Don't forget to Vote, Comment, Share and follow Author for your support!
Enjoy!! Luv^Author
.
.
.Bel sekolah SMAN 48 baru saja berbunyi lantang. Langkah para siswa-siswi berderap tak beraturan mengejar waktu masuk kelas jam pertama.
Begitupun Chandra yang juga sedang berjalan cepat menuju kelasnya yang sudah mulai berkerumun. Ia meletakkan tas warna putihnya di tempat duduknya yang terletak di samping Zee, yang sepertinya belum sampai ke kelas.
"Huft."
Chandra menghela nafas pelan dan membuka Iphone miliknya. Jika dilihat kembali, bocoran kemarin mengatakan bahwa perusahaan yang ia beli saham-sahamnya sedang terjadi sedikit masalah internal, sehingga ia ingin menyegerakan diri untuk menjual beberapa lot saham miliknya.
Namun ditengah kegabutannya, Ia dibuat terkejut dengan kemunculan Brielle—yang notabenenya adalah murid kelas sebelah—datang menghampirinya dengan sebuah kotak makan.
Lebih tepatnya, menghampiri meja disebelahnya. Brielle dengan santainya duduk diatas meja milik Zee tanpa memerdulikan Chandra yang ada disampingnya.
"Heh Brielle, mau ngapain lu pagi-pagi kesini? Kalau mau makan, ntar aja pas istirahat!" Chandra mencoba mengusirnya. Namun bukannya menurut, Brielle justru malah menyilangkan kedua kakinya yang bergelantung lalu mendekatkan wajahnya pada Chandra.
"Kenapa emang, suka-suka aku dong?"
Jujur saja, Chandra terkadang merasa, bahwa anak ini memang pembawaannya jauh lebih sensual dibanding perempuan seangkatannya yang lain.
Tak lama setelah perdebatan tersebut, akhirnya sang penghuni meja pun menunjukkan batang hidungnya di depan kelas.
"Hai Zee!" Sapa Brielle dengan girangnya. Sang pemilik nama pun segera membalasnya ramah.
"Eh, hai Biyell, gimana semalem menurut kamu?" Tanya Zee pada Brielle.
"Seneng dong! Semalem kamu pulang duluan sih, padahal masih ada acara-acara tambahan sama award-award gituu." Jawab Brielle menyayangkan Zee yang pulang lebih dulu.
"Yah, aku gak ikutan ya haha. Udah ketebak lah ya tapi, ada nama Amir kesebut; gaperlu denger juga kan ya wkwkwk."
"Ih Zee gausah gitu juga kali."
Zee tidak membalas percakapan tersebut lagi. Sungguh, ia tidak peduli sama sekali dengan acara macam itu, apalagi itu menyangkut keluarganya. Bahkan jika ia sudah tidak ingat lagi dengan Yori dan timnya, mungkin ia lebih memilih untuk kabur dan tinggal sendirian saja dibandingkan terus bekerja untuk ayahnya.
"Ah, daripada ngomongin semalem, aku tadi pagi aku masak chinese food bareng mami lhoo, mau nyoba bakpaonya gak?" Brielle membuka kotak makannya yang berisi bakpao dan langsung menyuapkannya sebelum diiyakan Zee.
Jujur tanpa bohong, bakpao isi ayam dan keju resep Naomi memang sudah menjadi favorit Zee dan ibunya. Namun sekarang adalah, Brielle baru saja menyuapi segumpal bakpao yang rasanya tiga kali lipat jauh lebih enak rasanya.
"Gimana Zi? Enak?" Tanya Brielle penasaran-penasaran manja.
Zee tidak bisa menahan ekspresinya lagi setelah mencoba bakpaonya. "Empuk banget, kayak pipinya Yori! Dalemnya juga gurih, suka banget aku! Aku suka banget!" Zee berbicara dengan mulut yang masih penuh dengan makanan
'Ama yang buat suka juga ga? haha' Batin Brielle.
"Hihihi, jadi seneng dengernya."
"Eh bagi dong bagi dong! Gila bakpaonya empuk banget!" Chandra menyambar kotak makan milik Brielle begitu ia melihat Zee yang menggigit suapan dari Brielle. Betapa lembut dan menggiurkannya bakpao tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Return - JKT48
FanfictionZee berlutut dihadapannya. "Akan kubayar dengan apapun. Apapun yang ada di dunia ini." "Asalkan kita bisa terus bersama."