Delapan

2.7K 317 12
                                    

Jisoo terdiam menunggu Yeri mengabarinya, dia memegang hidung yang Soojoo pukul tadi sore. Soojoo sahabatnya, membela Jennie segitunya. Belum lagi chat dari anak bastard yang dia abaikan. Semua meminta kejelasan dimana dia kemarin-kemarin.

Jisoo tau dia salah, sikapnya lari dari teman-teman nya itu juga merupakan rasa bersalahnya. Dia bingung harus bagaimana, tapi rasa bersalahnya tidak juga mau hilang.

Setelah melihat ibunya Jennie kemarin, Jisoo benar-benar merasa ada yang salah. Mina benar, coba kalau dia ada di posisi Jennie. Bahkan Jisoo bisa lebih ngamuk dibanding Jennie. Jennie yang malah memohon untuk mereka menyingkir, Jennie bahkan menangis begitu tersedu karena khawatir tentang ibunya.

Melihat Jennie menangis, sebenarnya perasaan Jisoo langsung gak karuan. Jennie yang selama ini dia tau itu sangat tangguh. Saingan terberat dirinya dalam meraih juara sekolah. Jisoo berpikir, kalau tidak ada Jennie kompetisi demi kompetisi yang mereka ikuti tidak akan semenarik biasanya. Jisoo memang tidak membutuhkan beasiswa sekolah dan kampus mereka, setiap kali dia mengalahkan Jennie dalam nilai dia akan mengatakan ke sekolah kalau dia tidak mau menerima beasiswa tersebut. Maka otomatis Jennie yang akan menerimanya.

Jisoo tau rival nya itu adalah orang yang kuat. Nayeon selalu bercerita tentang Jennie saat mereka berkumpul bersam saudara-saudara mereka. Bahkan menurut Jisoo, Mamanya Nayeon lebih sayang pada Jennie dibanding Jisoo yang merupakan keponakannya.

Jisoo selalu dicap sebagai anak nakal disekitarnya, namun dari jaman dia sekolah, pihak sekolah tidak bisa berkutik dengan Jisoo. Bukan karena orang tua Jisoo, namun Jisoo merupakan anak yang berprestasi. Tidak sedikit Jisoo menyumbang banyak piala untuk sekolah mereka. Jisoo dan Jennie seperti rival abadi dalam sekolah. Tapi, bukan hal yang jelek.

Bohong kalau Jisoo tidak tau tentang Jennie. Mereka sering ditunjuk sekolah untuk mengikuti beberapa lomba, dan pastinya mereka akan menghabiskan waktu seharian bersama. Namun yang Jisoo gak pernah tau, sikap Jennie yang selalu menghindar. Jisoo pernah kesal dengan Jennie yang selalu menolak tawaran makanan dari Jisoo. Jisoo tau Jennie tidak membawa bekal, muka nya Jennie juga sudah pucat. Tapi Jennie tetap menolak.

Esok harinya Jennie tidak masuk sekolah karena sakit. Dia bertanya pada Nayeon, malah dia yang disalahkan karena sepupunya itu Berpikir Jisoo tidak peduli dengan temannya. Jisoo tau, melawan Nayeon benar-benar tidak ada gunanya. Jisoo ngomong 1 kata, Nayeon bisa 1 buku.

Belum lagi waktu Jisoo menawarkan Jennie pulang bersama, mereka pulang sudah malam karena berlatih untuk lomba tingkat daerah. Besoknya, motor Jisoo habis disiram air comberan oleh Momo. Helm nya pun berubah warna menjadi coklat karena dilumuri tanah oleh Momo dan temannya. Padahal Jennie menolak untuk pulang bersama, malah lagi-lagi Jisoo terkena imbasnya.

Jisoo selalu terkena tuduhan-tuduhan jelek dari banyak orang. Bahkan Momo pernah mengurung Jisoo di gudang sekolah karena tau Jisoo ikut dalam test beasiswa yang dilakukan sekolah. Jisoo sudah menolaknya, namun wali kelas nya tetap meminta Jisoo untuk ikut.
"Biar yang lain ada motivasi, belajar lebih giat.." Begitu katanya. Tapi apa? Jisoo lagi yang kena karna dianggap tidak mau kalah dari murid lain.

Maka jadilah Jisoo yang urakan, mengumpulkan semua kenakalan yang memang sengaja dia buat demi terlihat angkuh. Padahal dalam rumah, Jisoo anak kesayangan orang tuanya. Orang tuanya tau Jisoo menunjukan prestasi yang baik, Jisoo juga hanya ingin menjadi anak yang dibanggakan Mama Papanya.

Mengumpulkan anak yang suka mengacau lainnya. Lisa, Seulgi, Yeri, Wendy bukan anak sembarangan seperti yang dipikir orang lain. Lisa dan Seulgi sangat mahir menari, tidak sedikit juga piala yang mereka sumbangkan untuk sekolah. Bahkan karena Lisa dan Seulgi, sekolah tidak perlu membayar guru untuk mengajarkan di club dance sekolah. Iuran yang diambil dari anggota club dance hanya untuk penjaga dan tukang bersih-bersih di sekolah.

Wendy dan Yeri merupakan unggulan dari kelompok paduan suara. Suara Wendy yang begitu merdu, membuat dirinya banyak memenangkan juara untuk sekolah. Sedangkan skill bermusik Yeri, mampu membuat aransemen2 menarik yang nantinya akan di nyanyikan anak paduan suara atau wendy.

Ke lima anak The Bastrad memang cukup disegani karena prestasi mereka, bahkan sampai mereka mendapatkan jalur khusus untuk masuk ke dalam kampus mereka sekarang. Itulah kenapa anak The Bastard bisa satu kampus lagi dengan Genk Cantik nya Irene.

Jisoo yang kini duduk di rumah singgah yang dia dirikan dulu bersama ketua wilayah, sedang asik memikirkan nasipnya. Apakah Jennie akan memaafkan dirinya? Apakah teman-temannya mau mendengarkan nya? Bagaimana dia harus meminta maaf pada Soojoo?

Tadi saat di rumah sakit, Jisoo bertemu dengan Yeri. Awalnya dia berniat datang untuk memberikan bunga dan camilan untuk Jennie. Jisoo tau camilan itu semua kesukaan Jennie. Diam-diam dia selalu memperhatikan Nayeon yang setiap kali berpegian suka membelikan cemilan coklat itu. Sayangnya dia keburu melihat adegan yang tidak mengenakan antara Jennie dan Soojoo.

Kenapa ya dia harus marah? Apa dia marah karena tidak menyangka Jennie malah asik-asikan sementara ibunya berjuang melawan sakitnya? Atau dia marah karena melihat hal yang luar biasa tidak dia duga? Tapi kenapa harus marah? Jennie punya hak berdekatan dengan siapapun yang dia mau? Kenapa dia harus repot memikirkan ini?

Jisoo tidak tau bagaimana Soojoo bisa dekat dengan Jennie. Jennie yang tersenyum, Jennie yang tertawa. Hal yang tidak pernah Jennie beri pada Jisoo. Padahal Jisoo tau, Jennie cantik banget saat tersenyum. Bahkan semua orang membicarakan gummy smile milik Jennie. Jisoo pernah melihat langsung, saat Jennie berbicara dengan Nayeon dan Momo.

Jennie yang Jisoo tau adalah Ice Princess. Boro-boro tersenyum, kadang melihat Jisoo saja Jennie malas. Setiap kali Jisoo ajak berbicara, dilihat oleh Jennie aja enggak.

Jisoo merasakan ponselnya berdering, ternyata Yeri yang menelpon.

Bagaimana, Yeri?

Hhhmm Kak Chu...

Ada apa? Jennie gak mau nerima yang gue kasih?

Bukan... Kak Jennie nerima kok..

Terus kenapa?

Yeri gak boleh pulang.. Sebelum Kak Jisoo kesini ngomong sama Kak Jennie dan Kak Soojoo..

Jisoo mengusap mukanya kasar. Ya ampun, apa yang mesti diomongin? Kalau kabur dan gak mau, kasian Yeri. Masa udah minta tolong, Jisoo juga mesti nyusahin Yeri hal lainnya?

Hallo? Kak? Kesini ya..

Hhhh.. Oke, tunggu.. Gue kesana!

To be continued ~


********************

Sukurin lu kampang! Mo ngemeng apalu? Hayoloh kek berani aja wkwkwkkwk

Sorry Seems To Be The Hardest Word | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang