17. HUT (3)

372 37 8
                                    

Don't forget to Vote, Comment, Share and follow Author for your support!
Enjoy!! Luv^Author
.
.
.

Berada di sebuah kerumunan bersama orang-orang berpendidikan yang elegan, ditemani dengan irama lagu-lagu penuh semangat, dan teman-teman yang bergoyang ria tanpa penat. Kalau sudah begini, jelas lebih baik bergabung dengan kerumunan daripada hanya memojok di pinggir ruangan saja.

Merasa cukup, Chandra yang tadinya sibuk serius menulis "bocoran" saham di catatan saktinya itu akhirnya menutup bukunya. Ia memilih untuk pergi menemui Sisca yang tadi membawakan live music, dan sekarang sedang beristirahat sambil minum.

Tanpa berlama-lama lagi, Chandra langsung menyapanya, "Kak Sisca!"

Sisca yang menyenderkan kepalanya ke senderan sofa menoleh.

"Hoh? Eh hai Chandra. Ada apa nii, tumben nyariin gue" Sambut Sisca dengan bertanya.

"Gapapa kak iseng aja hehe, cuma mau bilang ke kakak, tadi lagu-lagu yang kakak bawain enak-enak banget." Puji Chandra yang membuat Sisca perlahan mengangguk-ngangguk bangga akan dirinya sendiri.

"Oh tentu dong, gausah didebatin lagi ye, dah ketauan Aurel sama gue bagusan mane suaranya."

"Ehehehe, iya kak. Ka Sisca paling mantep deh pokoknya, siap. Yang lain mah apa."

"Heh, lu nyindir gua?" Sisca menggertak. Apa yang dikatakan Chandra sepertinya sama saja artinya dengan 'siap bang jago' yang bersifat menyindir.

"Eh, nggak kakkk nggaa, beneran bagus kali, kok dikira nyindir dah."

"Lagian, gitu banget ngomongnya."

Chandra hanya menghela nafas. Kakak yang satu ini memang sedikit rada-rada.

"Gatau kenapa, suka aja gitu denger kakak nyanyiin lagu Cahaya yang Panjang tadi kak. Waktu makrab juga kakak bawain kan bareng band kakak?"

Sisca mengangguk sambil meneguk minumannya, tanda setuju. "Kenapa emang kamu suka? Suara gue bagus yaa.."

"Yaa salah satunya itu. Terus liriknya bagus, romantis romantis hangat gitu, alunan musiknya juga~"

"Romantis? wkwkwkwk" Sisca tertawa menyela penjelasan Chandra.

Ia menaikkan alisnya. Apakah ada yang salah dengan lagu yang memang dasarnya romantis tersebut?

"Mana ada."

"Loh, tapi emang liriknya bagus kok kak."

Sisca kembali menegukkan minumannya, "Emang keliatannya bagus ya? Padahal itu cerita tentang pasangan yang udah nggak ada. Gue bawain itu pas makrab karena suasananya pas ama alunan lagu aja."

Chandra sedikit tersentak. Padahal lagu itu sebelumnya dibawakan untuk Zee Fiony.

Ia sudah cukup lama mengenal Sisca, sebelum masuk SMA, karena ia adalah sepupu Desy. Ia bukan tipe penyanyi yang asal bunyi, menyanyikan lagu yang hanya enak alunannya, melainkan lagu yang bermakna pada situasi dan suasana yang terasa disekitaran panggung saat itu. Bandnya yang sudah sering mengisi acara-acara entertainment pun juga begitu.

"Kak, emang menurut kakak, hubungan Zee sama Fiony gimana?" Tanya Chandra semakin penasaran.

"Ya kalau anak yang udah dipaksa kerja dari SMP pacaran—Pacarannya sama anak polos yang baru terjun dunia entertain, Silahkan simpulin sendiri. Skenario yang hampir sama ama Rona, pas dia nyiptain lagu itu."

Rona, teman Sisca yang ada di satu band acoustic dengannya, tak mungkin ia tak kenal. Ketenarannya sudah melebihi Fiony. Yang ia tahu, memang awal Rona terjun ke dunia entertainment, hubungan dengan kekasihnya tidak awet sama sekali. Justru hubungan tersebut menyebabkan ketidakpercayaan Rona akan asmara.

In Return - JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang