Suara riuh terdengar dari dalam sebuah rumah kecil yang biasa jadi tempat berkumpul nya bocah bocah durjana.
"Ada apaan sih si Jisoo malem malem anjir?" Tanya Wendy kesal.
"Tau nih, mana orang nya belum dateng lagi..." Keluh Yeri.
"Tadi katanya beli makanan dulu, udah gak usah bawel.. Dia bawa kesukaan kita nanti," Jawab Lisa yang ditanggapi dengan acungan jempol dari Seulgi.
Begitulah suasana di markas anak bastard sekarang. Tadi saat mereka lagi asik asik nya di kamar, ketua mereka itu ngirim pesan di grup untuk berkumpul di markas. Katanya sih bakal di bawain makanan.
Setelah kurang lebih 20 menit nunggu sambil main games bareng, si Jisoo dateng.
"YO WHATSAPP EVERYBODY!!!!" Teriaknya riang dari depan pintu.
"Ya ampun bebeb, Ulgi kaget tauk!" Kata Seulgi manja.
"Gini nih yang abis putus? Bahagia bener.." Saut Yeri. Dibalas dengan senyum sumringah Jisoo.
"Eheheh.. Nih makanan pesenan kalian semua hahaha.." Kata Jisoo menaruh beberapa makanan diatas meja.
"Aseeekkk!! Gila banyak banget makanan," Seru Lisa kegirangan.
"Ada apaan nih tau tau nyuruh ngumpul? Bukan anda sibuk sendiri dari kemarin kemarin?" Sindir Wendy.
"Hehehe santai dong boskyu, makan dulu makan.." Kata Jisoo mencoba mengumpulkan keberanian nya.
Saat yang lain sudah mulai makan, Jisoo akhirnya memberanikan diri untuk bercerita pada sahabat nya tersebut.
"Jadi gaes, gue ngajak kalian ngumpul karna mau ngaku satu hal.." Kata Jisoo membuka pembicaraan. Yang lain langsung mengarahkan pandangan serius ke arah Jisoo.
"Gue ga tau, Lisa sama Yeri tau cerita ini apa engga.. Tapi ya gue bilang aja deh skalian.." Jisoo mencoba menenangkan dirinya. "Jadi dulu, ada yang suka ngirim ngirim surat ke Jennie. Lo pada kenal Jennie kan?" Pertanyaan Jisoo pun di sambut dengan anggukan antusias dari Lisa, Seulgi dan Yeri. Sedang Wendy hanya tersenyum.
"Nah, gue mau ngaku kalau orang itu.... Gue," Sontak Seulgi langsung keselek, Yeri dan Lisa menjatuhkan makanannya. Lebay? Ya kalo ga lebay bukan anak bastard.
"Bebeb serius?" Tanya Seulgi kaget.
"Gue serius.. Gue suka sama dia dari dulu, bahkan sebelum gue berani ngirim dia surat itu. Kan dia sama Nayeon udah temenan lama.." Tidak ada suara. Maka Jisoo melanjutkan ceritanya.
"Gue salah, waktu itu gue gak ngaku kalau yang ngirim surat itu gue. Gue takut di ejek Nayeon sama Momo. Asli gak tau gimana mereka bakal ngejek gue kalau tau itu dari gue," Kata Jisoo lesu.
"Gitu dong.. Cerita ke kita.." Salut Wendy.
Seulgi yang masih keherenan pun bertanya, "terus? Maksud bebeb ngomong gini ke kita apa? Kan udah lewat.."
DANG!
Pertanyaan yang tepat dan langsung di sambut acungan jempol dari Yeri dan Wendy.
Jisoo? Jelas panik. Dia gak mikir sampe sana.
"Jangan bilang...." Lisa yang mulai sadar dari kagetnya, memasang muka jahil. Begitu juga dengan Wendy, Yeri dan Seulgi yang menatap Jisoo dengan tatapan penasaran.
"Ngaku aja bebeb, Ulgi rela..." Kata Seulgi ikut menggoda Jisoo.
Muka Jisoo memerah.
5 detik..
10 detik..
15 detik..
20 detik..
"HAHAHAHAHAHAHA" Terdengar suara tawa dari ke 4 teman nya itu. Jisoo otomatis langsung menutup mukanya, menutupi wajahnya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Seems To Be The Hardest Word | JENSOO
Fanfiction1 kata, Seribu Makna, berjuta sesal. Maaf.