Till The End

1.1K 116 39
                                    

Duk

"Oh astaga Kang Seulgi." Sehun menggeram.

"Yah Oh Sehun bisakah kita berjalan dulu ke kamar secara normal?"

Sehun malah mendorong Seulgi merapat ke tubuhnya. "Tidak bisa, sejak tadi di kantor kau terus saja menggodaku."

"Aku? Kau gila aku bahkan bekerja seharian."

"Oleh karena itu kau membuatku frustasi dengan wajah seriusmu." Seru Sehun sambil menahan nafsunya.

Seulgi menghela napasnya lalu memasang wajah serius. "Baiklah jika kau ingin seperti ini, mari kita bertarung siapa yang akan kalah."

"Tentu saja dirimu. Kau akan memohon padaku untuk terus menghujammu." Ujarnya tajam.

Seulgi langsung menyeringai. "Oh ya?"

"OH SHIT, AKH KANG SEULGI!!!".

Ini tidak baik dan dengan tergesa-gesa Sehun melucuti semua pakaian Seulgi begitupun wanita itu meluncuti pakai Sehun.

Ya keduanya seperti ini, sama-sama menggebu ketika berdekatan.

"Kau tidak akan menyerah?" Bisik Seulgi di tengah ciumannya.

"Tentu saja tidak!"

"Uuuww Oh Sehun kau sudah sangat keras." Dengan jahil Seulgi melingkarkan sebelah kakinya.

Sehun meringis sambil mengumpat merasa tersiksa hingga ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Seulgi.

"Kau benar-benar ingin membuatku tersiksa Kang Seulgi?" Kemudian Sehun menyeringai.

"O-oh astaga Oh Sehun hngg."

"Kau harus membayarnya."

Seulgi mendongak dengan Sehun yang terus menyentuhnya.

Sehun tiba-tiba mengangkat tubuh Seulgi yang otomatis kedua kakinya itu mengait di pinggang Sehun. Dengan rakus Sehun terus mencium bibirnya, awalnya Seulgi sedikit kewalahan namun akhirnya ia bisa menyeimbangi permainan Sehun.

Sehun sedikit membanting tubuh Seulgi membuat keduanya terkekeh lalu kembali berciuman. Keduanya sudah dipenuhi hasrat sampai-sampai Sehun menggeram dan Seulgi melenguh. Tapi tiba-tiba suara dering dari handphone milik Seulgi mengganggu keduanya.

"Sehun-ah tunggu dulu sebentar hhh hhh."

"Biarkan saja." Gumam Sehun sambil menciumi leher Seulgi.

"Yah itu sepertinya penting."

"Fuck! siapa yang menelponmu malam-malam seperti ini seolah ini sangat penting bagimu."

"Oh ayolah kita bisa lanjutkan setelah ini."

"Kau sudah gila? Bahkan saat handphone ku berdering aku tidak pernah mengangkatnya ketika aku bersamamu."

"Tidak usah marah sayang, kau tahu aku tidak pernah berinteraksi dengan pria lain."

"Tetap saja itu menggangguku." Kesal Sehun lalu kembali menciumi leher Seulgi.

"Ck tunggu dulu siapa tau itu orang tuamu." Seru Seulgi sambil mendorong pelan tubuh Sehun agar menyingkir dari atas tubuhnya. Seulgi langsung meraih handphonenya di atas nakas sedangkan Sehun mendengus kasar.

"Kan ini ayahmu." Ujar Seulgi memberitahu

Sehun langsung menegakkan tubuhnya dan turun dari ranjang, Seulgi menoleh ketika Sehun mengambil jubah mandinya.

"Iya Sehun ada di apartemen." Jawab Seulgi.

Tidak ada suara dari Sehun kecuali tampangnya berubah jadi dingin kemudian ia masuk ke kamar mandi dan membanting pintunya.

1210 Story [SEULHUN ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang