"Pernah dengar kisah cinta yang tak di restui alam? Dan aku adalah salah satu orang yang sangat mengharapkan kisah cinta itu benar-benar terjadi. "
Happy Reading guys❤
"Tadi Ayah kamu kesini, " ujarnya.
"Hah? " pekik Aulia.
"Ibu pikir Ayah kamu sudah lupa sama Ibu. Ternyata dia masih mau datang, " ucap Putri.
"Ayah ngomong apa ke Ibu? "
"Ayah kamu cuman pamit ke Ibu, katanya dia gak bisa kesini karena mau pergi cari Kakak kamu, jadi Ibu gak usah nungguin dia, "
Aulia mengangguk, ternyata Ayahnya datang bukan untuk meminta restu dan malah menambah beban di kepala Ibu bahwa harapan anaknya hidup masih ada.
"Ibu jadi gak sabar ketemu sama Kakak kamu, " lanjut Putri dengan gembira.
"Stop, Bu. Kakak udah meninggal, " tutur Aulia mengejutkan Putri yang sedang berbahagia.
"Jaga ucapan kamu ya, Lia. Kakak kamu belum meninggal, dia belum meninggal, "
"DIA BELUM MENINGGAL.. " jerit Putri.
Mendengar jeritan itu beberapa suster datang menenangkan Putri yang sedang di landa kecemasannya. Ia masih belum bisa menerima bahwa Anak pertamanya meninggal. Dan Aulia hanya bisa menunduk, ia sangat ingin menangis tapi air matanya telah habis untuk hari ini.
*__*
Tidur Aulia terasa sangat panjang, akibat memikirkan Ayahnya, Aulia sampai bermimpi buruk berkali-kali dalam satu malam. Dan Dan ketika bangun ia sudah dikejutkan dengan pesan dari sang Ayah yang memintanya datang ke lokasi acara berlangsungnya pertunangan antara Ayahnya dan tante Bilqist.
Jujur, untuk mendapat pasan buruk sepagi itu membuat Aulia ingin tidur saja. Ia ingin kejadian buruk ini hanyalah sebuah mimpi yang sewaktu-waktu ia bangun dan tidak terjadi apa-apa. Namun nyatanya mimpi buruk ini benar-benar terjadi.
Aulia menatap punggung wanita yang sedang mengoleskan roti di dekat ranjang tidurnya. Betapa kasihannya ia melihat Ibunya harus tersiksa dengan kebohongan ia dan Ayahnya. Bagaimana jika nanti Ibu tau? Apakah Ibu masih dapat mengoleskan selai di roti untuknya?
"Kamu gak kuliah, Lia? " tanya Putri.
"Hah, enggak, Bu. 'Kan libur, " jawab Aulia.
"Ya sudah mandi sana, setelah itu kita sarapan. " Perintah Putri.
"Iya, Bu. " Aulia bangkit untuk segera melaksanakan perintah dari Ibunya.
Selang berapa menit Aulia sudah keluar dari kamar mandi dengan baju seadanya di sana. Ia segera menyusul Ibunya yang termenung di depan makanan tersusun rapi di meja.
"Ibu mikirin apa? " tanya Aulia sembari mengigit roti di piringnya.
"Tadi Ibu mimpi, " adu Putri pada anaknya.
"Mimpi? Mimpi apa? "
"Mimpi Ayah kamu datang ke sini, " ucap Putri.
Aulia mengerutkan keningnya. Bukankah Ayahnya memang datang semalam? Atau Ibunya bermimpi lagi?
"Tapi Ibu lupa Ayah kamu ngomong apa. Ibu cuman ingat Ayah kamu datang terus pergi lagi, " jelas Putri.
Apakah benar Ibunya lupa dengan kejadian semalam? Aulia terus menerka-nerka dalam hati.
"Apa itu pertanda Ayah kamu mau ninggalin Ibu ya? "
Aulia terkejut dengan pertanyaan Ibunya, bagaimana bisa Ibunya berpikir seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISI DAN TRAGEDI
RomancePernah tidak kamu merasa bahwa ternyata dirimu telah dewasa? Atau mungkin kamu tidak menyadari bahwa kamu telah dewasa? Sebenarnya, ketika kamu mampu menyelesaikan masalah mu sendiri, mampu mengontrol emosi mu sendiri dan mampu bersikap profesional...