9

2.5K 72 2
                                    

Kulepaskan Dia
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini, langit menurunkan hujannya bersamaan dengan angin dan petir yang seolah membelah langit.. Udara terasa begitu dingin, tatkala hembusan angin masuk disela-sela jendela kamar kami..
Aku terbangun dari nyenyaknya tidur, melihat sebuah tubuh ringkih yang sedikit bergetar akibat dinginnya udara.. Dengan pelan, kuselimuti tubuh itu dan kembali tidur.. Karena hari esok mungkin akan lebih berat dari hari kemarin..

Senin,  06.15 wib
"Kak..! Liat dasi nya Kirana gak? "
Pagi-pagi suara Kirana sudah terdengar saja, gadis 17 tahun itu tengah kerepotan mencari dasi sekolah yang entah dimana ia meletakkannya..

Kirana memang terkenal pelupa sekaligus ceroboh, untuk hal-hal kecil Kirana tidak terlalu peduli meski nantinya akan berakibat besar di keesokkan harinya..

"Kakak gak tau, ingat2 dimana terakhir kali kamu meletakkannya.. " jawab Naira yang tengah sibuk membereskan tempat tidur..

"Lupa kak, gak inget lagi" balas Kirana sambil membongkar isi tas nya..

"Ketemu..! " teriak Kirana girang..

Ternyata gadis itu menyimpannya didalam tas selama berhari-hari..

"Makanya, lain kali kalo selesai di pake itu barang disimpen baik-baik.. Jangan di letakkan di sembarang tempat.. " Naira menasihati adik tercinta nya..

..

Tookk... Tookk..
Suara ketukan pintu sedikit mengganggu acara sarapan kedua kakak beradik itu..

"Biar Kirana yang buka.. " ujar Kirana cepat..
Gadis itu membersihkan mulutnya lalu berlari menuju ruang tamu..

"Sia... " kata-kata Kirana terputus saat melihat siapa tamu nya..

Bagas, pemuda itu kini tengah berdiri tepat didepan pintu rumah Kirana dengan senyum ramah khas miliknya..

"Assalamualaikum..  Pagi Kirana... " sapa Bagas dengan riangnya..

"Waalaikumsalam , " jawab Kirana malas..

Tanpa aba2 dan interuksi,  Bagas dengan santainya masuk kedalam rumah..

Naira sempat terkejut melihat kemunculan Bagas yang tiba2 di ruang makan mereka..

"Pagi kak Ira.. " sapa Bagas..

"Assalamualaikum... " koreksi Naira..

"Ah iya, lupa..  Assalamualaikum Kak Ira.. " ujar Bagas

"Walaikum salam ... Kamu sudah sarapan?  Kalo belum sarapan bareng kita aja.. " Ajak Naira..

Bagas senang sekali.. "Kebetulan banget kak, saya memang belum sarapan.. "

Bagas langsung duduk di meja makan dan mengambil sepotong roti..

Kirana mendengus kesal dan kembali melanjutkan sarapan nya..
"Kenapa kakak malah menyuruhnya ikut sarapan bareng kita.. "

Belum sempat Naira menjawab, Bagas lebih dulu menyelah pertanyaan atau lebih tepatnya ocehan Kirana..

"Kakak kamu itu baik, gak kayak kamu.. Udah pelit, ngeselin lagi.. Orang ngajak cerita eh dia nya malah pergi entah kemana.. " Ujar bagas

Kulepaskan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang