Strength in Our Scars (End)

813 82 12
                                    

Seulgi melepas tasnya dan melemparnya asal di atas kasur disusul tubuhnya yang ia hempaskan begitu saja.

Seulgi menatap kamar apartemennya yang sepi sendirian.

Tidak ada lagi sudut-sudut yang mengingatkannya akan sosok laki-laki yang punya tubuh tinggi dengan rambut yang sedikit panjang. Semua sudut ini terasa asing karena apartemen ini apartemen baru.

Sudah 4 tahun berlalu, sekelebat memorinya dulu kembali terulang.

Satu minggu setelah kejadian dimana mereka bertengkar dan saling menyakiti Seulgi memilih untuk pindah.

Mencoba melupakan dan menghilangkan jejak laki-laki itu yang pergi meninggalkannya sendirian.

Seulgi tidak tahu dan tidak yakin dimana laki-laki itu kini berada.

Meskipun begitu Seulgi tahu ia membohongi dirinya sendiri karena sekeras apapun ia mencoba melupakannya, bayang-bayangnya tidak akan pernah hilang dihatinya.

Setiap hari ia tahu kalau hatinya merindu.

Ada kalanya ia akan menangis sendirian ketika rindu itu tak tertahan.

Menyadari dan menyesali karena keduanya sama-sama saking menyakiti.

Padahal keduanya tahu mereka bisa saling menguatkan satu sama lain.

Ia sadar ucapannya melukai Sehun kala itu, tapi laki-laki itu tanpa sadar melukai hatinya terlalu dalam.

Seulgi menggeleng pelan.

"Seulgi-ya bagaimana kau bisa melupakannya jika setiap hari terus memikirkannya." Gumamnya pelan.

Kemudian matanya tanpa sadar menatap sebuah foto.

Foto dirinya dan Sehun yang menatap kamera dengan keduanya yang tersenyum cerah. Sehun yang merangkul bahunya dan ia merangkul pinggang Sehun.

Seulgi menghela napas dan mencoba bangkit lalu meraih foto itu.

"Sehun-ah... Apa kau baik-baik saja? Apa kau makan dengan teratur? Apa kau hidup dengan baik sekarang?"

Matanya berkaca-kaca sambil menggigit bibirnya menahan tangis.

"Aku... Aku tidak baik-baik saja tanpamu Sehun-ah. Tapi aku mencoba hidup dengan baik sekarang." Lanjutnya dengan air mata yang kini berderai.

Seulgi mengusap air matanya cepat. "Jika kita bertemu aku hanya ingin meminta maaf dan memintamu kembali. Aku tidak apa-apa jika kita hanya berteman asal kau terus bersamaku. Itu lebih baik kan?"

"Apa keinginanku terlalu egois?"

Seulgi kembali menyimpan bingkai itu dan kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur. Terlalu lama melamun sampai tidak sadar kini Seulgi terlelap begitu saja.

&&&

Seulgi bergumam kesal dan mencoba meraih ponselnya yang terus berdering karena suara alarm.

Sedetik kemudian ia terlonjak kaget dan langsung terduduk.

"Sial, sial, sial aku bisa terlambat."

"Yak Kang Seulgi bodoh hari ini hari penting, kau ada interview." Pekiknya kesal pada diri sendiri sambil berlari ke kamar mandi.

BLAM

Seulgi menghela napasnya di depan cermin sambil menoleh sekilas ke arah jam dinding. Ia masih punya waktu.

"Ck kau masih saja ceroboh." Gerutunya sambil mengancingkan baju kemejanya.

Matanya lagi-lagi tanpa saadar menatap beberapa foto dirinya dan Sehun yang dulu ia tempel di cermin lemarinya.

1210 Story [SEULHUN ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang