Strength in Our Scars

955 93 22
                                    

* Mature Content, please be a wise reader

-------------------------------

Klik

Seulgi berjalan masuk ke dalam apartemen kemudian sedikit terlonjak ketika melihat seorang pria yang bertelanjang dada sambil menonton dan menghisap kuat rokoknya.

Asap langsung mengepul disekelilingnya.

Seulgi tersenyum kecil dan mendekat. "Sudah lama disini?"

Pria itu— Oh Sehun menoleh dan tersenyum. "Tidak, mungkin setengah jam yang lalu." Jawabnya sambil kembali menghisap rokoknya.

Seulgi mengangguk dan duduk disampingnya. "Kau sudah makan?"

"Belum."

"Kau habis berkencan?" Lanjut Sehun bertanya melihat pakaian Seulgi yang rapih.

Seulgi mengangguk. "Ya ini akhir pekan, apalagi kalau bukan berkencan. Memangnya kau tidak berkencan?" Tanya Seulgi dan Sehun menggeleng.

"Kenapa?"

"Hanya tidak ingin."

"Boleh aku minta rokokmu?"

Sehun terkekeh dengan asap yang keluar dari mulutnya. "Tentu saja, tidak perlu meminta izin."

Seulgi ikut terkekeh dan menarik kedua kakinya, tangannya mematik korek dengan sebatang rokok yang sudah bertengger di bibirnya.

"Bad girl." Gumam Sehun sambil menyeringai lalu kembali menghisap rokoknya.

Tidak jauh berbeda, Seulgi disampingnya memejamkan mata sambil menghisap batang berasap itu dengan kuat.

"Mau aku buatkan mie?" Tanya Seulgi.

Sehun menggeleng. "Biar aku saja nanti." Jawabnya lalu meneguk birnya.

"Aku lapar."

Sehun mengerutkan keningnya. "Kau baru saja berkencan, memang kau tidak makan?"

Seulgi menggeleng. "Aku tidak suka dengan makanannya."

"Dasar pria bodoh, harusnya dia bertanya padamu ingin makan apa." Gumam Sehun.

Seulgi memukul dada telanjang Sehun. "Dia tidak bodoh asal kau tahu. Dia pintar dan sangat manis."

Sehun memutar bola matanya malas.

"Yak kenapa kau selalu memasang wajah begitu jika aku menyanjung kekasihku."

"Memasang wajah begitu bagaimana maksudmu?"

"Memutar bola matamu sebal, kenapa kau cemburu?"

Sehun langsung tertawa terbahak-bahak dengan asap yang mengepul dari mulutnya. Entah sudah berapa batang Sehun habiskan.

"Cemburu katamu? Itu konyol sayang. Kita sama-sama tahu kalau kita tidak akan terikat perasaan apapun."

Kemudian Sehun melumat bibir Seulgi yang terbuka.

"Bibirmu rasa strawberry dan mint setelah kau merokok." Gumam Sehun.

Seulgi terkekeh. "Apa itu lebih menarik?" Tanya Seulgi sambil menggigit bibir bawah Sehun lalu menghisapnya.

"Hmm, tapi meskipun tidak memakai lipstik aku selalu menyukai bibirmu." Jawab Sehun dan balik menggigit bibir Seulgi.

Kemudian bibir keduanya kembali menyatu, saling melumat dengan pelan dan tidak terburu-buru seolah menyesap makanan yang mereka sukai.

Kkrrrkkk

Keduanya membuka mata lalu terkekeh.

"Ah kurasa aku juga lapar." Ujar Sehun sambil memegang perutnya.

1210 Story [SEULHUN ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang