6. Mas Wawan

1.4K 279 52
                                    

"Kok gak ada angkot lewat sih? Nini juga udah pulang, terus Ocel pulang naik apa dong?" Ocel terus menendang-nendang kecil kerikil di setiap langkahnya.

Hari ini dia terpaksa pulang lebih sore karena harus membersihkan perpustakaan. Banyak sekali buku-buku baru yang harus dirapikan, belum lagi buku yang berantakan akibat oknum tidak bertanggung jawab.

"Kenapa gak ada pangeran kuda putih yang nyamperin Ocel ya? Kayak di cerita dongeng, apa gara-gara Ocel pake seragam? Princess kan gak sekolah."

Tinnn

"Eh ayam!" latah Ocel.

"Hai kamu! Yang kemaren di pesta adek saya kan?" tanya seorang lelaki yang menaiki mobil putih, keluar dari mobilnya dan berdiri di samping Ocel.

Ocel terdiam sebentar, berusaha mengingat siapa orang yang sedang mengajaknya bicara. Ia kan takut kalau orang ini ternyata adalah komplotan penculik, nanti dia dijual ke Eropa terus dijadiin TKW di sana kan serem.

"Om siapa ya?" Ocel tidak bisa mengingat orang di sampingnya.

Si pengemudi terkekeh, membuka kacamata hitamnya. Tersenyum manis kepada Ocel. "Ini saya, Wawan."

"Mas Wawan!" Ocel berteriak antusias, dia bertemu lagi dengan mas-mas baik hati ini.

"Kamu kok jalan kaki sendirian? Temen kamu mana?" tanya Wawan turun dari mobil.

Ocel mengembungkan pipinya. "Nini udah pulang, Ocel gak punya temen lagi." adunya.

Wawan terkekeh gemas, mengacak rambut gadis polos di hadapannya.

"Kenapa gak punya temen? Jarrel?" Wawan menarik lengan Ocel ke arah mobilnya. Hari sudah semakin sore, Wawan tidak mau anak gadis ini pulang terlalu larut.

"Aku gak deket banget sama Jarrel. Mas Wawan ngapain ke sini? Mau jemput Jarrel?" tanya Ocel setelah duduk di kursi penumpang di samping Wawan

"Engga, saya cuma mau jalan-jalan aja. Udah lama gak keliling daerah sini."

Keduanya hanyut dalam keheningan, hanya suara radio saja yang menemani. Bukan karena apa, Wawan hanya bisa tersenyum menatap Ocel yang sudah tertidur pulas, sepertinya gadis ini terlalu lelah.

"Gemes banget sih, foto ah."

Wawan menatap hasil jepretannya, tersenyum puas. Mereka berhenti di salah satu restoran sushi, Ocel pasti lapar.

"Cel, bangun yuk! Kita makan dulu." Wawan menepuk pipi gembul gadis di sampingnya.

Perlahan Ocel membuka matanya, mengerjap sebentar sebelum sadar sepenuhnya. "Udah sampe mas?"

"Gimana saya bisa anter kamu pulang, rumah kamu aja saya gak tau dimana. Yuk turun kita makan dulu." Wawan membukakan selt belt Ocel.

Wajah mereka berdua terlampau dekat, entah kenapa jantung Wawan sekarang berdetak tak karuan.

"M- mas? Halo!" Ocel menyadarkan Wawan dari lamunannya, dengan canggung pria itu langsung membuka pintu mobilnya.

Wawan meruntuki dirinya sendiri, kenapa ia terlihat seperti pedofil. Padahal jarak umurnya dengan Ocel sama dengan Jarrel adiknya, tapi sifat polos Ocel membuatnya terasa bertahun-tahun lebih tua.

"Kok mas tau restoran kesukaan Ocel sih?!" tanya Ocel antusias ketika keduanya sudah berjalan masuk ke dalam restoran.

Wawan menoleh, tidak melunturkan sedikitpun senyuman di wajah rupawannya. "Loh kamu suka sushi juga?"

Ocel mengangguk semangat. "Suka banget!"

"Pesen aja yang kamu mau."

Semakin Wawan lihat, gadis di hadapannya ini terlihat semakin manis saja. Seperti saat ini, ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari bibir pink milik gadis itu yang sedari tadi tidak berhenti bergumam membacakan nama-nama makanan di sana.

Apakah normal jika dirinya menyukai teman adiknya? Kenapa itu agak terdengar menggelikan, apa reaksi Jarrel ketika tahu nanti.

"Aku mau salmon shashimi sama shirmp tempura aja mas. Minumnya cold ocha." ucap Ocel setelah melihat-lihat semua menunya.

"Yakin itu doang? Itu dikit banget loh." tanya Wawan meyakinkan.

"Iya mas itu aja."

"Mbak!" panggil Wawan kepada salah satu pelayan yang baru saja lewat di dekat mereka.

"Iya mas? Pesan apa?" tanya sang pelayan sambil menyiapkan catatan.

"Salmon sashimi satu, shirmp tempura satu. Chicken curry katsu donburinya dua, sama deep fried roll dua. Minumnya cold ocha, dua." ucap Wawan.

Pelayan menulis semuanya dengan benar. "Ada lagi?" tanyanya memastikan.

"Enggak ada mbak, itu aja." balas Wawan ramah sambil tersenyum.

Pelayan itu tersipu, entah karena apa. Ia langasung berlalu dari sana dengan pekikan tertahan dan kepala menunduk.

"Mbak-mbaknya aneh ya mas, disenyumin cowok ganteng kok malah nunduk." gumam Ocel pelan hingga yang mendengarnya hanya Wawan.

"Uhuk!" Wawan tersedak ludahnya sendiri. Entah kenapa adrenalin jantungnya berpacu dengan lebih cepat lagi.

Apakah karena barusan Ocel baru saja memuji dirinya, tampan?

Apakah karena barusan Ocel baru saja memuji dirinya, tampan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

Hola!

Say hi dulu dong buat mas ganteng yang soon bakal saingan sama adiknya sendiri wkwk

Say hi dulu dong buat mas ganteng yang soon bakal saingan sama adiknya sendiri wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome Wawan sayang! <3

Agaknya Chippy bakal mulai rajin up lagi buat menemani kalian membunuh waktu di bulan puasa ini.

Buat kalian yang menunaikan ibadah puasa tetap semangat ya!
Jangan bolong" puasanya wkwk.

Vomment ya bunda" Chippy rindu notif dari kalian.

C yaaa in the next chapter!
❤❤❤

- Chippy Pasta -

[3] Ketua Mading | Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang