Liar (End)

1K 86 14
                                    

Sehun terbangun dan mendudukkan tubuhnya sambil mengerang kesakitan.

"Kau sudah bangun?" Ujar Seulgi sambil menyembunyikan rasa khawatirnya dengan membawa segelas air.

"Minumlah dulu."

"Terima kasih Seulgi-ya." Lirihnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Seulgi pelan.

Sehun menahan napasnya sesaat lalu menunduk. "Hanya saja—"

"Aku sudah membuatkanmu sup, makanlah setelah itu minum obat." Potong Seulgi.

Setelah sarapan dan minum obat Seulgi lantas mengambil ointment untuk mengoleskannya di punggung Sehun.

Diam-diam Seulgi menahan air matanya yang ingin jatuh melihat luka di punggung Sehun, tapi terlalu banyak kebohongan Sehun yang membuatnya sulit.

Sehun meringis dan Seulgi diam sejenak. "Sebaiknya kau pergi ke rumah sakit setelah ini."

"Tidak, tidak perlu. Aku baik-baik saja."

"Baik-baik saja katamu?" Seulgi bahkan tidak bisa percaya dengan luka seperti ini pria itu mengatakan baik-baik saja.

"Aku baik-baik saja, nanti juga sembuh."

"Kau bisa berbohong padaku akan statusmu yang beristri tapi bisakah kau tidak berbohong untuk yang satu ini?" Kesal Seulgi.

Apa Sehun tidak mengerti semengerikan apa semalam bagi Seulgi melihat Sehun terluka.

"Seulgi-ya..."

"Ini, obati saja dirimu sendiri dan jangan datang lagi padaku." Lanjut Seulgi sambil sedikit membanting obat-obatan itu dan segera berdiri.

"Bisakah kau mengerti aku sedikit Seulgi-ya?" Ujar Sehun.

Seulgi membalikkan tubuhnya dengan marah. "Apalagi yang harus kumengerti darimu?" Bentaknya.

"Semua ucapanmu adalah kebohongan, apalagi yang harus kumengerti huh? Ya aku mengerti kalau kau sudah beristri lantas kenapa kau datang padaku, kau membuatku terlihat seperti pelacur."

"Kau bukan pelacur." Bentak Sehun ikut tersulut emosi. "Berapa kali harus aku katakan kau bukan pelacur!"

"Ya aku tau aku berbohong saat itu. Tapi hanya satu kebohonganku, selebihnya aku tidak pernah berbohong padamu."

Seulgi memalingkan wajahnya.

"Aku mencintaimu sungguh, maafkan aku."

"Jangan ucapkan itu padaku Sehun itu terlalu menyakitkan, simpan saja untuk istrimu."

Sehun mencengkram rambutnya frustasi. "Harus berapa kali kukatakan aku tidak mencintainya. Aku tidak ingin mengatakan ini tapi kau harus tau lukaku ini dilakukan olehnya."

"Kalau kau tahu kenapa kau masih bisa bersamanya, apa kau bodoh?"

"Semua tidak semudah apa yang kau bayangkan. Aku sedang mengusahakan perceraian, tapi aku butuh waktu."

"Aku tidak peduli."

Keduanya malah bertengkar seperti ini.

Sehun menghela napas dan menatap sendu Seulgi. "Aku sedang mengusahakan semua ini untuk kita. Aku, kau dan calon anak kita Seulgi-ya. Tapi kau selalu mendorongku jauh."

"Aku tidak mengatakan semuanya karena aku takut kau semakin menjauh. Percayalah aku sedang mengupayakan yang terbaik, aku hanya tidak ingin kau dan anak kita terluka karena dia sangat mengerikan."

"Aku bersumpah untukmu dan anak kita, percayalah padaku."

Melihat Seulgi yang hanya terisak disana membuat rasa bersalah Sehun semakin besar.

1210 Story [SEULHUN ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang