Dua Puluh

2.2K 298 13
                                    

Minta vote dulu ah, baru cerita 🙈

Sudah pukul 9.35.
Sudah lebih dari setengah jam Jennie menunggu.

Mmmm gak gak, Jennie udah nunggu dari subuh malah.

Tapi orang yang dia tunggu tidak juga datang.

Jennie tidak lagi bisa menunggu, kalau tidak berangkat sekarang dia bisa telat quiz nanti jam 10.

Jennie yang daritadi menunggu di depan rumah, kemudian masuk kembali.

"Loh, kak nini belum berangkat?" tanya anak kecil nyebelin.

"Dia terlambat. Bodohnya aku tidak punya pulsa dan tidak ada paket data. Jadi aku tidak bisa menghubungi nya," Jennie merutuki kebodohannya dengan lupa mengisi pulsa.

Yang diberi tau malah menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ck ck ck, anak muda jaman sekarang.." katanya dengan nada meledek.

"My little bunny, tolong kabari dia ya? Bilang tidak perlu menjemputku. Dia juga bisa terlambat, ada quiz jam 10. Aku naik ojek aja," lanjut Jennie dan kemudian bersiap pergi.

"Baik, hati-hati dijalan anak muda.."

************

Jennie sampai di kampus jam 10.05, untung si dosen baru masuk tepat setelah dirinya duduk di bangku nya.

Jennie melihat sekeliling.

Tidak ada sosok itu, Jennie kemudian mengecek ponsel nya.

1 pesan belum dibaca.

From: Lil bunbun 🐰
Kak nini, aku tidak bisa menghubungi ponselnya. Nomernya tidak aktif.
Mama tidur, aku tau kak nini ingin aku mengeceknya. Aku otw mengintip rumahnya, siapa tau ada sepupunya yang cantik itu 🙊

Jennie bersyukur, kalau bocah ini sangat tau apa yang dimau Jennie. Tau juga modusnya pada si ice princess.

Kemudian Jennie mulai fokus dengan kelasnya. Sayangnya Jennie tidak berhasil, tidak berhasil membuat dirinya fokus, karena sudah bisa dipastikan orang itu tidak bisa mengikuti quiz. Jennie ingin sekali mengecek ponselnya, namun tidak mau mengambil resiko ditegur oleh si dosen.

Selesai 2 jam mata kuliah pertamanya, Jennie bergegas mengecek ponselnya. Ternyata dia ada di rumah. Kata Winter, mobil dan motornya masih terparkir rapih dalam garasi rumahnya. Sayang Winter tidak berani menanyakan keberadaan si pemilik rumah.

Jennie berdoa supaya dia memang berada di rumah.

Sebelum memulai pelajaran selanjutnya, Jennie menemui sahabat-sahabatnya yang sudah berkumpul di kantin kampus. Saat berjalan ke arah kantin, Jennie melewati anak bastrad yang tengah duduk di taman. 

Masih tidak ada dia.

Saat melewati mereka, Jennie sempat berhenti sebentar karena perbincangan mereka. 

Ternyata...

Hati Jennie sakit, sakit sekali. Rasanya ia ingin kabur saja pulang dan memeluk ibunya. Hatinya hancur. Kenapa? Bukannya dia tau kalau Jisoo memang belum bisa membalas perasaannya?

Tapi kenapa saat ini rasanya malah jauh lebih sakit? Apa karena Jennie diam-diam sudah berharap?

************************

Sementara itu ditempat lain, orang yang Jennie tunggu tadi sedang sibuk. Sibuk memasak dan mengurus mantan kekasihnya.

Semalam setelah kembali dari rumah Jennie, dia dikejutkan dengan kehadiran mantan kekasihnya itu. Muka Mina pucat, tubuhnya gemetar.

Sorry Seems To Be The Hardest Word | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang