Sana yang paham ada yang gak beres, dengan cepat menunjukkan rasa kesalnya.
"Ini apa apaan? Gak mungkin semuanya kebetulan! Kalian ngerencanain apa?" Tanyanya kesal.
Nayeon maju mendekat pada Sana, lalu mengambil minuman Sana. Meminumnya dengan menatap Sana dengan pandangan meledek.
"Harusnya, kita yang nanya. Lo sama Tyuzu yang punya rencana apa?"
Sana menatap Nayeon malas. "Apaan sih lo? Rencana apa gue?"
"Nay, duduk.. Santai aja kita bahasnya," Pinta Momo.
Nayeon lalu duduk.
"Sana, kita udah denger semua dari Mina.. Ayolah, gue males ribut," Kata Momo.
"Gak ada, gue ga ada rencana apa-apa! Kalian aja mikir jelek sama gue!" Kesal Sana.
"Cuwey, aku sayangnya sama kamu beneran loh.. Kalo kamu gak mau sama aku ya gak papa, tapi kasih aku kejelasan.. Gak ngilang terus kayak kemarin," Kata Mina dengan suara bergetar.
Tyuzu hanya diam dan menundukkan kepalanya. Sedangkan Momo sudah mulai gemas meremas keras tisu yang ada di dekatnya. Jennie yang mengetahui hal itu, mencoba menenangkan Momo. Dia mengelus paha sahabatnya itu.
"Sana..." Panggil Tyuzu yang mulai merasa bersalah.
"Udah deh! Lo diem aja," Bentak Tyuzu yang membuat mereka kaget.
"Sana.. Serius, gue masih mau kok baik-baik sama lo kalau lo mau jujur. Ada apa? Kenapa lo ngerusak hubungan Mina sama Jisoo? Kasian kan..." Momo tidak sempat menyelesaikan perkataannya.
"KASIAN SIAPA? MINA? HAH?" Sana tiba-tiba marah dan menggebrak meja.
"Kapan sih Mo lo bisa liat orang lain selain Mina? Emang dia tau perasaan lo sama dia? Hah? Emang dia mau belain lo terus kayak dia? Apa apa Mina, Mina, Mina terus!" Amuknya.
Tyuzu mencoba menenangkan Sana. "Udah.. Udah.. Sabar.."
"Lepasin gue gak! Capek tau gak gue ngalah mulu sama orang itu!" Marah Sana.
"Salahnya Mina apa sih?" Tanya Momo.
"Salah lo! Lo yang apa-apa Mina, lo pikir gue gak jeles? Lo pikir gue gak tau lo jadian sama gue cuma pelarian doang?" Sana makin emosi.
"Gue sayang beneran sama lo, Sana.." Kata Momo lirih.
"Sayang tapi prioritas lo tetep Mina," Ucapan Sana benar, dan Momo mengakuinya dalam hati.
"Ya tapi gak dengan ngancurin hubungan Mina sama Jisoo dong," Kata Nayeon ikut bicara.
Sana tertawa garing. "Tau gak, hal yang lebih menyakitkan itu adalah ngeliat orang yang kita sayangin sakit hati. And we can't do anything to help them,"
"Gila," Saut Nayeon. Mina sudah menangis, mengetahui dirinya sudah terjebak di permainan ini.
"Emang. Tapi gue puas. Ngerusak hubungan Mina dan membodohi dia dengan Tyuzu, eh ya kok kayak semesta mendukung.. Saat rencana gue buat Tyuzu ngebuang Mina, pas banget sama Jisoo jadian sama sahabatnya Momo.. Wow," Sana bertepuk tangan sendiri.
"Terus lo di janjiin apa sama Sana?" Tanya Jisoo emosi pada Tyuzu.
"Harusnya, lo bersyukur bisa dapetin gue, Mo. Semua orang bertekuk lutut sama gue, gue janjiin Tyuzu jadi pacar gue kalau ini berhasil," Lagi, tawa Sana terdengar.
Nayeon yang udah kesel sampe ke ubun-ubun, mengambil minuman Momo dan menyiramnya pada Sana.
"NAYEON!" Jennie dengan sigap langsung memegangi Nayeon yang tau kalau temannya itu akan berbuat hal yang lebih bar-bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Seems To Be The Hardest Word | JENSOO
Fanfiction1 kata, Seribu Makna, berjuta sesal. Maaf.