3

3K 177 13
                                    

Lisa terdiam kenapa Jin tiba-tiba pergi meninggalkannya ingin mengejar namun rasa perih kemudian menderanya alhasil wanita itu hanya bisa terduduk dilantai mencoba mencerna perilaku Jin yang meninggalkannya setelah ia mengatakan bahwa dia mencintai pria itu dan setelah mereka melakukan hal itu dan lihat semua telah ia berikan kepada pria itu

"hah apa dia pikir aku hanya seorang Jalang?"
pikir Lisa tak terima dirinya ditinggalkan begitu saja.

Ia mencoba bangkit meninggalkan lokasi pesta dan memilih kembali ke hotel tempat ia menginap...
.
.
.
Keeseokan paginya Lisa mencoba menghampiri Jin ke Hotel tempat pria itu menginap yang ia dapatkan alamatnya dari aasistennya namun sayang pria itu sudah kembali dengan jet pribadinya pagi-pagi sekali dan tanpa menawarinya untuk pulang bersama, ah bahkan ia saja tidak pamit pada Lisa.

Lisa semakin merasa heran dengan tingkah laku Jin ia berniat untuk mencaritahu perihal pria itu nanti, bagaimanapun Lisa sudah memberikan segalanya pada pria itu bahkan hatinya jadi ia pun menginginkan balasan yang sama dari pria tersebut, Tentu saja!

Dan jangan lupakan Lisa adalah sosok yang ambisius. Wanita itu pasti mendapatkan apapun yang ia inginkan ... catat itu!-author
.
.
.
Sesampainya dirumah Jin langsung masuk kamar dan memeluk istinya dari belakang yang masih tengah tidur menyamping karna benar semalam Jisoo tidak bisa tidur, ia menyelesaikan tulisannya hingga pukul 3 pagi...

"hm, kau datang pagi sekali oppa" ucap Jisoo sembari membalik badannya dan memeluk suaminya itu.

"morning Sex" bisik Jin pada sang istri sembari tersenyum.

Jisoo langsung membuka matanya sambil tersenyum pula kemudian keduanya mulai bercumbu, namun sang adik tidak mau bekerja sama ... entah kenapa ia masih asik tidur dan tidak mau bangun

Jisoo kecewa? tentu, bahkan mereka sudah melakukan pemanasan dan Jisoo juga sudah cukup panas pagi ini untuk memulai olahraga kasur mereka namun ya sepertinya hal itu tidak sesuai dengan keinginan.

Jin mencoba memuaskan Jisoo dengan cara lain...

"sudahlah oppa, aku harus mandi aku akan bertemu editor nanti, ia akan membedah novelku menjadi naskah drama hari ini!" beritahu Jisoo sembari beranjak dari kasurnya dan melangkah ke kamar mandi...

Setelah menutup pintu kamar mandi wanita itu menangis tentu rasa nya pasti sakit, Jisoo berprasangka sang suami sudah tak bernafsu melakukan hal itu dengannya belum lagi keinginannya yang tidak tercapai, ya itu cukup menyakitkan.

Tetapi tidak pernah terpikir oleh nya bahwa sang suami sudah terpuaskan oleh wanita lain.

Dengan rasa bersalah Jin sangat frustasi saat ini tetapi mengapa yang ia pikirkan hanyalah tentang Lisa.

pria itu merasa jadi orang brengsek karena telah meninggalkan gadis itu semalam setelah ia membuat Lisa tak menjadi gadis lagi...

Ia tau jika Sifatnya seperti itu akan percuma saja, mereka melakukan kerjasama bagaimana pun mereka akan sering bertemu...
.
.
.
"Sooyaa, produser butuh seorang musisi untuk mengisi soundtrack drama terbarumu ini, adikmu seorang musisi bukan?"
tanya Sehun sang editor...

Jisoo hanya mengangguk mengiyakan

"apalagi kisah drama ini adalah tentang kalian yang kehilangan beberapa anggota keluarga khususnya kembarannya Jungkook, pasti Jungkook akan mendapatkan feelnya jika disuruh untuk mengisi Sountrack drama ini, bagaimana menurut mu Soo?"

"baiklah nanti akan aku tanyakan padanya ,,, namun aku merasa heran, ending dari novel ini masih belum ada kenapa produser mau mengambil resiko dengan menjadikannya drama?" tanya Jisoo

"entahlah dia hanya bilang tulisanmu disini sangat hidup seperti sebuah harapan, siapa tau jika dijadikan drama adik perempuanmu atau keluargamu yang lainnya akan menonton dan kalian akan bertemu kembali..."

"hah,,,
kau tau maksudku, itu percuma! bukankah aku sudah cukup terkenal? tetapi tidak ada yang datang kepadaku mengaku-ngaku sebagai adik dan ibuku...
mereka mungkin sudah mati dan aku rasa Jungkook juga tidak ingin mengisi sountracknya, kau saja yang tanya sendiri padanya aku tidak mau!"
ucap Jisoo berubah pikiran, ya wanita itu benar-benar cukup sensitive hari ini.
.
.
.
📱
"hyung"

"eoh..."

"Mianhae..."

"araseoh...
aku tidak marah tetapi kenapa kau baru menghubungiku Tae ...?"

"Kau tau aku tidak ingin membuatmu kecewa untuk kesekian kalinya..."

"hm, tapi untuk kali ini cobalah belajar sungguh-sungguh ya! kau tau aku sangat ingin memiliki bayi namun karena kesibukanku semua itu jadi tertunda, jika kau lebih cepat lulus dan membantuku disini maka keponakanmu akan cepat hadir ..."

"hm aku mengerti, aku akan pastikan tidak akan mengulang lagi kali ini ..."
.
.
.
"Jungkook-shi..."

"ne, ah Sehun Hyung, kau editornya noonaku bukan?"

"ya syukurlah kau ingat aku"

"ya kita pernah beberapa kali bertemu saat premier film Noonaku" beritahu Jungkook

Sehun mengangguk

"tapi kau ada keperluan apa kesini Hyung?" tanya Jungkook

"ah aku ingin mengajakmu bekerja sama diprojek barunya Sooyaa..."

"Film?"

"tidak, drama!
maukah kau mengisi sountracknya?"

"aku?
Novel noona yang mana?"

"yang Judulnya Lost You..."

"itu kan bercerita tentang kembaranku..."

"ne ...
aku tau hanya kau yang bisa mengisi sountracknya ..."

"tapi..."

"Jungkook-ah aku mohon, setidak nya persembahkan karya ini untuk kembaranmu yang aku yakin masih hidup saat ini..."

"tidakkah menurutmu karya Jisoo yang ini sungguh luar biasa? aku tau kau telah membacanya karena kau fans setia kakakmu bukan? jadi aku rasa kau akan dapat feelnya, apalagi cerita ini tentang kalian bertiga tidakkah ada yang bisa kau ingat dari kembaranmu itu? atau seseuatu yang ingin kau sampaikan kepadanya? keinginan Jisoo sudah tercurahkan di novel ini, sekarang aku butuh soundtrack yang menggambarkan bagaimana perasaanmu kepadanya ..."

"bahkan namanya saja aku lupa hyung..."

"tidak apa, apalah artinya sebuah nama..."

"Baiklah akan coba aku kerjakan, namun aku tidak janji hasilnya akan sama seperti yang produser inginkan..."

"Aku yakin hasilnya akan melebihi ekspektasinya..."
tawa Sehun sembari menepuk bahu Jungkook lalu meninggalkan pria itu di studionya...
.
.
.
Keesokan harinya

"Tuan, nona Lisa ingin bertemu" ucap sang sekretaris pada Jin diruangannya, sedangkan Lisa menunggu dibalik pintu.

"tapi aku tidak memiliki janji temu dengannya" jawab Jin malas

mendengarkan hal itu dari balik pintu yang sedikit terbuka, Lisa langsung masuk begitu saja

"baiklah kau boleh keluar" suruh Jin pada sekretarisnya

"kau yakin tidak mau bertemu denganku oppa?"

Jin hanya menatapi Lisa yang semakin dilihat ia semakin mengggoda saja pikir Jin.

"Sepertinya mata dan anggota tubuhmu lainnya tidak kompak"

"ada perlu apa Lisa-ssi?"

"hah,,,
aku butuh jawabanmu oppa..."

"aku sudah menikah..."

TBC
.
.
.
Harus dikomen, di vote serta di follow ya authornya

Affair (LENGKAP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang