Prolog

6.7K 577 263
                                    

Seorang gadis kecil berusia belum genap lima tahun berlari menuju taman bermain di dekat rumahnya.

"Aiko.. Pelan-pelan.."
"Ayah tidak mau kamu jatuh, Aiko."

Kedua orangtuanya sangat perhatian padanya. Gadis itu berputar dan tersenyum.

"Aiko baik-baik sajaa.."

Senyum Aiko merekah. Ia merasa sangat senang karena pada hari libur ini keluarganya bisa diajak bermain bersama.

Biasanya orangtua Aiko sibuk karena satu dan lain hal. Sering kali Aiko bermain sendiri saat akhir pekan.

"Ayah! Ibu! Ayo kita makan eskrim!!" Aiko menunjuk stand es krim di dekatnya. Orangtuanya pun mengiyakan apa mau Aiko. Mereka makan es krim bersama di taman dengan bahagia.

Mata Aiko melihat ke seluruh taman bermain. Ada satu anak laki-laki yang menarik perhatiannya.

Anak laki-laki itu terlihat tengah melempar sebuah bola. Namun, tenaganya tak cukup kuat sehingga bola tak terlempar jauh.

"Aiko.. Kau menyukainya??" tanya Ibu Aiko.

"M-menyukai?! Tidak!"

"Eh? Kau tidak menyukai es krimnya?" Ibunya kembali bertanya.

"A-ah.. Suka! Aku suka!"

Mata Aiko tidak berpaling dari bocah itu. Ia sebenarnya ingin berbicara banyak dengan anak laki-laki itu. Hanya saja, ia terlalu malu.

"Triiiing!!!" Ponsel ayah Aiko berbunyi.

Sesuai dugaan, ayah Aiko mendapat tugas dadakan. Aiko yang sering melihat hal seperti ini hanya bisa menghela napasnya.

Jika ayahnya mendapat panggilan dadakan, maka otomatis ibunya juga harus bekerja. Mereka bekerja di perusahaan yang sama. Walau berbeda bagian, tetap saja jika ada rapat mereka semua harus datang.

"Ada rapat dadakan dari pimpinan. Kita harus bersiap.." ucap Ayah Aiko.

"Aiko sayang.. Maafkan kami ya.. Ayo kita pulang.." Ibu Aiko membujuk Aiko.

Aiko menggeleng.

"Tidak apa, aku disini saja.. Kalian bekerjalah.. Aku masih ingin bermain disini." ucap Aiko.

"Baiklah, aku akan menyuruh salah satu pelayan untuk menjagamu.." Ayah Aiko menelpon salah satu pelayan.

Lima menit kemudian, pelayan yang ditugaskan ayah Aiko pun datang.

Pelayan ini bernama Rin. Ia sudah menjaga Aiko semenjak bayi.

"Tolong ya, Rin. Maaf mengganggu waktu liburmu.." ucap Ibu Aiko.

"Tidak masalah nyonya.."

Kedua orangtua Aiko pergi meninggalkan taman bermain. Perasaan kecewa terukir jelas di wajah Aiko.

"Nona..." Rin khawatir.

"D-daijoubu.." Aiko mengelap air matanya yang menggenang.

"Aku tau kamu lelah, Rin. Duduklah disana dan istirahatkan tubuhmu." ucap Aiko.

"Hng? Bahasa Nona terasa sangat dewasa." batin Rin.

"Aku tahu Rin sedang tidur siang sebelum kesini.. Aku merasa bersalah.." Aiko menggandeng tangan pelayan itu dan duduk bersama disebuah bangku.

"Nona, es krimnya mulai meleleh.." ucap Rin.

"Um.. Tidak apa.."

Sebenarnya Rin merasa kurang sehat hari ini. Kepalanya sangat pusing. Ia juga belum meminum obat. Tak berapa lama, Rin tertidur.

Remember! (Reader X Kamitani Hayato) Gakuen Babysitter FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang