15. HUT (1)

434 44 7
                                    

Don't forget to Vote, Comment, Share and follow Author for your support!
Enjoy!! Luv^Author
.
.
.

Zee segera mengunci mobilnya, dengan membawa tasnya yang berisikan laptop dan catatan miliknya. Sudah lebih dari dua minggu dia tidak mengunjungi sebuah cafe untuk sekedar rehat sejenak.

Bukan. Bukan cafe Eirene yang mengingatkan akan kegiatannya setelah selesai menunaikan kegiatan sekolahnya. Lagipula tempat itu biasanya sangat ramai pada hari jum'at seperti sekarang.

Yaa, walau memang cafe yang satu ini baru tak lama disuntik dananya oleh sepupunya yang tidak terlalu akrab dengannya, tapi setidaknya ia bisa mengenang aroma biji kopi robusta yang dulunya sudah mengarungi cerita-ceritanya.

Dan baru beberapa hari yang lalu, ia diberitahu oleh Chandra bahwa cafe tersebut buka kembali setelah ditutup cukup lama, bahkan sempat berbelanja sejumlah pesanan pudding dari toko miliknya tempo hari.

Kemana lagi kalau bukan Judy's Coffee? cafe tersebut benar-benar mengikat banyak kenangan bahagia masa kecilnya. Bukan pilihan buruk sama sekali untuk tempat yang dipilih untuk relaksasi.

Zee meletakkan tas miliknya dan lalu berjalan mendatangi konter pemesanan. Harga-harga produknya masih sama semua. Dan pelayan favoritnya pun masih sama.

"Oh my god, Azizi!!" sambut seorang barista wanita yang sudah sangat lama ia kenali. Ia langsung bergegas meninggali konternya dan pergi memeluk Zee yang sudah lama menghilang.

"Ya ampun kak Hannaa..!" Zee sedikit terharu dengan kembalinya ia bertemu dengan Hanna. Ia sudah menganggapnya seperti kakaknya sendiri ketika awal-awal Zee masih SD-SMP.

"Gimana kabarnya kaa??" Tanya Zee setelah melepaskan pelukan tersebut.

"Yaa masih sehat walafiat alhamdulillah, setelah kasus cafe yang dulu itu, kakak sempet pindah keluar Jakarta, sekarang balik lagi gara-gara kak Eris bisa reopen cafe ini lagi.." Hanna menceritakan dengan sangat singkat apa yang ia lalui.

"Dan sekarang aku jadi kepala cabang disini! Gara-gara Eris mau ngurus cafe cabang baru!" Tambah Hanna.

"Aduh kak Hannaa, siap deh siap! hahahaha."

"Apa kabar Yori sama temen-temen kamu?" Tanya Hanna sambil menyenderkan tubuhnya ke konter.

"Alhamdulillah aku sama Yori sekarang tinggal berdua, mama papa pindah ke singapur setelah aku lulus, Chandra sekarang sering bantu-bantu aku kerjain urusan studio juga, Sigit sama Abi juga masih sering main game dua-duanya, kayak ga ada obat wkwkwk."

Hanna tersenyum bahagia mendengar cerita Zee. Rasa nostalgia akan masa lalunya jadi terobati.

"Jadi ikut seneng kakak ngedengernya." Hanna kembali menegakkan tubuhnya dan mengelus kepala bagian belakang Zee. Matanya lurus memandang Zee, seperti ada rasa kebanggaan tersendiri.

"Pesenannya masih kayak biasanya ngga nih?" Tawar Hanna yang masih mengingat pesanan Zee dulu yang dibeli berkali-kali.

"Yoi dong kak." Zee mengiyakan serta mengacungkan jempol tangan kanannya.

"Sip, ditunggu aja ya, nanti dianter kok."Hanna segera menginput pesanan Zee dan menulis namanya yang sengaja dipleset-plesetkan.

Bocil dah legal yee..!

Ia terkekeh-kekeh sendiri menulisnya.

"Karena gua kangen lu, dan udah lama kita ga ketemu, kopi lu kali ini gua traktir ya!" Ucap Hanna ketika melihat Zee sudah merogoh kantongnya.

"Ah masa sih kak, gaenak ah."

"Udah seriusan, gausah pake nolak nolak deh!" Tegas Hanna ketika Zee mengelak.

In Return - JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang