"Cemburu itu tidak pandang bulu, tidak peduli status mu apa, tidak peduli dia menganggap mu siapa. Karena cemburu adalah hal lumrah yang di rasakan seseorang ketika ia mulai menyayangimu."
Happy Reading guys❤
Aulia baru tiba di Rumah sakit dengan tergesa-gesa, setelah mendapat telpon dari suster di sana ia segera menuju ke tempat itu dengan berlari, tenaganya hampir habis saat itu juga.Aulia membuka pintu kamar Ibunya dengan nafas yang memburu, dua orang suster sedang membantu menenangkan Ibunya yang terus meminta bertemu anak pertamanya.
"Lepaskan saya, Sus! Saya mau pulang, mau ketemu sama anak saya, Sus. " pinta Putri dengan paksaan.
"Iya, Ibu. Sebentar lagi anak Ibu datang, " jawab salah satu Suster itu.
Aulia yang merasa terpanggil itu segera masuk dengan rasa khawatir, ia bingung alasan apa lagi yang akan ia katakan saat Ibunya meminta pulang.
"Ibu, " panggil Aulia dengan lembut.
"Lia! " Putri meraih tangan anaknya yang baru saja tiba.
"Lia, Ibu mau pulang, Lia. Ibu mau ketemu Kakak kamu, " pinta sang Ibu.
"Ibu, Kakak__gak ada di rumah, " jawab Aulia ragu.
"Kakak kamu kemana? Pasti di bawa pergi sama pacarnya kan. Ayo, Lia. Bawa Ibu ketemu pacarnya, Ibu mau marahin dia! " bujuk Putri.
"Gak bisa, Bu. "
"Ibu mau pulang, Lia. Ibu mau pulang, " rengek wanita itu.
"IBU MAU PULANG! " bentaknya.
"Rumahnya udah Lia jual, Bu! " tegas Aulia membuat sang Ibu berhenti meronta.
Jantung Aulia berdebar, ia tidak menyangka bisa mengeluarkan kata-kata itu, itu adalah kebohongan yang entah ke berapa.
"KENAPA? " teriak Putri kemudian.
Semua yang ada di sana panik seketika, mereka menyadari bahwa Ibu Putri sedang tertekan sekarang, ia masih belum bisa menerima apa yang di katakan Aulia barusan.
"KENAPA KAMU JUAL? " tangis wanita itu histeris.
"NANTI IBU MAU PULANG KEMANA, LIA? GIMANA KALAU KAKAK KAMU CARIIN IBU? KAMU GAK TAKUT AYAH KAMU MARAH? " Putri terus menjerit membuat Aulia semakin merasa bersalah.
"LIA JAWAB IBU! IBU MAU PULANG! "
"Hiks, kasih obat tidur aja, Sus! " pinta Aulia.
Ia faham, jika Ibunya sudah tidak bisa di kontrol lagi, Ibunya akan di beri obat tidur agar lebih cepat tenang.
"Saya tanya dokter dulu ya Lia, " ucap Suster itu.
Aulia mengangguk, ia melihat lagi ke arah Ibunya yang masih terus meronta minta pulang, ia kasihan pada wanita kesayangannya itu, tapi tak ada yang bisa ia lakukan lagi, ia harus kuat menghadapi Ibunya yang butuh dukungan.
"Dokter sudah mengijinkan, " kata Suster setelah selesai menelpon.
Para perawat itu segera memberi suntikan obat tidur pada Putri agar lebih tenang dan berhenti menangis. Aulia setia berada di sisi Ibunya yang masih menangis meratapi hidupnya.
"Lia, " Suster Delvi kembali saat tau Ibu Putri sudah benar-benar tertidur.
"Seharusnya kamu tidak mengucapkan hal yang bisa mengganggu ketenangannya, kamu bisa mengatakan itu saat emosi Ibu Putri stabil, kejadian tadi justru bisa membahayakan kejiwaannya. " jelas Suster Delvi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISI DAN TRAGEDI
RomancePernah tidak kamu merasa bahwa ternyata dirimu telah dewasa? Atau mungkin kamu tidak menyadari bahwa kamu telah dewasa? Sebenarnya, ketika kamu mampu menyelesaikan masalah mu sendiri, mampu mengontrol emosi mu sendiri dan mampu bersikap profesional...