27 ; Surprise

746 124 9
                                    

Vote dulu yuk readersku sayang💕
Nanti kena azab loh gak vote hihi.

Sudah lima hari terhitung semenjak Sea memutuskan untuk berdamai dengan Joshua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lima hari terhitung semenjak Sea memutuskan untuk berdamai dengan Joshua. Ia dengan gampang menerima permintaan maaf lelaki itu karena ia berpikir bahwa masalah bisa saja terjadi di dalam sebuah hubungan, dan rasanya mustahil jika hanya karena kesalahpahaman Sea harus putus dengan Joshua. Karena itulah Sea memilih untuk berdamai. Toh, ia juga menyayangi Joshua dan jauh di dalam hatinya ia tidak ingin berpisah. Jadi daripada membohongi dan melukai diri sendiri, ia lebih baik mengenyampingkan egonya.

Sea terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Rasanya sudah lama sekali sejak ia bisa tidur setenang itu mengingat beberapa bulan ini ia sibuk mengurus skripsi. Untungnya, setelah direvisi beberapa kali, ia akhirnya menyelesaikan bab terakhir dari skripsinya dan telah diterima oleh Pak Meru, selaku dosen pembimbingnya. Itu berarti, ia hanya tinggal menunggu kapan jadwal sidangnya datang.

Kedua kaki Sea menyentuh lantai kamarnya yang dilapisi karpet berbulu. Ia tersenyum kecil, minggu ini benar - benar melelahkan untuknya. Ia harus kebut - kebutan mengerjakan skripsi dan juga harus bekerja di kafe yang beberapa hari lalu mengadakan pesta kecil - kecilan yang hanya dihadiri oleh eksekutif kantor dan orang - orang penting lainnya. Sea sangat bersyukur acara yang ia dan teman - teman kafenya atur berjalan lancar tanpa ada kendala apapun.

Tok tok tok

"Se? Udah bangun belum?" Ucap Yuma dari luar kamar.

Sea lantas membuka pintunya sembari tersenyum riang. "Udah Bu, ini mau mandi. Kenapa?"

"Gak apa - apa, cuma mastiin kamu udah bangun. Ibu mau minta tolong anterin kue," jawab Yuma.

"Lah Ibu udah mulai buat kue lagi? Kok gak bilang - bilang Sea? Kan bisa minta tolong." Kata Sea mencebik.

Yuma tersenyum kecil, "Ibu gak tega bangunin kamu, pasti capek banget kemarin seharian di kampus ngurusin skripsi. Lagian Ibu juga udah biasa sendirian."

"Ibu kebiasaan deh, nanti kalau—"

"Udah cepet sana mandi, Ibu tunggu." Yuma berjalan pergi meninggalkan Sea yang masih saja cemberut.

Ia sebenarnya tidak pernah tega membiarkan Yuna membuat kue sendirian. Apalagi ia tau betul kue yang Yuma buat rata - rata memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Sea hanya tidak ingin Ibunya kelelahan lalu jatuh sakit seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Karena itu, Sea menjadi sangat protektif dan memilih untuk bekerja lebih keras dari yang sebelumnya agar Yuma tidak harus membuat banyak pesanan. Namun tetap saja yang namanya seorang Ibu, pasti tidak tega membiarkan anaknya bekerja sendirian sementara ia harus menganggur di rumah tanpa melakukan apa - apa. Makanya Yuma memilih untuk meneruskan membuat pesanan dengan syarat tidak boleh berlebihan. Itu yang Sea bilang pada Yuma.

Setelah selesai mandi dan mengenakan pakaian rapi, Sea keluar dari kamarnya. Ia mendapati Yuma tengah membungkus kue sementara Yuma bermain - main di ruang tengah.

Mellifluos ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang