KANGEN APA RINDU?
Kembali tersadar dari terkejutnya, Nawa langsung lari berbirit birit masuk kedalam kamarnya meninggalkan Bayu yang menatapnya aneh.
Nawa segera membenahi penampilannya, dia mengikat kembali ikat rambutnya yang sudah melorot dan tak lupa mengusapkan tangannya disekitaran bibirnya.
Tenang Naw, tenang. Lo harus keliatan santai didepan dia. Batinnya.
Setelah siap Nawa, kembali kehadapan Bayu dengan wajah yang lebih fresh.
"Mau pesen apa, pagi pagi gini baru ada nasi uduk," ujar Nawa.
Ya, Bayu Abyma dialah orang yang saat ini berdiri dihadapan Nawa, setelah sehari Bayu memutuskan hubungan dengannya, Nawa tak pernah melihat batang hidungnya lagi disekolah saat itu, yang ia tau hanya gosip teman temannya yang mengatakan bahwa Bayu pindah sekolah. Melihat Bayu ada dihadapannya saat ini tentu membuat Nawa terkejut.
"Yaudah nasi uduk sama teh manisnya, tapi jangan manis manis," balas Bayu tersenyum.
Soalnya liat lo aja gue udah diabetes. Lanjutnya dalam hati, mana berani dia memgatakannya langsung pada Nawa.
"Sebentar." Balas Nawa dan melenggang pergi masuk kedalam rumahnya.
"Siapa yang beli pagi pagi gini, Naw?" Tanya Bu Ana kala melihat putrinya menghampirinya yang tengah mencuci piring.
"Bayu sering kesini bu?" Alih alih menjawab pertanyaan sang Ibu, Nawa balik bertanya.
"Oalah nak Bayu yang kesini, dia emang sering kesini apalagi hari libur," jawab Bu Ana santai tak melihat muka anaknya yang terkejut sekaligus kesal.
"Ibu taukan kalo dia mantan aku?" Tanya Nawa kesal
"Tau,"
Nawa mengelus dadanya sabar, "dia mau nasi uduk sama teh manis katanya, Nawa gak mau layanin kalau yang beli tu orang, males banget" sewot Nawa dan melenggang pergi kekamarnya dengan menghentak hentakan kakinya kesal.
Bu Ana bingung dengan kelakuan putrinya, memang apa yang salah pada Bayu yang datang kesini, bukankah itu rezeki.
---
"Lo...Bayu?" Tanya Rendy saat melihat Bayu tengah menikmati makanannya dengan santai. Rendy kesini berniat mengajak Nawa olahraga pagi, karena suasana disekitar rumahnya ini sangat asri dan nyaman membuat semua orang tak akan melewatkan olahraga setiap paginya.
"Heem," gumam Bayu menatap Rendy sebentar setelah dia sadar bahwa yang menanyakannya ini adalah sahabat Nawa.
"Bu, Nawanya ada?" Tanya Rendy beralih pada Bu Ana.
"Ada Ren, tadi si udah bangun tapi malah masuk kamar, kata males liat Bayu," jawaban Bu Ana membuat Bayu menoleh karna namanya dibawa bawa.
"Segitunya banget, padahalkan muka Bayu makin ganteng Bu," jenaka Bayu.
"Mungkin kamu terlalu ganteng," balas Bu Ana.
"Aduh Bayu jadi terbang dengernya." Jawab Bayu dengan kekehan kecilnya.
"Ayo Ren, keburu siang." Dengan tiba tiba Nawa datang dan langsung menyambar lengan Rendy menariknya pergi dari hadapan Bayu setelah berpamitan pada Ibunya.
"Gue boleh ikut kali," Sambar Bayu yang memisahkan lengan Nawa dan Rendy yang bertautan.
"Apaan si lo, sana sana, olahraga disini cuman buat yang punya rumah disini," ujar Nawa mendorong Bayu menjauh.
"Emang ada undang undangnya ya?" Balas Bayu dengan senyum tengil yang menghiasi wajahnya itu melihat Nawa menggerutu kesal karnanya.
Sedangkan Rendy hanya diam saja memperhatikan mereka berdebat.
Berasa jadi pohon gue. Batinnya saat memandang pohon yang dilewatinya.
"Iss gak usah mepet mepet." Kesal Nawa menjauh dari Bayu yang terus menggeser tubuhnya mendekat dengannya.
"Naw, kangen apa rindu sama gue?" Tanya Bayu, "kalo gue pilih rindu." Lanjutnya.
"Kangen sama rindu sama aja, pinterrr." sahut Rendy kesal dengan menekan kata pinter.
"Ini mulut gue, ya suka suka gue dong." Balas Bayu.
"Gak samaa sekalii, gue gak kangen ataupun rindu sama lo" balasnya yang jauh berbeda dengan kedaan hatinya yang sudah dag dig dug. Dirinya dusta mengatakan itu yang dimana dia merasa selalu flashback melihat Bayu ada didekatnya saat ini, bahkan dengan kelakuan yang tak berubah dari dirinya.
"Hadeuh, gue duluan," Rendy berlalu begitu saja dengan memijat kepalanya yang pusing sendiri dengan ocehan dua sejoli yang sudah jadi mantan disampingnya ini.
"Eh, Rendy tungguin." Teriak Nawa mengejarnya.
"Sabar ini ujian mengejar cinta mantan." Ucap Bayu pada dirinya sendiri demi mengejar cinta Nawa kembali.
Bayu pun berlari kecil menghampiri Nawa dan Rendy yang tengah duduk dikursi penjual bubur.
"Lo belom jawab pertanyaan gue, kangen kan lo sama gue," ujar Bayu saat tiba dihadapan Nawa.
"Bisa diem gak si, gue cabein tu mulut tau rasa lo," ujar Nawa kesal sambil mengangkat sendok sambal yang berada disampingnya.
"Tega banget lo, baru juga hari pertama ketemu," balas Bayu ngeri sendiri dengan ucapan Nawa barusan.
"Bodo amat."
Bayu mengalihkan pandangannya mencari keberadaan Rendy.
"Lo pesen bubur?" Tanya Bayu melihat Rendy yang tengah memesan dua porsi bubur pada bapak penjual bubur tersebut.
"Iya," jawab Nawa seadanya.
"Ibu lo kan jualan, kenapa gak sarapan dirumah aja?" Tanyanya lagi, walaupun sebenarnya dia hanya ingin ada pembicaraan dengan Nawa, bukan hanya kepo masalah bubur. Ini merupakan langkah pertama memulai pdkt dengan Nawa sang mantan yang tidak bisa ia lupakan.
"Terserah dong, gak ada undang undangnya kan." Balas Nawa mengulang kata kata yang Bayu katakan padanya tadi.
"Nih," Rendy datang dengan dua mangkuk bubur ayam ditangannya, "lo mau bubur?" Tanya Rendy pada Bayu.
"Ya kali, baru juga makan, bisa gendut gue, nantikan gak ada yang naksir gue lagi." Ujar Bayu menatap Nawa ingin melihat ekspresi mukanya saat dia mengatakan itu.
"Syukur dong kalau gitu, biar tau rasa." Gumam Nawa kecil namun cukup jelas ditelinga Bayu, yang membuat Bayu tersenyum kecil mendengarnya.
---
•
•
•Lop lip.
Cailah kangen sama rindu bersaudara Bayu.
Vote & komen><

KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Sang Mantan
Teen FictionBayu Abyma tak pernah menduga bahwa ucapan sang mantan bisa semanjur ini. Hal itu terjadi setelah sehari dia dan Nawana Giya putus, Nawa mengeluarkan kata kata yang menurutnya sebuah kutukan. "gue jamin abis putus sama gue, gak ada cewek yang mau pa...