Abian, dia mengacaukan kembali rencana ku. Padahal aku sudah menyusun semuanya dari awal.
Aku kalah cepat dengan lelaki itu. Tau tidak yang paling mengejutkan adalah sebenarnya Abian yang melakukan trik kedua ini, atau mungkinkah dia juga ingin mengakhiri hubungan seperti ku?
Trik ke-2 : Menjauh
Belum juga aku melakukan, aku kalah start. Abian tiba-tiba seperti menghilang. Aku tak menemukannya dimana pun.
Bukannya menjauh, aku kok sekarang ini malah seperti mencarinya. Aneh bukan?
Semenjak kejadian malam Minggu kemarin, Abian bersikap aneh. Setelah melakukan hal tidak senonoh kepadaku. Eh, tidak seperti itu juga sih. Bagaimana ya aku menjelaskan nya, tidak senonoh namun sopan? Entahlah. Intinya seperti itu.
Dia tiba-tiba malah berpamitan pulang, tak menonton drama Korea sampai tamat. Lalu dia tak memberi kabar seperti biasanya. Pesan yang tiap pagi dia kirim, dua hari ini tak ada.
Aku tak mempermasalahkan nya sih, pasalnya aku pun suka begitu. Mungkin dia lupa atau apa.
Bukankah lebih baik begini kan, Abian akan mempercepat proses putus ini kalau dia ikut berpartisipasi seperti ini.
***
"Bagaimana perkembangan mu sama Bian?," Melisa. Bunda ku bertanya ditengah sarapan pagi ini.
"Kok Abi sekarang jarang ke sini?," Kakakku Eliza ikut menimpali.
Baru juga aku makan sesuap, sudah dicecar pertanyaan seperti ini.
"Waktu dua hari lalu, ke sini kok," ucapku dengan mengambil lauk yang ada di depanku.
"Kok kamu ga bilang Kakak sih, De?!!"
Aku mendelik kesal, tak perlu sampai membentak seperti itu bisa kan. Aneh tidak sih? Tapi yang lebih aneh lagi, dulu tiap Abian datang ke rumah justru Kakak ku yang satu ini yang suka sekali berdandan cantik, padahal dia sudah cantik tanpa perlu dipoles. Jadi heran apakah aku bukan anak dari keluarga ini?
Sejak Kak Eliza suka bersikap aneh seperti itu, aku larang Abian datang ke rumah. Kecuali datang untuk menjemput ku itu pun sampai gerbang rumah. Meski malam minggu kemarin lalu dia minta datang ke rumah yang kebetulan Kak Eliza dan Bunda sedang tak ada.
"Ajak dia kemari Ra, Bunda sudah lama belum ketemu sama Bian"
"Kenapa? Ada barang yang ingin dibeli sama Bunda?," Aku tak menyukai pembicaraan ini. Karena akan tahu ujung nya ke mana.
"Iya Ra, temen Bunda di perkumpulan arisan udah punya tas maroon keluaran terbaru. Cuma bunda yang belum punya Ra," tuh kan sudah pasti. Aku benar-benar jago dalam menebak.
Aku diam. Sabar Ra sabar. Sayur sop ini pun belum sampai ke lambung, jangan keluarkan emosi pagi-pagi.
"Ajak lagi Abi ke sini De"
Abi. Abi. Aku ga suka Kak Eliza memanggil Abian dengan panggilan Abi. Padahal biasanya orang-orang identik dengan memanggil Bian. Kenapa Kak Eliza mengikutiku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tricks To Break Up
Teen FictionRania Syafrani. Panggil saja aku Rara. Keinginan ku hanya satu, putus dengan pacarku sekarang. Jika kalian tanya mengapa? Ya kalian simpulkan saja sendiri. Aku bertekad, mencari trik-trik agar dia memutuskan ku terlebih dahulu! bagaimanapun caranya...