Don't forget to Vote, Comment, Share, and follow the Author for your support!
Happy reading!!! Luv^Author
.
.
.Zee memilih untuk menyenderkan belakang kepalanya terlebih dahulu pada kursi pesawat business class yang ia tumpangi bersama tim serta talent yang akan melaksanakan photoshoot projectnya besok.
Kepalanya terasa berat sekali setelah terus melembur melaksanakan revisi dadakan terakhir. Akhirnya ia dapat beristirahat dengan pola manusia normal, di mana jam 9 malam sudah bisa merebahkan tubuhnya.
Ting
Notifikasi smartphone miliknya kembali berbunyi sebelum Zee membukanya.
Ce Piaw — 21.05
4 Unread Messages
Kak Zee gimanaa?
Udah Boarding pesawat ya?
Stay safe yaa kak, Jaga diri di Bali.
I'm sorry
Zee merasa sangat teriris ketika harus membaca pesan tersebut. Fiony benar-benar tidak bisa ikut pergi meninggalkan Jakarta perkara hukuman yang diterimanya di sekolah. Dan memaksa Fiony untuk meninggalkan sekolah pun bukanlah keputusan yang akan Diterima dengan baik oleh Shani yang sangat berorientasi pada pendidikan yang dijalankan Fiony.
Zee membalas singkat pesan tersebut sebelum mengganti setelan teleponnya ke dalam mode pesawat.
Zeeluv <3
Iya Fioo kamu juga semangat belajarnyaa, love you <3"Kamu dari tadi liatin kerjaan terus di hape, istirahat dong Zee... Besok bangun pagi lho."
Brielle yang duduk bersebelahan dengan Zee pun dengan cepat melucuti smartphone Zee tadi dari genggamannya.
"Iyaa tadi aku nyalain airplane mode aja kok." Balas Zee memelas.
Ya. Setelah mengkoordinir kembali posisi Fiony yang kosong, Brielle benar-benar menerima job dadakan tersebut dengan sukarela tanpa adanya biaya. Personal Manager Brielle pun tak sedikitpun menyinggung soal biaya ketika Zee mengontaknya beberapa hari yang lalu. Brielle benar-benar berniat untuk membantunya, sebagai sesama rekan kerja.
Brielle pun juga terlihat sedang mematikkan ponsel pribadinya, kemudian membalutkan selimut tebal ke sekujur tubuhnya. Terlihat pandangannya sedang menatap ke luar jendela pesawat yang bersebelahan dengannya, entah memikirkan apa.
Zee memandangi Brielle dari atas ke bawah. Dalam lubuk hatinya, masih ada perasaan tak rela dalam dirinya karena harus menerima fakta, bahwa bukan Fiony lah yang duduk menemani di sebelahnya selama penerbangan ke Bali ini. Seluruh bayangan di benak Zee untuk malam ini agar bisa bercanda dan tertawa berdua bersama kekasihnya selama penerbangan harus pupus digantikan oleh wanita lain.
Di tengah lamunan Zee, Brielle menoleh ke samping kanan tubuhnya, dan mendapati sedang ditatap oleh lelaki tampan yang duduk diam di sebelahnya.
"Kamu ngapain ngeliatin aku?" Tanya Brielle menggoda.
"Gapapa yel, cuma masih pusing aja hehe."
"Mm, tuh kan, kebanyakan main hape tuh pasti!"
Zee membalas omelan Brielle tersebut dengan senyuman tipis sebelum kembali berdiam-diaman.
Mesin pesawat mulai berderum pelan, dan seiring dengan waktu yang terus bergerak mulai mengeras. Perlahan, pesawat yang mula-mula diam pun mulai bergerak dan berakselerasi, berusaha untuk melepaskan kaki-kakinya dari daratan landai dan terbang menuju pulau dewata yang sesuai destinasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Return - JKT48
FanfictionZee berlutut dihadapannya. "Akan kubayar dengan apapun. Apapun yang ada di dunia ini." "Asalkan kita bisa terus bersama."