"Bagaimana mungkin aku bisa lepas dari pesona mu yang selalu menempatkan keselamatan orang lain di atas keselamatan mu. Love you, "
Happy Reading guys❤
"AWASS!! "
Dev menjatuhkan kuenya kemudian bersigap melindungi Aulia agar tidak tertimpa rak tersebut.
"AAAKKHH.."
"AAUUHHH, " Dev mengeluh saat rak itu jatuh tepat di bagian belakang kepalanya.
Aulia kaget bukan main melihat Dev tersungkur dengan darah di bagian belakang kepalanya.
Aulia dan karyawan di sana segera menolong Dev dengan mengangkat rak yang menimpanya.
"Dev kamu gak papa 'kan? " tanya Aulia cemas.
"Aauhh.. " Dev memegang lukanya yang penuh dengan darah, sakit sekali rasanya.
Aulia yang cemas itu segera menyuruh karyawan di sana memanggilkan taksi untuknya. Setelah mendapatkan taksi itu, Aulia segera membawa Dev ke klinik terdekat.
Sampai di klinik Dev segera mendapatkan pertolongan. Aulia menunggu dengan cemas di depan pintu ruang tindakan.
Aulia tidak bisa berfikir jernih saat itu, yang ia pikirkan hanyalah bagaimana Dev bisa baik-baik saja setelah kejadian tadi. Lama Dev di dalam lama pulalah Aulia berdiri, ia sangat takut Dev memiliki luka yang sangat serius. Ia tidak mau Dev kenapa-kenapa.
"Permisi, " ucap Dokter yang baru saja selesai menangani Dev.
"Dokter, bagaimana keadaan teman saya? " tanya Aulia cemas.
"Lukanya cukup serius, tapi sudah saya tangani dan sudah di jahit. Malam ini pasien bisa pulang dan di rawat di rumah, " terang sang Dokter.
"Alhamdulillah, " Aulia lega mendengarnya, "Terima kasih, Dok."
"Sama-sama, silahkan kalau mau menjenguk. " Dokter baik hati itu mempersilahkan Aulia yang sudah tidak sabar melihat keadaan Dev.
"Dev, " Aulia memanggil Dev yang duduk sembari merasakan sakit yang belum hilang dari kepalanya.
"Kamu ngapain di sini? " tanya Dev.
"Kamu gak kenapa-kenapa kan? " tanya Aulia ragu.
"Kamu gak lihat kepala saya bocor? Masih kamu tanya lagi saya gak kenapa-kenapa? " balas Dev.
"Maaf, Dev. Aku cuman mau berterimakasih sama namun karena kamu sudah nolongin aku tadi, " ucap Aulia.
"Makanya kalau saya bilang diam itu diam! Kelakuan kamu seperti tadi itu membahagiakan orang lain. "
Aulia merasa sangat bersalah, ia sudah membuat Dev terluka dan sekarang ia sudah membuat Dev marah padanya.
"Sekarang kamu pulang! Saya akan menghubungi keluarga saya untuk menjemput. " perintah Dev.
Aulia mematung di tempat, sungguh ia sangat merasa bersalah.
"Keluar! " tegas Dev sekali lagi.
"Iya, sekali lagi aku minta maaf, " ucap Aulia menahan tangis.
Sampai di depan ruang itu, Aulia kembali duduk dan menyeka air matanya. Ia bertekad akan menunggu Dev sampai keluarganya datang. Ia ingin meminta maaf pada orang tua Dev. Aulia tidak mau menjadi pecundang.
"Lia, "
Aulia mengangkat kepalanya menatap orang yang baru saja memanggilnya.
"Tante, " jawab Aulia sambil berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISI DAN TRAGEDI
RomancePernah tidak kamu merasa bahwa ternyata dirimu telah dewasa? Atau mungkin kamu tidak menyadari bahwa kamu telah dewasa? Sebenarnya, ketika kamu mampu menyelesaikan masalah mu sendiri, mampu mengontrol emosi mu sendiri dan mampu bersikap profesional...