Ocel semakin merapatkan dirinya dengan Jenni, kenapa pesta orang kaya harus seramai ini sih? Padahal ulang tahun Ocel isinya cuma Mami Papi sama sama adiknya, Jevan.
"Ni kenapa gede banget sih rumahnya? Ocel pusing liat langitnya tinggi banget." bisik Ocel, hampir terhuyung ke belakang karena terlalu asik melihat langit-langit tempat pesta Jarrel diadakan.
Jenni mencubit lengan Ocel pelan, "Cel jangan norak dulu, malu diliatin yang lain!"
"Ish! Ya maap aku kan gak pernah liat istana."
"Astaga, Cel ini GSG bukan istana." Jenni tersenyum kikuk ketika ia terus disapa oleh orang di sekitarnya.
"Terserahlah mau SSG, MSG, intinya ini kayak istana." Ocel tersenyum senang, biasanya ia akan tampak malu-malu.
Untuk pertama kalinya Jarrel mengundang dirinya ke pesta dan itu sudah sangat membuat Ocel merasa dispesialkan. Jarrel di mana ya?
"Ocel! Sini!"
Ocel dan Jenni langsung menoleh ke sumber suara. Di sana sang pangeran sedang tersenyum manis, menanti sang tuan putri datang padanya. Tapikan Ocel bukan tuan putri, dia lebih pantas menjadi babu Jarrel.
Malangnya nasibmu Cel.
"Gak ada baju yang lebih jelek lagi?" tanya John sarkas, ia terlalu gemas melihat penampilan Ocel malam ini.
C'mon! Ini birthday party, bukan acara amal panti asuhan, apa-apaan baju kodok yang Ocel pakai ini. Rasa ingin menggunting.
"Mulut lu John kayak gak pernah di sekolahin. Thanks ya Cel udah dateng." ucap Jarrel tersenyum lagi, kali ini lebih lebar sampai dua lubang pipinya terlihat.
Ocel langsung menghampiri Jarrel serta memberikan kado yang ia belikan lagi untuk Jarrel. Ocel tidak akan berpikir dua kali untuk memberikan hadiah kepada pujaan hatinya.
"Gak usah repot-repot Cel, lu dateng aja udah seneng gue." Jarrel menerima kado dari Ocel dan langsung meletakannya ke meja berisi tumpukan kado dari seluruh tamu undangan.
"Santai aja, harga kadonya ga seberapa kok dibandingkan sama kado lainnya." ucap Ocel malu.
Jujur Ocel benar-benar merasa sangat kecil di sini. Semua orang seakan menatapnya remeh, bahkan ada yang tak segan menanyakan kenapa gadis sampah sepertinya bisa datang ke pesta Jarrel. Untung saja Jenni sedari tadi setia menggenggam tangannya sebagai bentuk penyemangat.
"Gue nyambut tamu yang lain dulu ya. Kalian having fun aja di sini bebas kok, John ayo temenin gue."
John berdecak kesal, "Ck! Baru aja gue mau having fun sama Jenni. Ganggu lo mah!"
Jarrel terkekeh lalu langsung merangkul pundak sahabatnya agar menjauh dari sana, menyambut tamu lain yang baru datang. Bagaimana pun juga ia pangeran sekolah, harus ramah kepada semua warganya.
-÷-
"Ni udahan dong joget-jogetnya, Ocel ngantuk mau bobo." Ocel menarik ujung dress Jenni pelan.
Jenni yang sudah diambang batas kesadarannya hanya tertawa menanggapi Ocel.
"Cel ini tu masih sore belom malem. Udah sana kamu tidur di sofa aja. Jangan minum ini ya nanti kamu muntah. Woy! Kencengin musiknya."
Ocel hanya menggelengkan kepalanya pelan. Jenni bertingkah gila setiap habis minum minuman yang baunya menyengat itu. Ocel ingin coba tapi Jenni selalu memarahinya, padahal kan itu cuma minuman doang.
"Yaudah deh duduk di sini aja."
Ocel menggoyang-goyangkan kakinya kecil, ia tidak tau kursi dan meja konsep apa yang ia singgahi sekarang. Kursinya terlalu tinggi, berbentuk lingkaran bahkan Ocel bisa berputar-putar.
"Mas itu minuman apa?" tanya Ocel kelewat kepo, ia haus tapi Jenni melarangnya minum jika bukan dia yang pilihkan.
"Tequila." jawab barista yang masih sibuk berkutat di bar.
"Teh kila? Baru tau ada teh jenis itu, baru ya mas?" sebagai anak dari mami pecinta teh-tehan tidak mungkin Ocel tidak tau segala jenis teh.
"Bukan mbak, ini minuman alkohol."
Ocel mengangguk, sekarang ia mengerti kenapa Jenni melarangnya untuk minum sembarangan di sini.
"Serem juga ya mas alkohol diminum, nanti darah di dalem tubuh pasti langsung nyut-nyutan."
"Hahaha! Lucu banget sih, siapa namanya?"
Ocel menoleh ke arah pria yang baru saja mengajaknya mengobrol barusan. "Mas ngomong sama saya?"
"Bukan. Saya ngomong sama mas barista. Ya sama kamu lah!" pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya merasa geli.
"Oh saya Ocel, om?"
"Eh! Enak aja saya baru 26 tahun udah dipanggil om aja. Temennya Jarrel ya?" pria dengan setelan tuxedo itu akhirnya memutuskan untuk duduk di samping Ocel.
"Iya saya temennya Jarrel, mas sendiri?"
"Saya-"
"Bang Wawan! Kok gak bilang sih udah- Ocel?"
Tbc
Hola!
OMAGAH IT'S BEEN A LONG TIME!
Mian ya readersnim Chippy baru bisa balik sekarang.
Akhirnya setelah segala halangan Chippy bisa kembali menyapa kalian.Masih pada nungguin kan?
Vomment dong Chippy kangen balesin comment dari kalian wkwk.See ya!
Chippy usahain update minggu ini lagi ❤-Chippy Pasta-
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Ketua Mading | Jung Jaehyun ✔
Fanfiction「Ketua Series」 ❝Hai! Semangat ya siarannya.❞ Start: 31/01/2021 End: 05/05/2023