7. Quarrel

792 69 1
                                    

Don't forget to Vote, Comment, Share and follow Author for your support!
Enjoy!! Luv^Author
.
.

Jam weker Yori mulai berdering dikala shubuh, membangunkan dirinya dari tidur yang nyenyak. Seperti biasa, setelah mengumpulkan nyawa dan beranjak dari kasurnya, tujuannya tak lain lagi adalah kamar abangnya, Zee.

"ABANG!! BANGUN! Jangan mentang-mentang udah punya toko pudding sendiri jadi bisa males-malesan di hari sekolah ya!"

"Hm..."

Sudah tiga hari setelah serah terima surat kepemilikan toko, namun Zee benar-benar disibukkan dengan urusan seperti training karyawan baru, serta penggantian nama brand. Belum lagi dengan urusan majalah dan restoran yang ia masih kelola.

Memang, ia sudah sangat sukses di usianya yang dini. Namun dia tetaplah seorang pelajar SMA yang harus menyelesaikan pendidikan formalnya, bagaimanapun. Dan ini sudah ketiga kalinya Yori harus berteriak jauh lebih keras dari biasanya demi membangunkan Zee yang masih tepar dikasurnya untuk bersiap bersekolah.

"Abang udah deh, ini jadwal shift abang jadi satgas kedisiplinan, jangan sampe telat pokoknya awas!"

Seakan ada tangan yang menarik tubuhnya bangun, Zee langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Yori benar-benar hafal dengan jadwal, kepentingan dan prioritas Zee tiap harinya.

Yori yang hanya bisa menggeleng geleng kepala melihat abangnya yang langsung bangun pun juga pergi menuju kamar mandinya dan mandi. Tak lama setelah mandi dan memakai baju seragam, Yori segera menyiapkan dua gelas susu dan beberapa roti isi selai untuk sarapan.

Tak lama setelah Yori selesai menyiapkan makanannya, Zee yang sudah terlihat rapi muncul dari pintu kamarnya sambil mengetik ngetik sesuatu di ponselnya.

"Bang,"

"..."

"Abang..."

Masih tidak ada jawaban.

"Abang! Jangan main hape aja, ini sarapannya!" Yori langsung menyodorkan sepiring roti selai untuk Zee makan dan langsung membuang muka. Zee yang terkejut pun tak perlu banyak waktu untuk menyadari ambekan Yori.

"Hmm..."

Zee mulai memakan makanannya, walau sangat pelan. Yori menghela nafas panjang melihat kakaknya yang sibuk membucin sejak minggu lalu setelah ia menyatakan cintanya.

"Abang, nanti ampe aku telat gara gara abang sibuk ngebucin, aku bilangin ke ci Desy biar toko pudding abang dibakar sekalian!"

Seketika raut wajah Zee berubah dan segera menghabiskan isi piring didepannya. Bisa habis dikuliti dia sama perempuan jangkung psycho yang sudah seperti tantenya sendiri itu kalau udah menyeret Yori.

"Yaudah ayo berangkat berangkat!"

Zee langsung meraih kunci motornya dan segera meninggalkan apartemennya bersama Yori untuk segera berangkat menuntut ilmu disekolah.

Tak butuh waktu lama bagi Zee untuk sampai kesekolah dengan motornya. Biasanya sebelum menuju sekolah, ia pergi ke tempat kediaman Fiony terlebih dahulu, tapi Fiony mengatakan bahwa ia akan pergi kesekolah bersama Jesslyn karena semalam ia pergi menginap di tempat Jesslyn.

"Makasi banyak ya bang. Untung ga telat kan?" ucap Yori penuh singgung sambil berjalan menemani Zee kearah ruang sekretariat OSIS untuk mengambil rompi petugas.

"Iya maaf deh, lagian itu cuma main hape doang kan?" Jawab Zee.

"Main hape doang? Main hape sampe jam dua belas malem dan besoknya sekolah plus tugas jaga plus kerja? Aku bilangin ci Desy bodo amat." Yori mulai merengut manja lagi.

In Return - JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang