1

10.9K 258 7
                                    

Hai hai hai.. Chingu..
Annyeonghaseyo.. Salam kenal.. Disini Ken dan "U" berkolaborasi untuk buat cerita yang satu ini.. Meski begitu kesalahan dan kekhilafan masih akan terus ada,  jadi tolong di maklumi ya. 😄😄

Happy Reading... Chingu..

....
Pagi ini.. Saat langit masih gelap dan sang Surya masih tidur diperaduannya.. Seorang gadis telah terjaga dari mimpinya. Menggapai2 kain panjang lalu menutup kepala dan dadanya. Melangkah perlahan menuju kamar mandi. Dengan sedikit membuka tanpa melepas kerudung yang dikenakannya gadis itu mulai membasuh wajah, tangan dan bagian tubuh lainnya.. Lalu dengan beberapa doa yang ia ucapkan, gadis itu kembali kekamarnya. Mengenakan pakaian putih serba panjang yang menutupi semua permukaan tubuhnya, termasuk kaki dan telapak tangannya. Lalu dengan ketenangan gadis itu mulai berucap dan bergerak seiring bacaan yang diucapkannya..
Dalam gerakan terakhir, gadis itu turut serta mengangkat tangannya dan mulai meminta. Dalam diam air matanya menetes, dan dalam kedamaian ia bersyukur atas semua yang didapatnya..

...

Matahari menyingsing dan mulai merambatkan kehangatannya keseluruh penjuru bumi.. Sebuah keluarga telah berkumpul di sebuah ruangan dengan meja makan dan beberapa kursi mengelilinginya ...

"Kirana.. Dimana kakakmu? " seorang wanita paruh baya bertanya,

"Masih dikamarnya, Bun. Lagi siap2 " jawab gadis bernama Kirana itu..
Kedua sibuk menyiapkan sarapan pagi saat seorang pria paruh baya duduk dikursi palin ujung..

"Dimana Naira, Bun? " ia bertanya dengan suara beratnya. Khas seorang pria

"Masih dikamarnya.. "

Tak lama berselang, seorang gadis dengan kerudungnya turun perlahan dari tangga. Ia tersenyum saat semua orang menatap kearahnya..

"Kamu kesiangan? " Bunda bertanya sembari menyerahkan 2 roti di piring Ayah

"Enggak kok, cuma lagi nyari kalung.. " Naira mengambil selembar roti

"Udah ketemu? "Ibu kembali bertanya

"Udah.. "Naira memakan roti itu tanpa isi apapun..

Lalu semuanya makan tanpa percakapan apapun.. Setelah selesai Anira langsung beranjak dari duduknya dan langsung membawa piring kotor ke dapur.. Tak lama Kirana dan Bunda ikut menyusul..

Dari dapur terdengar teriakan Ayah berpamitan karena mendapat telpon mendadak..

"Hari ini hari pertama kerja ya kak? " Kirana memulai percakapan

"Ya.. Hari pertama. Bun, kali nanti Ira pulang malem.. Ira kabarin ya" Ujar Naira..

Ibu yang sedang sibuk mencuci piring hanya mengiyakan dengan anggukan kepala..

...

"Naira pergi dulu. Assalamualaikum.. " Naira melambaikan tangannya..

Dijalan Naira berusaha secepat mungkin sampai dipangkalan Ankot.. Langit mulai gelap, bukan karena belum pagi.. Namun karena awan mendung yang akan menurunkan hujannya..

Naira mempercepat langkahnya. Ia memilih untuk berteduh di halte dekat situ.. Terbukti baru saja Naira sampai hujan deras mengguyur langsung. Baju Naira basah, hujan itu turun bersamaan denganhembusan angin yang Cukup kuat, hingga kutudun yang dikenakan Naira ikut2an basah..

Tak lama setelah itu, hujan pun mereda dan berhenti.. Naira hendak melangkah saat seorang pria berlari kearahnya berlari dengan tangan yang menutupi kepala.. Tak sampai 2 menit hujan kembali turun dengan deras. Kali ini hujan turun bersamaan dengan petir dan kikat yang cukup menyeramkan..

Kulepaskan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang