Tahap pertama yang Jarrel lakukan untuk mendekati Ocel adalah mendatangi rumah gadis itu. Di tangannya sudah ada boneka babi, entahlah dirinya hanya merasa boneka babi lebih lucu dibandingkan dengan boneka beruang yang sudah mainstream.
Jarrel dengan percaya diri menekan bel rumah Ocel.
Ting tong
Tak perlu menunggu lama pintu langsung terbuka menampilkan sosok Ocel yang sepertinya baru bangun tidur.
"Siapa ya?" tanya Ocel sambil mengusap matanya.
"Halo! Kenalin nama aku Joni! Joni si babi, oink oink!" Jarrel menutupi wajahnya dengan boneka besar itu, membuat suara lucu seolah-olah bonekanya yang berbicara.
"Halo Joni! Kamu kenapa bisa sampai di sini?" tanya Ocel penuh binar, babi ini sangat lucu. Namanya juga pantas untuk seekor babi.
"Aku diantarkan oleh pangeran!"
"Dimana pangerannya? Ocel gak lihat ada pangeran." Ocel celingak-celinguk mencari sosok pangeran yang Joni bilang.
"Kalau Ocel mau lihat pangeran, Ocel harus peluk Joni dulu!" ucap Jarrel lagi yang masih bersandiwara menjadi Joni.
Dengan senang hati Ocel melakukannya, ia memeluk dengan gemas boneka babi besar itu. Tanpa ia sadar bahwa ada Jarrel yang berusaha mengatur detak jantungnya. Baru Joni yang dipeluk saja dia sudah gemetaran, apalagi dia yang dipeluk langsung.
Dengan perlahan Jarrel melepaskan pegangannya pada Joni. Berjalan mundur sedikit agar Ocel bisa melihatnya dengan jelas nanti.
"Sekarang coba Ocel buka mata!"
Dengan perlahan Ocel membuka matanya. Sosok yang pertama kali ia lihat adalah pangeran kuda putihnya! Eh, tidak, tidak, Jarrel tidak punya kuda, dia ke sini naik babi.
"J- jarrel? K- kok Jarrel bisa tau rumah Ocel?" tanya Ocel polos.
Jarrel tertawa gemas sampai menampilkan dimple manisnya. "Kamu lupa ya kemarin yang nganterin kamu pulang kan aku." jawabnya bangga.
"Eoh?! Ocel kira Mas Wawan yang nganter Ocel pulang, soalnya Nini bilang gitu." jawab Ocel.
Siaga satu, sepertinya Jarrel kehilangan satu pendukung. Padahal Jenni adalah kartu As supaya Jarrel bisa lebih cepat mendapatkan hati Ocel, tapi malah kakak tua bangkanya yang didukung Jenni.
"Ya, Kak Wawan juga ikutan sih. Tapi kan Jarrel yang bawa mobil, Jarrel yang gendongin Ocel sampai kamar, Jarrel juga yang ngejelasin ke Mami."
Ocel menggaruk pipinya yang tidak gatal. "K- kok Jarrel baik ke Ocel?"
"Karena Jarrel suka sama Ocel! Jadi Ocel jangan pergi dari Jarrel lagi!"
-+-
"Kamu serius Jen kalau Ocel bakal suka semua ini?"
Kalau Jarrel langsung YOLO ngedekatin Ocel, beda lagi dengan Wawan yang punya strategi lain. Dekatin orang terdekatnya dulu, baru targetnya.
"Yakin! Ocel itu paling suka sama yang namanya makanan. Jadi Mas beliin makanan yang banyak aja!" jawab Jenni antusias.
Wawan yang mendengar itu langsung tersenyum merekah, tak rugi dia kenal dengan sahabatnya Ocel yang satu ini.
Wawan menatap seluruh makanan yang sudah mereka pesan, mulai dari makanan barat sampai asia tenggara. Semuanya kesukaan Ocel. Wawan hanya tau gadis imut itu menyukai sushi.
"Ya sudah, ayo kita berangkat ke rumah Ocel sekarang!" ajak Wawan semangat.
Jenni yang mendengar itu hanya bisa membatin di dalam hatinya. Betapa beruntungnya Ocel duperebutkan oleh dua orang pangeran tampan keluarga konglomerat. Walaupun Jenni cantik dan sempurna, tapi sampai sekarang Jenni belum bisa menemukan cinta sejatinya.
Andai yang Wawan sukai adalah Jenni, sudah dipastikan gadis itu akan menerimanya dengan senang hati, karena sejujurnya Jenni sudah menyukai Wawan sejak pandangan pertama.
"Apa aku jahat kalau ngerebut hati kamu dari Ocel?"
-+-
"J- Jarrel belum mau pulang?" tanya Ocel takut-takut sambil memeluk boneka babinya.
Jarrel yang sedang asik mengepang rambut Ocel langsung terdiam. "Ocel gak suka ya sama Jarrel?" tanya Jarrel pelan.
Ocel yang merasa tak enak hati langsung menatap Jarrel, "Bukan itu maksud Ocel! Ocel cuma malu kalau Jarrel ngelihat Ocel lama-lama. Nanti Jarrel muak."
Jarrel merunduk, meraih wajah Ocel yang menunduk. Ia tidak mengerti apa yang membuat gadisnya ini berpikir demikian.
"Ocel, dengerin Jarrel ya. Ocel itu cantik, Jarrel suka sama Ocel tulus. Jarrel suka Ocel versi manapun, makanya Jarrel minta Ocel jangan ngelepasin perasaan Ocel ke Jarrel. Jarrel mau punya Ocel yang kayak dulu, Jarrel butuh Ocel!" bertubi-tubi kata yang Jarrel ungkapkan, seluruh isi hatinya bertumpah ruah ketika menatap manik indah Ocel.
Ocel hanya terdiam, semakin lama pipinya berubah semakin merah padam. Perut Ocel rasanya seperti dipenuhi kumpulan kupu-kupu sekarang.
"J- Jarrel, ini beneran Jarrel kan?"
"Iya Ocel ini Jarrel!"
Tiba-tiba Ocel meneteskan air mata. Enrah air mata apa, Jarrel tidak tahu pasti. Tapi setelah itu ia langsung menghambur Ocel dalam pelukannya. Sungguh perasaan Jarrel tidak main-main. Ia ingin sekali melindungi tuan puterinya. Jarrel berjanji akan itu.
"Terima kasih Jarrel, sudah hadir di hidup Ocel."
TBC
Hola!
Gimana part kali ini?
Kalau misalnya bisa tembus 70 vote Chippy bakal langsung update ke final Chapter😏
So jangan segan ramaikan dengan vote dan comment kalian seng-seng Chippy!!! ❤️❤️❤️See ya latter
- Chippy Pasta -
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Ketua Mading | Jung Jaehyun ✔
Fanfiction「Ketua Series」 ❝Hai! Semangat ya siarannya.❞ Start: 31/01/2021 End: 05/05/2023