Hari ini adalah salah satu hari bersejarah dalam hidup Sea.
Selama empat tahun ia berkuliah, akhirnya ia tiba di penghujung masa kuliahnya yaitu wisuda. Sejak pagi tadi ia sudah bersiap dengan dress pemberian Riana untuknya. Dress itu dititipkan Riana melalui Joshua dari seminggu yang lalu sebelum acara wisuda Sea diadakan. Warna biru lembut lembutnya sangat cocok dengan kulit Sea. Dress itu sepanjang mata kaki dengan detail halus di bagian dada serta bagian pinggul yang membentuk tubuh langsing Sea dengan pas.
Ia berangkat ke gedung wisuda dengan Joshua dan Yuma. Sementara Riki hari ini dititipkan ke tetangga dengan alasan takut bocah kecil itu menangis karena tidak betah di keramaian. Sedari tadi Sea sibuk merapalkan doa karena ia benar - benar gugup dengan hasil wisudanya. Ia menoleh ke belakang, mencari keberadaan Joshua yang ternyata sedang duduk manis dengan jasnya sembari mendengarkan pidato para petinggi kampus yang bagi Sea adalah hal yang membosankan.
Lihatlah lelaki itu begitu tampan hanya bermodalkan duduk santai di atas kursi.
Hingga tiba saat nya Sea harus maju, ia melirik ke arah Joshua yang sedang tersenyum manis padanya. Jantung yang tadinya sudah berdegup lumayan kencang bertambah kencang hanya dengan melihat senyuman lelaki yang sudah menjadi pacarnya sejak beberapa bulan yang lalu. Namun meskipun begitu, Sea tetap belum terbiasa dengan senyum manis nan menghanyutkan itu.
Kedua kaki Sea yang berbalut high heels putih melangkah secara perlahan menuju podium. Ia berkali - kali menetralkan detak jantungnya yang semakin tak beraturan dengan senyum sewajar mungkin. Ia padahal hanya perlu berjalan ke atas sana, bersalaman dengan rektor, dan tersenyum sembari membawa toga. Benar kan? Lalu mengapa ia segugup ini?
Sea meraih toga pemberian rektor kampusnya sembari tersenyum, begitu pula lelaki tua itu.
"Kalau nikah sama Dokter Joshua, jangan lupa undang saya ya?" Katanya yang membuat Sea tertegun. Ia lalu tertawa kecil. "Yasudah, selamat ya."
Mendengar hal itu Sea mengerjap sembari berjalan turun dari podium. Hei, kenapa rektornya itu bisa tahu - menahu soal hubungannya dan Joshua?
Setelah hampir satu jam proses pemindahan toga, acara pun selesai. Para sarjana— termasuk Sea, diperbolehkan bubar untuk menyapa anggota keluarga yang sudah menunggu. Dari tempatnya, Sea melihat Yuma yang berdiri di sebelah Joshua dengan air mata berlinang karena melihat putri satu - satunya telah lulus kuliah. Yuma sangat bangga dengan Sea karena telah berhasil lulus dengan kerja kerasnya selama ini. Ia pun memeluk Sea erat sembari mengucap selamat dan syukur pada putrinya itu.
Joshua yang menyaksikan hal itu tersenyum kecil. Walau belum genap setahun hubungannya dengan Sea, rasanya ia sudah bangga melihat kekasih cantik yang selalu menjadi semangat hidupnya setiap hari sudah menyelesaikan pendidikannya. Setelah adegan kedua ibu dan anak itu, Yuma pamit ke toilet. Hal itu tak lain agar Joshua dan Sea dapat meluangkan waktunya berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluos ✔
Romancemel·lif·lu·ous (adj) • (of a voice or words) sweet or musical; pleasant to hear. • Sea tak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan di kafe tempat ia bekerja. Ia pikir hanya akan sekali saja bertemu dengan pria menawan yang memilki suara selembut...