Jin akhirnya tersadar darì lamunannya setelah mendapatkan email dari Jimin yang baru saja masuk ke Handphonenya, mengenai jadwalnya yang sàngat padàt minggù ini, akan menjadì 2/3x lebih padat dari minggù lalu atau hari harì biasanya dìkarènakan bahwa minggu depan ia sudah harus berangkat ke Amerika untuk menghadiri wisuda adiknya Kim Taehyung...
"Hah"
tanpa sadar ia juga melihat jadwalnya hari ini dimana sudah ia tulis dipengingat di handphone pintarnya bahwa hari ini ia akan menemani istrinya untuk memeriksakan kandungan."Tapi dimana Jisoo" pikirnya
"Sooya" panggilnya pada seluruh penjuru rumah, kemudian ia melihat handphone nya lagi lalu mengusap wajahnya dengan telapak tangan yang lain menyadari bahwa hari sudah hampir sore dan ia tak menemui istrinya dirumah.
"Sooya, maafkan aku" lirihnya
Tak lama Jisoo pulang, mendapati suami nya sseperti itu membuat hati Jisoo tercubit
"Sayang kau sudah pulang, kau darimana? Apa dari Klinik Jennie Kim?" Jisoo hanya diam
"Maafkan aku..." ucapnya
Miris, itulah perasaan Jisoo untuk Jin melihat suami nya seperti penderita alzaimer yang lupa lalu teringat lagi padanya
"Kau sudah ingat sekarang oppa?" Tanya Jisoo tanpa bermaksud ingin menangis namun suaranya yang tercekat menandakan bahwa hatinya sakit.
"Maafkan aku, pekerjaanku banyak sekali, aku pusing memikirkannya ditambah lagi minggu ini jadwalku sangat padat, kau sendiri taukan minggu depan aku harus ke Amerika untuk menghadiri widudanya Taehyung, makanya aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku agar tak terbengkalai selama seminggu aku disana, tapi untuk kali ini aku benar benar bersalah sudah lupa jadwal checkupmu kedokter"
"Sudahlah oppa itu bukan masalah besar bukan? Juga aku dan bayinya baik-baik saja tidak ada masalah..."
ucap Jisoo melangkah memasuki kamar mereka"Tadi Jennie bilang apa, bagaimana perkembangannya?"
Jisoo hanya mengeluarkan foto hasil usg nya dari dalam tas dan menyerahkannya kepada Jin.
"Aku lelah oppa bisakah kau keluar tutup pintunya aku ingin tidur" ucap Jisoo
Jin menangis menatap foto usg itu bayinya yang kecil sudah berbentuk ia terharu bagaimana pjn sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah, itu cita citanya, bagaimana ia bisa melupakan hal itu tentang calon anak dan juga istrinya tercinta
Jin kemudian memeluk Jisoo yang tidur membelakanginya, ia sedari tadi masih berjongkok disamping tempat tidur mereka.
"Maafkan aku sudah melewatkan momen pertama untuk melihatnya aku janji untuk kedepannya aku takkan melewatkan apapun lagi"
"aku sangat mencintai kalian berdua" lirih Jin sebelum meninggalkan Jisoo dan menutup pintu kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair (LENGKAP)
FanfictionUntuk pertama kalinya Lalisa Hwang jatuh cinta setelah menghindari beberapa lelaki yang selalu mengejar-ngejarnya selama menempuh dunia perkuliahan ... Lalu setelah memulai bekerja ia jatuh cinta dengan rekan bisnisnya yang tidak ia ketahui adalah s...