1210 Story [SEULHUN ONESHOOT]

Sunset in Bali

cw // nsfw
please be a wise.

"Hah beres juga, balik balik balik guys!"

"Gio balik Gio jangan ngelamun mulu." Sahut temannya yang lain sambil berteriak diujung kubik.

Gio sejak tadi hanya duduk termenung dengan layar laptop yang masih menyala, suara grasak-grusuk dari teman kantornya tidak membuat Gio tersadar.

Ia baru terkesiap ketika temannya menepuk kuat bahunya. "Ngelamun mulu kesambet lo gak ada yang nolongin."

Gio berdecak kesal. "Apa sih lo?"

"Balik nyet mau sampe kapan lo ngelamun disini, kerjaan lo belum beres?"

Matanya berkedip dan menoleh ke layar. "Udah."

"Yaudah ayo balik."

Gio mengernyit aneh. "Lo pulang aja sendiri."

"Ye si anjing iya gue balik sendiri maksudnya ya ayo aja gitu kita balik bukan berarti gue barengan sama lo bangsat emang manusia es batu." Gerutu Putra teman kantornya.

Gio bergumam sambil memasukkan barang-barangnya kedalam tas.

"Btw lo jadi ambil projek yang di Bali?" Tanya Putra, keduanya kini sudah berada di dalam lift.

"Jadi lumayan bisa sekalian liburan."

Putra mengangguk setuju. "Bener muka lo beler butuh liburan dan hiburan di Bali."

"Anjing." Umpat Gio pelan.

'Mau sampai kapan kamu melajang Gio umur kamu udah 29 tahun, kamu juga udah mapan mau apalagi yang dikejar?'

Gio menghela nafasnya dengan mata terpejam, ucapan ibunya sebulan lalu saat ia berkunjung kerumah orang tuanya terus terngiang-ngiang. Tidak hanya ibunya, ayahnya pun sama-sama mengeluhkan kapan anak laki-laki satu-satunya mereka akan menikah.

"Iya nanti." Hanya sebatas itu jawaban Gio.

Gio mengerti kekhwatiran kedua orangtuanya, umurnya yang sudah matang dan mapan seharusnya tidak menghalangi Gio untuk tidak menikah.

Tapi ada angan-angan yang selalu Gio ingin gapai.

Sebuah ketidakpastian selalu bersamanya untuk bertahun-tahun lamanya.

Bukan tidak ingin menyerah, Gio hanya terlalu naif dan berpikir mungkin suatu hari nanti angan-angannya bisa digapai.

Gio hanya butuh satu jawaban dari ketidakpastiannya agar semua bisa berakhir.