2. Talk?

1.2K 92 4
                                    

Don't forget to Vote, Comment, Share and follow Author for your support!
Enjoy!! Luv^Author
.
.

Chandra dan kawan-kawan menepikan kendaraan mereka ke sebuah minimarket tak jauh dari cafe eirene, yang otomatis juga tidak jauh-jauh dari sekolah dan apartemen Zee.

"Chan, traktirin Gua marlboro ya! Punya gua abis tadi di cafe!" Sahut Abi kepada Chandra.

Chandra yang masih sibuk memilih aneka jus mendecih kesal. "Ck, makanya jangan ngerokok! Bakar duit aja bisanya."

Chandra langsung pergi berjalan menuju kasir dengan kesal setelah sebotol jus mangga kesukaannya sudah berada di genggamannya.

Walau berat hati dan malu malu, Chandra meminta kepada sang kasir apa yang dipesan Abi dengan kepala yang sedikit dipalingkan.

"M-mba, sekalian sama Marlboro yang mana aja ya mba. K-kalau bisa yang paling-"

Chandra menatap tak percaya gadis yang ada didepannya ini. Bukan hanya malu saja yang ia rasakan sekarang, melainkan malu banget.

Tapi tak kalah dengan kebingungannya, mengapa adik kelas yang baru saja ia temukan pagi ini bekerja paruh waktu?

"Totalnya 40 ribu kak." Ucap gadis kasir tersebut, tanpa menatap wajah Chandra.

'Sialan, kebanting sama rokoknya si kampret.' pikirnya dalam hati.

Chandra segera mengeluarkan selembar uang 50 ribu dari dompetnya dan langsung membereskan belanjaannya.

"Kembaliannya ambil buat lu aja. Tenang, gua sama Zee nggak ngerokok kok, ini pesenan temen gua." Pesan Chandra sebelum pergi meninggalkan minimarket tersebut lalu kembali masuk kedalam mobilnya.

Namun tanpa disengaja, apa yang telah dikatakan Chandra sedikit memberi gadis tersebut harapan. Terukir sebuah senyuman dari raut wajahnya setelah mengingat kata-kata terakhirnya tadi.

"Hoi! Ni batangan lo! Lain kali kalau mau beli barang mahal, pake duit sendiri sono! Mana kasirnya anak baru sekolah kita lagi!" Sahut Chandra sambil melemparkan benda terkutuk yang baru saja menguras uangnya kepada Abi.

"Yailah, baper amet minta gini doang." Respon Abi dengan muka memelas.

Eh, adek kelas kita? Siapa?" Sigit bertanya, karena sedari tadi ia hanya menunggu didalam mobil Chandra.

Chandra mengingat kembali ingatannya tadi pagi. "Duh, lupa gue, pokoknya yang minjem dasinya Zee! Lu inget namanya nggak bi?"

Abi menggelengkan kepalanya.

"Eh lu jadi nginep ditempat Sigit kan Chan? Gua balik duluan ya, takut kemaleman gue!" Abi segera menstarter motornya.

"Iya jadi. Tiati dijalan bi!"

Setelah motor Abi sudah mulai menjauh, Chandra juga segera menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran minimarket tersebut.

"Ngapain Chan anak cewek SMA kelas 10 udah kerja sampingan di minimarket? Sekolah kita kan udah ada beasiswa bagi yang gak mampu?"

.
.
.

Malam yang cukup melelahkan, pikir gadis yang baru saja menginjak dunia SMA ini. Dihitungnya dengan telaten hasil penghasilan yang berhasil dikumpulkan hari ini.

"Hmm, lumayan lah untung 300 ribu." Gumamnya.

Tiap hari harus ikut membantu mencari uang tambahan dikarenakan situasi yang seperti ini memang tidak ada enaknya. Tapi apa boleh buat. Ia harus melalui ini semua. Bekerja paruh waktu tiap harinya, melewati masa-masa bercanda dengan teman hanya untuk melayani pelanggan sebagai seorang kasir minimarket.

In Return - JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang