About S

933 92 15
                                    

Suara dentuman musik terus menggema, kumpulan manusia menari bersama seolah melupakan beban hidup yang terus menghantui.

Tidak sedikit juga dari mereka yang duduk manis sambil meminum minuman beralkohol sambil mengobrol.

Sehun semakin masuk ke dalam club dan menatap sekeliling. Tubuhnya terdiam menatap seorang gadis yang hanya terduduk seorang diri lalu terkekeh kecil melihat minuman si gadis hanya segelas jus.

Dengan ragu Sehun mendekat dan berdiri di sampingnya. “Hi, boleh aku ikut duduk disini?”

Gadis itu menoleh dan tersenyum manis. “Oh tentu, duduk saja.” Jawabnya dan kembali meneguk pelan minumannya.

Sehun tersenyum kecil entah pada siapa lalu memesan segelas wine dan meneguknya sedikit demi sedikit.

“Kau kemari hanya untuk membeli segelas jus?” Gumam Sehun.

Gadis itu menoleh dan mengangguk kecil. “Kenapa, tidak boleh ya?” Sambil terkekeh.

“Boleh sih.” Jawab Sehun sambil tersenyum garing.

Tiba-tiba Sehun mengulurkan tangannya berkenalan. “Sehun.”

Seulgi menatap tangan Sehun lalu ikut mengulurkan tangannya. “Seulgi.”

“Berteman?”

“Mengapa tidak?” Keduanya tertawa kecil lalu mengobrol banyak hal, menghiraukan musik yang terus berdentum keras.

Setelah itu Sehun membawa Seulgi ke apartemen miliknya.

“Kalau kau tidak kuat meminum alkohol sebaiknya kau tidak minum.” Cibir Seulgi lalu terkekeh ketika Sehun memeluknya gemas sambil mencium bibirnya seperti anak kecil.

Seulgi menahan tengkuk Sehun dan mencium bibir pria itu dengan benar lalu melepaskannya.

“Kenapa kau seperti anak kecil.” Ujar Seulgi lagi sambil tertawa.

Sehun semakin memeluk erat Seulgi seperti anak kecil sambil tersenyum dengan matanya yang terpejam. "Aku hanya senang saja.” Gumam Sehun lalu kembali menciumi bibir Seulgi tapi kemudian gadis itu mendorongnya.

Sehun membuka matanya sayu dan kembali tersenyum lebar lalu wajahnya mendekat hendak mencium lagi tapi Seulgi segera mendorongnya sambil tertawa. “Sudah cukup sekali saja, pergi saja tidur."

“Apa aku tidak boleh menciummu lagi?"

Seulgi tertawa sambil menggeleng. “Dasar bayi.” Gumamnya lalu menarik Sehun ke kamar milik laki-laki itu.

“Boleh aku menginap disini?”

“Tentu, anggap saja ini rumah mu.” Jawab Sehun sambil tertawa terbahak-bahak.

Tidak ada yang tahu ternyata semenjak malam itu mereka berteman dan tinggal bersama, saling mengisi waktu satu sama lain. Seringkali Sehun terbangun lebih dulu dan menatap wajah Seulgi yang begitu damai, mengelus rambutnya juga sesekali Sehun mencuri sebuah ciuman.

Dilahirkan dari keluarga kaya raya membuat Sehun bisa membeli apapun tapi tidak dengan kebahagiaan. Hari-harinya begitu sepi tanpa siapapun karena orangtuanya begitu sibuk hingga akhirnya memilih untuk tidak tinggal di rumahnya dan membeli apartemen.

Dan saat bertemu Seulgi si gadis sederhana yang senang berkelana dan menawarkan pertemanan membuat Sehun luar biasa bahagia.

Kesehariannya seperti kembali hidup, tanpa sadar semakin hari diam-diam Sehun memupuk sebuah perasaan pada temannya itu.

“Seulgi.”

“Hmm?”

“Aku membeli tiket ke Paris untuk kita, kau mau tidak liburan bersamaku?” Tanya Sehun saat keduanya bersantai bersama di balkon apartemen Sehun.

1210 Story [SEULHUN ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang