34

908 35 3
                                    

"Jangan terlalu bergantung pada orang lain..  Bahkan bayanganmu pun akan meninggalkanmu saat gelap"

Kulepaskan Dia.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mereka berpamitan pada pemilik rumah sebelum akhirnya kaki itu membawa mereka menjauh..

"Aku tidak percaya padanya" sahut seseorang di antara mereka

"Aku mempercayainya.. " kilah Kirana.

Mereka berhenti,..  Kirana menatap lurus ke depan, tatapan nya kosong. Seolah ada penyesalan dibalik tatapan itu..

"Jika ada orang yang mesti di salahkan, maka orang itu adalah aku.  Aku yang saat itu bersikeras untuk tidak melaporkan kehilangan Kak Ira ke polisi dan meminta ayah untuk menunggu saja.. "

Bagas hanya diam, pemuda itu tak ingin berkomentar apapun mengenai hal itu. Karena itu jauh di luar kenangan nya bersama Kirana.  Kejadian itu, jauh sebelum ia mengenal keluarga itu..

...

Waktu yang di berikan Pak Hendra untuk ia bisa mengembalikan semua database perusahaan tinggal beberapa hari.  Dan baru 50% dari semua data yang bisa mereka pulihkan dalam kurun waktu 1 minggu ini.

Apa yang sebenarnya tengah menimpa gadis muda itu?  Kenapa orang-orang yang terlibat dalam masa lalunya bahkan bisa dan berani mengotak-atik data rahasia perusahaan..

"Apa sebenarnya yang terjadi padanya?  Orang-orang macam apa yang tengah ia lawan? " ..

Sudah sejak 3 hari yang lalu Rasyid hanya tidur beberapa jam atau bahkan ia tak tidur seharian karena masalah teknis yang menimpa perusahaan tempatnya bekerja kini..

Meja kerjanya penuh dengan buku-buku serta 3 buah laptop yang sejak kemarin hanya menunjukan angka di layarnya..

Ia juga berusaha menghubungi profesor di kampusnya dahulu untuk meminta bantuan atau sekedar saran.

Ruang kendali kini terlihat sangat sibuk.  Semua yang terlibat dan mengerti tampak mulai resah karena semakin sempit waktu yang mereka miliki untuk menyelesaikan tugas yang sepertinya tak akan pernah selesai ini..

Semua karyawan hari ini di libur kan.  Karena tak ada kegiatan yang tidak melibatkan komputer..

Rasyid mulai menemui titik buntu dalam masalah yang ia hadapi saat ini..

Tinggg..

Sebuah pesan masuk membuyarkan lamunan panjang nya sejak tadi. Atensinya beralih menatap ponsel di atas meja.  Sebuah nama tertera sebagai pengirim pesan..

Itu pesan dari Naira.
Gadis itu menanyakan keberadaannya saat ini. 

Terbesit rasa khawatir di benak Rasyid memikirkan kemungkinan apalagi yang sedang menunggu gadis itu..

Secara perlahan dan tanpa di sadari ia mulai peduli dengan sosok gadis penuh aura positif itu.. Tanpa sadar semakin penasaran akan kesedihan apa yang tengah gadis itu simpan.  Atau keinginan untuk terus mengulik masa lalu sang gadis..

Kulepaskan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang