Prolog

326 29 7
                                    

Annyeong
Mohon dukungannya

- Selamat Membaca -

"Naw," panggilan Bayu mengalihkan perhatian Nawa yang tengah menikmati semilir angin dibawah pohon rindang disore hari yang sejuk ini, yang merupakan salah satu taman yang berada diBogor.

Nawa menatap Bayu dengan pandangan bertanyanya.

"Gue...putus," ucapan Bayu yang tidak jelas membuat Nawa mengalihkan pandangan sepenuhnya pada Bayu.

"Hah, apaan yang putus?" Tanya Nawa bingung.

"Hubungan kita." Bayu mengalihkan pandangannya tak ingin melihat wajah Nawa.

"Maksud lo, kita putus?"

"Iya."

"Kenapa tiba tiba gini," bingung Nawa.

"Ini gak tiba tiba, gue ngerangkai ini dari semalem Naw, biar lo gak sakit hati." Sungguh perkataan Bayu kali ini membuat Nawa ingin sekali menendang wajah Bayu yang sialnya tampan itu.

"Gue tetep sakit hati Bayuu, mau lo rangkai atau enggak pun." Sungut Nawa kesal.

"Lo bisa pulang sendirikan," ujar Bayu. "Gue udah pesenin taksi, sorry Naw." Lanjut Bayu tak ingin pembicarannya dengan Nawa semakin panjang dan berdiri melenggang pergi sebelum itu dia sempatkan mengusap kepala Nawa lembut, untuk terakhir kalinya.

Dan disaat yang bersamaan taksi yang dipesan Bayu datang, membuat Nawa ikut bangun dari duduknya setelah terdiam cukup lama meredakan emosi bercampur kesedihannya dan memilih pulang dengan taksi yang di pesan mantannya itu dengan mengesampingkan rasa gengsinya.

"Gue jamin abis putus dari gue, gak ada cewek yang mau pacaran sama lo." Teriak Nawa dengan suara bergetar menahan tangis sebelum memasuki taksi, bagaimana tak kesal, dia sangat semangat saat Bayu mengajaknya jalan, tapi inikah akhirnya?

Bayu sendiri terdiam didepan pintu mobilnya yang terbuka, bukan karna perkataan Nawa tapi suara dia yang parau membuat hatinya tersentil karna rasa bersalahnya.

---



Lop lip.

Ini cerita pertama aku ges.
Mohon dukungannya.

Vote & komen jan dilupakan sepanjang partnya><

Kutukan Sang MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang