"Selama janur kuning belum melengkung, jomblo masih bebas menikung. "
Happy Reading guys❤
Aulia mengejar Dev yang telah berpamitan pada Ibunya. Aulia harus bicara, ia tidak mau ada kesalahpahaman di sini.
"Tunggu, Dev! " seru Aulia saat sudah tiba di koridor.
"Tunggu sebentar. " Aulia meraih lengan Dev agar mau berhenti. Dan ya berhasil, Dev berhenti sekaligus bersedia mendengarkan penjelasan Aulia.
"Sorry kalau kamu kurang nyaman di dalam, dan segala pertanyaan Ibu jangan di masukkan ke dalam hati. Itu hanya candaan aku ke Ibu aja, " jelas Aulia,
"Seharusnya kamu jangan lakukan itu, bagaimana jika Ibu kamu sakit hati saat tau kenyataannya bukanlah begitu. Kamu hanya akan menambah bebannya, " balas Dev.
"Kan masih ada kemungkinan. Selama janur kuning belum melengkung, jomblo masih bebas menikung, " ujar Aulia dengan PDnya.
Dev menatap tajam gadis bertubuh mungil itu, ia tidak menyangka Aulia tidak takut dengan amarah yang di lontarkannya.
"Saya permisi. " Dev berlalu tanpa menunggu di persilahkan.
"Terima kasih ya, Dev. Hati-hati di jalan, " ucap Aulia.
*__*
Senyum Aulia tak pernah luntur di jam kerjanya kali ini, ia terus membayangkan kejadian di rumah sakit tadi.
Mengingat Dev yang gugup saat di tanya Ibunya, kadang menjawab pertanyaan Ibu dengan kompak dan tak jarang pula Aulia mendapat lirikan tajam saat Dev tidak setuju dengan pernyataan yang Aulia berikan. Seharian bersama Dev memang sangat mengubah moodnya. Bahkan ia sama sekali tidak ingat rasa sakit hatinya melihat Ayahnya melamar wanita lain.
"Duh yang lagi seneng sampai gak tau ada tamu, " sindir wanita di hadapan Aulia.
"Eh, Tante, " jawab Aulia yang ketahuan melamun.
"Ngelamunin apa sih? " goda Reina.
"Gak ada kok, Tante. Lagi seneng aja, " jawab Aulia.
"Kamu tadi habis pergi sama Dev ya?" tanya Reina.
"Hah! " Aulia terkejut dengan pertanyaan yang seakan menebak apa yang barusan terjadi padanya.
"I__iya, Tante, " jawab Aulia malu-malu.
Reina tersenyum, ia senang gadis itu jujur padanya.
"Pantesan happy banget, " ujar Reina menggoda.
"Tante kok bisa tau? "
"Tadi Tante nyuruh Dev untuk antar pesanan ke rumah pamannya, tapi Dev bilang dia lagi nemenin Lia. Tante pikir ada Lia lain selain kamu, ternyata memang kamu, " jelas Reina.
Pipi Aulia makin bersemu merah, ia merasa malu ada di situasi seperti ini.
"Maaf ya, Tante. Gara-gara Lia, Dev jadi gak bisa tolongin Tante, " ucap Aulia.
"Gak usah minta maaf, kan ada karyawan yang lain. "
"Iya, Tan. "
"Kamu suka ya sama anak Tante? "
"Hah! " Untuk hari ini Aulia sudah berkali-kali terkejut. Untung jantungnya kuat.
"Tante seneng kalau kamu suka sama Dev. Malah Tante tuh bersyukur karena masih ada cewek yang suka sama kulkas kayak Dev gitu, " kata-kata Reina justru terdengar menggelitik di telinga Aulia. Pasalnya bukan hanya Reina yang mengatakan itu, tapi semua teman-temannya mengatakan dirinya aneh karena telah menyukai Dev yang sikapnya beda tipis dengan kulkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISI DAN TRAGEDI
RomancePernah tidak kamu merasa bahwa ternyata dirimu telah dewasa? Atau mungkin kamu tidak menyadari bahwa kamu telah dewasa? Sebenarnya, ketika kamu mampu menyelesaikan masalah mu sendiri, mampu mengontrol emosi mu sendiri dan mampu bersikap profesional...