Chapter 16 -Ice Cream-

7 0 0
                                    

"Jangan percaya dengan senyuman, banyak bohongnya "

Happy Reading guys❤

"Makan es krim kuy, " ajak Anna.

Tidak ada yang menjawab antara keduanya. Mereka hanya saling pandang tanpa ada persetujuan.

"Gak jauh kok, di samping cafe ini ada kedai es krim, " bujuk Anna.

"Ya, Dev. " Anna mengedikkan matanya agar Dev faham ini juga misi mereka membuat Aulia tersenyum hari ini.

"Kalian berdua aja, " tolak Dev.

"Ayolah, Dev. Gak lama kok, " Anna masih memohon.

Dev terlihat menimbang nimbang tawaran Anna sampai pada akhirnya, "Oke."

Aulia dan Anna sama-sama tidak percaya Dev akan menuruti kemauan mereka. Ternyata Dev masih punya jiwa sosialisasi dan toleransi.

Anna dan Aulia jalan bergandengan membelakangi Dev. Para wanita itu terus bercerita sedangkan Dev hanya diam menyimak.

Sampai di tempatnya mereka segera mencari tempat untuk mereka duduk. Dev ada di hadapan Aulia sedangkan Anna ada di samping Aulia.

"Lo yang pesen ya, Li. Lo kan udah biasa pesen es krim. " Pinta Anna.

"Oke, lo rasa coklat kan? " tanya Aulia pada Anna.

"Iya lo tau aja. "

"Kalau kamu mau rasa apa? " tanya Aulia pada Dev.

"Gak usah, kalian aja. " Tolak Dev.

"Kalau kopi suka gak? " tanya Aulia.

"Gak usah, " tekan Dev.

"Yaudah rasa kopi aja ya, " putus Aulia.

Setelah di rasa aman dengan tawarannya, Aulia segera pergi untuk memesan pesanan mereka meninggalkan Anna dan Dev berdua.

Sesaat setelah Aulia pergi, Anna mengetikkan pesan untuk pacarnya, siapa lagi kalau bukan Diro.

"Dua menit lagi telpon aku! "

Anna segera mengirim pesan itu pada  Diro kemudian lekas meletakkan ponselnya.

"Dev, thank you banget ya lo udah mau nemenin Lia. Lo pasti juga kasihan kan liat keadaan dia seperti ini, " ucap Anna.

"Sama-sama, lain kali jangan ngerepotin gue, " balas Dev.

"Untungnya dia gadis yang kuat. Pasti beruntung banget tuh laki-laki yang bisa dapetin hatinya Lia, " sindir Anna.

Dev hanya menatapnya tajam, entah mengapa Dev merasa tersindir.

Belum ada dua menit ponsel Anna berdering. Diro yang mendapat pesan itu harap-harap cemas menunggu dua menit yang di janjikan Anna padanya.

"Halo, Dir, " sapa Anna begitu mengangkat telpon.

"Ada apa, Na? "

"Apa? Kedai lagi rame? "

"Hah! Enggak kok, " jawab Diro dengan cepat.

"Kamu butuh bantuan aku? "

"Enggak usah, aku bisa kok. "

"Enggak, gak ngerepotin kok. Yaudah aku kesana ya, "

"Ada apa sih, Na? " Diro kebingungan ada angin apa pacarnya menelpon begitu.

"Oke, bye sayang. " Tutup Anna.

Anna meletakkan ponselnya di tas dengan buru-buru. Ia harus cepat pergi sebelum Aulia kembali.

MISI DAN TRAGEDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang