Pertengkaran

2.3K 360 45
                                    

Liburan musim panas sudah dimulai. Aiko berniat pergi ke sekolah untuk mengembalikan beberapa buku perpustakaan yang ia pinjam.

Dengan seragam rapi, gadis itu memasuki gerbang. Ia masuk ke gedung dan langsung menuju ke perpustakaan.

Ada sekitar delapan buah buku yang Aiko pinjam. Ia mengisi catatan pengembalian lalu keluar dari perpustakaan.

Aiko ingat beberapa ekskul masih berjalan termasuk ekskul baseball. Aiko berencana untuk melihat Hayato sebelum ia pulang.

Aiko segera berlari ke arah lapangan baseball dengan wajah cerahnya. Ditengah perjalanan, ia membeli sebuah minuman kaleng dari vending machine lalu kembali berlari.

Aiko sampai di pinggir lapangan. Matanya mencari dimana keberadaan Hayato.

"H-hayato kenapa?" gumam Aiko saat melihat Hayato yang tampak kesal karena sesuatu. Hayato mengayun tongkat baseball kuat-kuat, itu membuat Aiko sedikit takut.

"Aiko-San..." Aiko menoleh ke arah suara.

"Ryuuichi? Lho ekskul kita masuk?" tanya Aiko.

"Tidak.. Aku hanya iseng membuka ekskul bersama Kotaro.. Aiko kesini mau masuk ekskul juga?"

"Enggak sih.. Aku cuma mau ngembaliin buku.. Oh iya.. Hayato kelihatan aneh hari ini.. Kamu tau dia kenapa?"

"Oooh ituu! Alasan aku kesini juga karena hal itu.." Ryuuichi menceritakan semua hal yang terjadi.

Ternyata Taka mencoret-coret bola baseball kesayangan Hayato. Tentu saja Hayato marah. Bole bertanda tangan itu berubah menjadi gambar kotoran.

"Ara~ Pantas saja..."

"Aku mau membujuk Kamitani untuk berbaikan dengan Taka.. Kasihan Taka sampai menangis begitu." Ryuuichi menuju ke arah Hayato.

"Apa Ryuuichi bisa ya?" batin Aiko.

Aiko menunggu kabar dari Ryuuichi sambil duduk di kursi taman di bawah pohon.

Tak berapa lama, Ryuuichi kembali. Ia menghampiri Aiko.

"Bagaimana?" tanya Aiko.

"Tidak yakin.. Dia masih agak kesal.." Ryuuichi menunduk.

"Kamu temani anak-anak di tempat penitipan.. Aku yang akan bicara padanya.."

"Aiko-San bisa?" tanya Ryuuichi.

"Tentu.. Kan aku pacarnya.." Ucap Aiko sembrono.

"K-kalian.. P-pacaran?!!!" Ryuuichi terkejut.

"Ahaha.. I-iya.." Aiko malu.

"SUDAH! CEPAT TEMANI ANAK-ANAK SANA!" Aiko mendorong Ryuuichi dengan wajah yang masih memerah.

"Baiklah baiklah.." Ryuuichi pergi meninggalkan Aiko.

Aiko menghampiri Hayato yang kembali mengayunkan pemukul baseball dengan kuat.

"WOAHH!!!" Aiko hampir terkena pemukul baseball.

"Aiko?!" Hayato langsung meletakkan pemukul baseballnya.

"Hai sayang.." Aiko sedikit menggoda Hayato agar emosinya menurun dan cara itu berhasil. Hayato sedikit merona.

Teman-teman Hayato hanya bisa menyaksikan sinar cinta mereka berdua dengan tatapan suram.

"Ada apa??" Hayato berusaha dingin.

"Ikut aku yuk.."

"Aku sedang ekskul.."

"Aku pinjam Hayato sebentar apa boleh???" tanya Aiko pada ketua baseball disitu yang kebetulan juga fans Aiko.

"T-tentu saja.. Silahkan.." jawabnya.

"Lihat? Ayoo!!" Aiko menarik tangan Hayato.
.
.
.
Aiko memberikan minuman kaleng pada Hayato dan duduk di bangku taman belakang sekolah.

"Coba cerita padaku.. Kau kenapa?" Aiko menatap Hayato.

"Aku yakin kau sudah mendengarnya dari Ryuuichi.." Hayato meminum minuman pemberian Aiko.

"Soal Taka.. Apa benar seperti itu?" tanya Aiko. Hayato mengangguk.

"Dia pasti tidak merasa bersalah atas tindakannya.. Makannya aku berbuat seperti ini.." jelas Hayato.

"Hayato.. Taka pasti sudah menyesali perbuatannya.." Aiko memegang tangan Hayato.

"Itu mustahil, Aiko.. Anak itu terlalu keras kepala untuk mengakui kesalahan.."

Aiko menunduk. Memang perkataan Hayato ada benarnya. Namun, tindakan Hayato yang seperti ini tidak bisa dibiarkan.

"Hei.. Cup!" Aiko mencium pipi Hayato.

Hayato mematung dan merona. Ia memalingkan pandangan.

"A-apa yang kau lakukan? Aku sangat berkeringat.." ucap Hayato.

"Hihi.. Berjanjilah padaku.. Saat Taka meminta maaf, kau harus memaafkannya.. Tidak baik kedua saudara terlalu lama bertengkar.. Ya???" Aiko bersandar pada Hayato.

"Baiklah.."
.
.
.
.
.
Senja mulai datang. Hayato yang selesai ekskul pulang bersama Aiko.

Saat mereka sampai di gerbang sekolah. Terlihat Ryuichi yang menggandeng Kotaro, dibelakangnya ada Taka yang hampir menangis.

Hayato hanya melihat Taka sebentar lalu kembali berjalan. Aiko kebingungan dengan sikap Hayato.

"NII-CHAAN!!" Taka berusaha mengejar Hayato sampai terjatuh.

"Taka!" Aiko khawatir.

"Aku minta maaf! Aku menyesal!" Taka menangis keras.

Tatapan Hayato melunak.

"Ayo cepat! Jika tidak cepat akan ku tinggal.." Hayato membalikkan tubuhnya.

Taka berlari dan memeluk kaki Hayato. Hayato mengusap kepala Taka. Akhirnya kedua kakak beradik itu pulang bersama.

Aiko terharu dan menangis sedikit. Ia senang Hayato dan Taka bisa berbaikan.

"Aku tidak menyangka Hayato bisa seperti ini.. Memang Aiko bicara apa pada Hayato?"

"Ryuuichi.. Kau tidak boleh memandang remeh kekuatan dari sebuah ciuman.." Aiko menepuk bahu Ryuuichi.

"C-Ci?!! HAH! JADI AIKO-SAN!!"

"Hanya pipi kok.. Tidak lebih.. Yosh.. Ja mata ne.." Aiko berjalan kembali ke rumah membiarkan Ryuuichi yang mematung dengan Kotaro yang terus menarik celananya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yeeeey..
Gomenne baru up skrg..
Author bener" sibuk :"v

Yuk yuk baca fanfic ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk yuk baca fanfic ini..
Author tau disini ada fansnya mujan sama si flamboyan..
Kisahnya tentang Ningyou lho..

Mwehe..

Ja mata ne...

Remember! (Reader X Kamitani Hayato) Gakuen Babysitter FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang