7

3.4K 91 0
                                    

Kulepaskan Dia
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kehidupan ini tak perlu terlalu di kejar.. Jika sulit maka permudah saja, tak peduli seberat apapun masalah yang dimiliki, tetaplah tersenyum dan menikmati setiap nikmat yang Tuhan berikan..

Saat ragamu sudah terlalu lelah dengan urusan dunia, maka beristirahatlah dengan menenangkan jiwamu, yaitu bermunajat kepada Sang Kuasa..
Meredam amarah dan terus mengingat bahwa kematian bukanlah satu2nya hal yang mesti ditakuti..


🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Jakarta, 23.09 wib..

"Kakak? Kak Ira dimana? Kok belum jemput juga? "

Kirana nampak gelisah, malam semakin larut namun kakaknya itu juga belum datang.. Kirana memang sudah terbiasa pulang malam, namun kali ini dirinya harus pulang lebih malam dari biasanya.. Ia harus menyerahkan beberapa tugas, bukan tugas sekolah namun hanya sebuah tugas di tempat ia mendapat les tambahan..

Kirana tersentak saat seseorang memukul pelan pundaknya.. Bukan, ternyata itu bukan kakaknya..
Seorang pria tinggi bersetelan jas putih lengkap dengan kacamata hitam di malam hari, aneh?

"Maaf, boleh saya bertanya? " ujar pria aneh, ah maksudnya pria asing itu..

"Bertanya? "Ulang Kirana dengan dahi berkerut..

"Ya? Bertanya sesuatu pada Anda.. " balas pria asing itu

"Apa? "
Kirana sedikit bergeser saat pria asing itu ikut2an duduk disebelahnya..

"Bisa beritahu sekarang ini jam berapa, nona? " Suara pria asing itu terdengar jelas sekali..

"Aah, rupanya dia mengatakan waktu.. Tapi pria asing ini, ah dimana kak Ira sekarang.. "

"Sekarang jam 10 malam.. Dan ya,berhenti memanggilku dengan sebutan nona. panggil saja dengan Kirana.." Jawab Kirana

"Jadi namamu Kirana, baiklah Kirana..

"Apakah kau sedang memikirkan sesuatu nona? " pria itu mengagetkan Kirana

"Ah tidak, aku hanya sedang melamun saja.. "Kilah Kirana..

Lalu kedua nya kembali terdiam.. Tak lama. Kemudian datanglah sebuah mobil sedan putih, Naura turun dari dalam bersamaan dengan Rasyid yang juga ikut turun..

"Maafin kakak ya, " ucap Naira khawatir..

"Iya kak, its okay.. "

"Baiklah, lebih baik kita bergegas pulang.. " timpa Rasyid..

Kirana membisikkan sesuatu pada Naira, yang langsung melirik pada sosok pria asing yang berdiri tak jauh dari tempat mereka berdiri..

Naira berjalan mendekati pria itu lalu mengucapkan terima kasih..
Mobil Rasyid melaju meninggalkan tempat itu, dan terlihat pria itu melambaikan tangan, entah untuk Kirana atau Naira.


🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Adek.. Kiranaa.. "
Malam ini Kirana benar2 takut, kata-kata apa yang harus ia ucapkan agar kakaknya itu mengerti dan tidak menyalahkan dirinya.. Dikamarnya, Kirana berdiri di depan cermin berusaha meredam kegugupan yang kini ia rasakan..

Kulepaskan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang