KEEGOISAN SURA
Bayu menatap gadis dihadapannya malas, yang mulutnya tak berhenti berceloteh itu, memangnya itu mulut tidak pegal, pikir Bayu.
"Ihh Bayu, kamu dengerin aku gak si." Kesal Sura. Ya dialah yang ada dihadapannya ini, yang Bayu balas gumaman dengan matanya yang tak lepas dari ponselnya.
Dengan menghentakan kakinya Sura berlalu, menghampiri Bu Dewi yang tengah mengupas jeruk didapur.
"Tante, nanti minggu besok agensi aku ngadain pesta hari jadi gitu, boleh gak aku minta tolong," mohon Sura saat tiba disamping Bu Dewi.
"Mau ngajak Bayu kan? Pasti Tante bujuk ko, kamu tenang aja," ujar Bu Dewi yang sudah tau gelagat Sura ini.
"Tante tau aja, makasih Tan," Sura mengembangkan senyum manisnya.
Sura memang merupakan model yang cukup terkenal, apalagi agensi yang menaunginya adalah salah satu agensi besar. Namun entah kenapa dia sangat berambisi mendapatkan Bayu, disaat banyak kalangan model atau artis yang gencar mengejarnya, Namun pilihannya hanya Bayu dan Bayu. Sura juga memiliki keluarga yang harmonis dan terpandang, jika dibandingkan dengan Bayu, sungguh jauh berbeda. Karena sikap cuek Bayulah yang membuat dia penasaran akan sosok pujaannya itu, apalagi dengan dukungan Ibu Bayu sendiri.
---
Bayu memusatkan pandangannya pada bangunan bertingkat dihapadannya, menunggu seseorang dibalik kemudinya. Sudah sekitar lima menit Bayu menunggu Sura yang tak kunjung datang, bukan tanpa alasan dirinya berada disini, Mamanyalah alasan dia berada disini, jika saja bisa membantahkan, sungguh malas menunggu orang yang tak ingin ia temui.
"Maaf Yu, aku ada urusan sama manager tadi." Ucap sura langsung saat membuka pintu mobil Bayu.
"Udah kan?" Tanya Bayu.
"Emm, kekafe dulu boleh," ujar Sura sedikit ragu.
"Oke."
Tingg
Terdengar bunyi bel kafe yang mereka datangi, saat Bayu membuka pintunya.
"Kamu mau apa?" Tanya Sura pada Bayu yang sedari tadi selalu fokus pada ponselnya, yang membuat Sura menggerutu kesal sendiri olehnya, namun tetap bersabar mengahapinya.
"Samain aja." Balas Bayu singkat.
"Sura bisakan ganti aku kamu lo itu jadi lo gue." Lanjut Bayu menatap Sura seperkian detik saja.
"Emangnya kenapa?"
Jika dulu dulu, Bayu biasa saja dengan panggilan itu, namun entah kenapa dia sekarang sedikit tidak suka. Menurutnya terlalu terkesan dekat, kecuali Sura merupakan sanak keluarganya. Bahkan karena itulah banyak teman kampusnya mengira ia dan Sura berpacaran. Apalagi Sura cukup sering kekampusnya entah dengan alasan ini dan itu.
Pelayan kafe menghentikan mulut Bayu yang ingin membalas pertanyaam Sura. "Makasih," ujarnya, pelayan itupun mengangguk disertai senyum ramahnya, dan melenggang pergi.
"Kenapa Bayuu?" Tanya Sura lagi.
"Gak lupain aja, buruan, gue mau kerumah Adi abis ini," ujar Bayu.
"Aku ikut yaa." Mohon Sura dengan menggenggam tangan kanan Bayu yang berada diatas meja.
"Ini urusan gue, gak semuanya harus lo ikut campurin," balas Bayu, melepas genggaman Sura dengan pelan.
---
Sura menghentakan kakinya kasar, menghampiri Mamanya yang tengah menikmati teh dengan buku majalah digenggamannya.
"Cantiknya anak Mama." Ujar Bu Saras kala Sura duduk disampingnya dengan memperlihatkan majalah fashion yang menampilkan wajah putrinya.
"Ma, kenapa si Bayu bawaannya gak seneng mulu kalo lagi sama Sura." Adu Sura mengabaikan pujian Bu Saras.
"Yaa, mungkin udah punya gebetan," balasnya singkat.
"Loh, kok Mama mikirnya gitu sih," kesal Sura.
"Kan Mama gak tau kenapa Bayu kayak gitu, lagian kamu cari cowok lain aja, ngapain masih kejar kejar Bayu terus." Oceh Bu Saras memberikan pengertiannya, yang membuat Sura mendengus mendengar.
"Tapi Sura maunya Bayu Maa," tekan Sura.
"Semua keinginan kamu Mama sama Papa kamu selalu usahain, tapi buat yang ini Mama gak bisa bantu kamu." Balas Bu Saras dengan mengelus lembut rambut putrinya.
"Papa bisakan kabulin apa yang Sura mau?" Tanya Sura.
"Kamu jangan aneh aneh Suraa, Mama gak bakal izinin itu." Tekan Bu Saras yang mulai jengah dengan kelakuan putrinya ini. Karena pasalnya, jika sudah bersangkutan dengan Radipta yang merupakan suami dan Ayah bagi Sura, itu akan sangat berbahaya, Radipta yang terlalu memanjakan Sura bisa melakukan apa saja untuk kebahagiaan putrinya, dan Saras tak mau apa yang anaknya inginkan itu membuat seseorang tersakiti, seperti Bayu misalnya.
---
Lop lip.
•
•
•Hadeuh Sura, Sura. Untung Emanya menunjukan jalan yang lurus ya.
Vote & komen><
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Sang Mantan
Novela JuvenilBayu Abyma tak pernah menduga bahwa ucapan sang mantan bisa semanjur ini. Hal itu terjadi setelah sehari dia dan Nawana Giya putus, Nawa mengeluarkan kata kata yang menurutnya sebuah kutukan. "gue jamin abis putus sama gue, gak ada cewek yang mau pa...