6

2.5K 39 2
                                    

Nisa memasuki kamar mandi mewah bergaya ultra modern dengan nuansa gold yang kental.

Dia melepas semua baju nya dan telanjang menghadap cermin. Melamun. Sampai dirasakan nya pelukan hangat di perut nya. Nisa kaget dan segera menutupi kedua bagian intim nya. tangan kiri menutupi payudara nya dan tangan kanan berusaha menutupi Miss v nya.
Dia melotot pada bayangan tampan di cermin,
"Kenapa masuk?"
Tanya Nisa kesal. Fazza hanya tersenyum dan memeluk nya semakin erat.
"Aku lupa mengatakan nya tadi. Mulai sekarang kita akan mandi bersama setiap hari. Sssttt.... Jangan menolak. Aku ingin kita menjadi intim di setiap waktu kita bersama."
Kata Fazza sambil mencium basah tengkuk Nisa. Dia mulai mengambil sabun dan menggosok di telapak tangan nya hingga berbusa banyak.
Nisa menatap suami yang memandang nya seperti singa menatap mangsa gemuk.
Fazza menuntun Nisa ke bawah shower. Dia menghidupkan air dan mulai memijat tengkuk Nisa dengan tangan penuh busa.
"Segini cukup hangat untuk mu?"
"Eemmm..."
Nisa hanya bergumam pelan dan bersandar pada dada suami nya. Fazza menelusup kan kedua tangan nya di ketiak Nisa dan meraba payudara nya dengan lembut. Tangan nya sedikit demi sedikit mulai menyingkirkan tangan Nisa yang masih menutupi payudara nya.
"Aaahhhh..."
Nisa menjerit saat kedua payudara nya berhasil di remas tangan besar suami nya. Tanpa sadar kedua tangan nya menggapai ke belakang dan memelorot kan handuk yang di pakai Fazza. Kedua tangan nya membeku di tempat. Fazza tersenyum jahil,
"Kamu sangat tidak sabar."
Fazza berkata datar, namun Nisa bisa menangkap nada humor gelap nya di sana.
Fazza masih setia meremas dan menggiling puting Nisa sampai Nisa bersandar pasrah dengan kepala terangkat ke belakang dan menggeliat di dada suami nya. Mata nya sudah terpejam menikmati setiap sentuhan dan remasan tangan nakal itu.
Tangan nya yang licin makin menambah sensasi geli di payudara montok Nisa. Semua syaraf di tempat yang di sentuh suami nya di hidupkan maksimal. Nisa sampai meleguh mengangkat punggung nya dengan kepala melengkung ke belakang hingga menunjukkan payudara montok dengan puting yang menjulang tinggi.
"Aaahhhh.....eeemmmmhhhh...."
Fazza tidak menyiakan momen intim ini, dia langsung menangkap puting Nisa dan menyedot nya kuat. Nisa tidak bisa menahan kedutan di Miss v nya. Dia menjerit panjang melepaskan orgasme pertama nya.
Fazza terpesona melihat saat klimaks istri nya. Dia masih meremas kedua payudara Nisa sambil mencium pipi nya lembut. Membiarkan istri tercinta nya menyelesaikan ledakan orgasme nya.
Nisa masih mencoba mengatur nafas nya. Kaki nya masih gemetaran. Dia melihat suami nya tersenyum di cermin.
"Seenak itu yah?"
Nisa memandang mata suami nya yang melengkung indah. Jantung nya berdebar. Wajah nya merah padam. Dia berbalik menghadap Fazza,
"Giliran ku."
Fazza belum bisa memproses apa yang terjadi sebelum dirasakan nya kecupan hangat di bibir. Kemudian dengan cepat beralih ke dagu nya. Nafas nya semakin pendek saat dirasakan nya kecupan basah itu semakin menjulur ke bawah. Fazza bersandar ke dinding di belakang nya. Dia membiarkan istri nya berbuat semau nya. Dia ingin segera menikmati servis Nisa.
Nisa menjulurkan lidah nya dan menjilat puting suami nya. Dia memutar lidah nya dan mulai menghisap dengan lembut.

Kepala Fazza berdebar. Mata fazza melotot melihat istri nya menyusu di puting nya. Dia merasakan tangan istri terkasih nya menjulur ke belakang.

Nisa menatap mata suami nya sambil menjilat nipple Fazza dengan menggoda. Dia merasakan jantung nya hampir copot. Dia sangat malu. Tapi sudah kepalang tanggung. Dia ingin membuat suami nya klimaks di depan nya. Meskipun tanpa seks.
Nisa meraba pantat suami nya dengan kedua tangan sambil masih memainkan kedua nipple suami nya dengan menyodok menggunakan ujung lidah nya.
Tangan Fazza mengelus rambut panjang yang menjulur di punggung sampai menutupi pantat istri nya.
Mata nya terpejam meresapi jilatan lidah pada nipple nya dan remasan tangan di pantat nya. Dia merasakan junior nya menyodok perut atas istri nya. Dia sudah tak bisa menahan ledakan junior nya. Dia menggeram panjang,
"Ooouuhhhhhh....."
Nisa merasakan sodokan adik Fazza di perut nya makin keras. Dia menghisap nipple mungil itu semakin keras dan meremas pantat suami nya dengan remasan kasar. Saat mulai merasakan pinggul Fazza bergerak maju mundur gelisah. Dia tahu suaminya menuju pelepasan nya. Tangan nya bergerak seirama dengan pinggul sang suami. Saat di rasa tepat, dia menggigit nipple Fazza. Saat itu juga dia mendengar suami nya mengerang nikmat. Dia merasakan cairan panas menyembur di perut bagian atas dan meleleh semakin ke bawah menuju Miss v nya.
Fazza tak menyangka bahkan tanpa seks, istri nya bisa menaklukkan adik kecil itu.

Fazza masih mengatur nafas nya yang memburu saat dia memeluk istri tersayang nya, mengangkat tubuh Nisa di pantat dan dengan gaya koala menuju bath up.
Dia berbaring di bath up dan membaringkan Nisa tengkurap mengangkang di atas tubuh nya. Dengan lembut mengelus punggung istri nya dan sesekali menciumi dahi istri nya.
Nisa merasa sangat di cintai.
"Terimakasih."
Ucap Nisa terharu dengan perlakuan suami nya. Nisa mendongak dan memandang mata suami nya yang sebening kristal.
"I love you. Sangat."
"I too."
Fazza mengecup bibir Nisa lama. Kedua tangan nya memeluk  pinggang Nisa. Dia mengelus lembut perut nisa sambil bergumam,
"Ku harap akan segera hadir buah cinta kita di sini."
"Amin."
Nisa menimpali doa suami nya. Dia membiarkan suami nya membersihkan tubuh nya dari cairan yang belepotan di tubuh nya.
"Sebentar lagi subuh, ayo cepat mandi."
"Kamu yang membuat ini jadi tidak cepat."
Nisa menimpali suami nya dengan mudah. Fazza hanya terkikik geli.
"Setelah sholat. Siapkan dirimu. Aku tak akan berhenti."
Nisa tertegun di bath up cukup lama. Sedangkan Fazza sudah memamerkan membilas tubuh telanjang nya di bawah shower.
Saat Fazza selesai membilas tubuh nya dia menarik keluar handuk putih dari rak dan memakai nya untuk menutupi tubuh bagian bawah nya. Dia menoleh pada Nissa yang masih berendam sambil memperhatikan tubuh nya. Fazza mendekat dan memegang dagu nya lembut. Kemudian menjilat ringan bibir montok istri nya.
"Cepat mandi. Jangan sampai masuk angin. Kamu bisa melihat tubuh ku sepuas mu nanti setelah sholat subuh."
Nisa sengaja menyandarkan tubuh telanjang nya di pinggir bath up dengan sikap menggoda. Di tatap nya mata suami nya dengan mata menyala.
"Eemmm... Aku menantikan nya."
Fazza melotot mendapati istri tersayang bisa sangat menggoda nya. Dia langsung berbalik menuju pintu dan membuka nya secepat kilat. Dia melarikan diri seperti di kejar hantu. Jantung nya berdegup kencang. Masih di dengar nya tawa renyah istri tercinta yang baru saja menggoda iman nya.
"Astaga!! Dia sangat panas. Aku hampir tidak tahan. Kalau sebentar saja aku di sana, pasti sholat subuh nya akan terlewat."
Fazza bergumam kecil sambil mengelus dada nya yang masih berdebar kencang.

Hope My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang