Berdamai

2K 288 64
                                    

Sunset menghiasi langit. Semua murid keluar dari kelas menuju rumah.

Sudah dua hari Aiko menjalani silent treatment untuk menghindari Hayato. Hal terakhir yang Aiko ingat sangat membuat hatinya sakit.

Aiko ingin sekali berteriak pada Sachie kalau Hayato miliknya, namun saat itu Hayato hanya diam. Aiko jadi tidak bisa berkata apapun.

Aiko duduk di bangku taman sekolah. Ia menghela napasnya. Langit semakin gelap. Masih ada beberapa murid yang melakukan kegiatan ekskul dan belajar tambahan di sekolah.

"Oy.. Aiko.. masih sedih aja.." Yagi lewat di depan Aiko.

Namun Aiko hanya tersenyum kecil. Jemarinya menggenggam tas sekolah yang ia pangku.

"Hhhhh.. kalau kamu pendam terus begini, gimana mau lega coba.. kamu harus bisa bilang semua ke Hayato.." Yagi duduk di samping Aiko.

Yagi tahu sudah beberapa hari ini Hayato terus menunggu Aiko untuk berbicara. Tapi sepertinya Hayato terlalu takut untuk bertemu Aiko. Seperti takut Aiko akan pergi lebih jauh.

"Dua orang bodoh ini harus dibantu.. aku gregetan.." batin Yagi.

"Nih.. buat kamu.." Yagi memegang tangan Aiko dan memberi permen rasa strawberry pada Aiko.

Aiko menatap mata Yagi bertanya-tanya.

"Semangat!" Yagi menepuk pundak Aiko lalu berjalan pulang.

Aiko kembali menatap permen pemberian Yagi.

"Inginnya begitu.. tapi aku tidak berani.." gumam Aiko pelan.

Lampu taman sekolah mulai menyala. Lampu itu menyorot Aiko. Aiko yang merasa silau memejamkan mata.

Namun sesuatu menghalangi cahaya lampu itu. Aiko membuka matanya. Terlihat Hayato berdiri di depan Aiko.

Hayato melihat permen di tangan Aiko. Ia merebutnya dan melempar permen itu entah kemana. Aiko bingung.

"Ikut aku" Hayato menarik Aiko keluar dari sekolah. Mereka menuju taman bermain dan berhenti di salah stau pohon yang besar.

"Maaf, Aiko.." Mata Hayato terlihat berkaca-kaca.

"Jangan jauhi aku lagi.. aku tidak bisa bertahan." Hayato menggenggam kedua tangan Aiko.

Aiko tidak tega melihat Hayato bersedih.

"Kenapa? Waktu itu kau diam?" Ucap Aiko.

"Aku hanya bingung harus berkata apa. Aku tidak bermaksud untuk membenarkan perkataannya."

"Aku sedih karena kamu tidak berbuat apa-apa.." Aiko menundukkan kepalanya dan menahan tangisnya.

"Aiko.. maaf" Hayato memeluk Aiko dan mengelus kepala Aiko.

"Hayato masih suka padaku?" Tanya Aiko.

"Tentu saja.." Hayato semakin erat memeluk Aiko.

"Cup!!" Hayato mencium kening Aiko.

"Aku akan memperbaiki semuanya. Aku janji."

Malam itu mereka berbaikan. Bibir mereka menyatu singkat lalu mereka tersenyum satu sama lain.

"HAYATO!" Suara gadis terdengar.

Aiko dan Hayato menoleh.

"Bagaimana bisa kau?! Dengan wanita jahat ini?! Aku! Aku yang menemanimu selama ini!" Ternyata itu Sachie.

"Aku tidak pernah memintamu untuk menemaniku. Dan aku tidak pernah memintamu menjadi pacarku. Kau hanya berharap sendirian selama ini." Ucap Hayato.

"Ughhhh damagenya pasti gede banget tuh.. pantesan Hayato milih diem aja.." batin Aiko.

"Dan Aiko tidak jahat. Jangan mengatakan hal yang tidak kau tahu detailnya. Aku menyukai Aiko dan tidak ada yang lain." Hayato menggenggam tangan Aiko erat.

"Padahal, aku datang kesini untuk menemuimu.." Sachie sangat kesal.

"Aku tidak 6 memintanya.." ucap Hayato simple.

"Hayato kau b*jing*n!!!! Kau dan wanita jahat ini! Kau laki-laki kepar-- PLAK!!" Aiko menampar Sachie sebelum ia menyelesaikan kata-katanya.

"Pergilah... Tidak ada yang mau kau disini." Aiko menatap Sachie datar.

Sachie berlari menjauh. Sementara Aiko menghela napas.

"Lega?" Tanya Hayato.

"Belum.."

"BUAGH!!!!" Aiko menonjok pinggang Hayato.

"Nah .. sekarang sudah lega.." Aiko tersenyum.

"Kan aku sudah minta maaf!"
.
.
.
.
.
Keesokan paginya, Hayato dan Aiko berjalan berdua. Satu sekolah meihat mereka.

"Akhirnya.. baikan.. Aiko bisa bantu aku lagi deh.. " ujar Usaida.

"Fyuuuuhhh.. untungnyaaa.. aku khawatir banget.." batin Ryuuichi.

Inomata tersenyum melihat mereka berdua kembali seperti semula.

"Perjuangan ku nggak sia-sia deh.. duh berasa jadi cupid.." ucap Yagi sambil memperagakan Cupid menarik anak panah.

"Mulai lagi gajelasnya.." batin Nezu yang lelah dengan sikap Yagi.

"Aiko Nee-Chan!!!!" Taka memeluk Aiko. Taka senang bisa melihat Aiko. Begitupun dengan anak-anak lain.

"Nee-Cha~" Kotaro memeluk Aiko.

"Yokatta,.. semuanya kembali seperti semula."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next?:3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Remember! (Reader X Kamitani Hayato) Gakuen Babysitter FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang