CHAPTER 9

4.7K 412 33
                                    

Siang ini Jisoo tengah berada di kediaman Nyonya dan Tuan Kim --mertua Jisoo--. Disana mereka sedang asik menyantap makan siang mereka masing-masing. Semua menu makanan dikeluarkan oleh nyonya Kim. Katanya jika menantu nya datang, ia harus menyiapkan persiapan yang istimewa, seperti makan siang bersama seperti ini contohnya. Bahkan meja makan mereka hampir penuh dengan menu makanan yang dibuat oleh Chef pribadi rumah Nyonya Kim.

Saat Jisoo baru datang, ia sangat merasa tersanjung karna nyonya serta Tuan Kim menyambut nya dengan sangat baik. Tapi Nyonya Kim sempat sedih karna Seokjin tidak bisa ikut hadir di siang ini. Anaknya itu beralasan jika dikantornya sangat sibuk, hingga ia tidak dapat meninggalkan pekerjaannya saat ini. Tapi Nyonya Kim dengan cepat merubah raut wajahnya kembali seperti semula, ia tidak mau terlihat sedih didepan menantu kesayangannya ini.

Bukan hanya Nyonya dan Tuan Kim yang senang akan kehadirannya, tapi Soobin juga sangat bahagia saat ia melihat Jisoo yang berjalan dari pintu utama menuju ruang tamunya. Ia dengan cepat memeluk kakak ipar nya. Jisoo yang merasakan itu langsung membalas pelukan Soobin.

"Jisoo, bagaimana rasanya?" Tanya Nyonya Kim.

"Enak banget, mah" balasnya dengan senyuman. Nyonya Kim pun merasa senang mendengar jawaban Jisoo.

"Noona, kok Seokjin Hyung gak ikut?" Tanya Soobin yang duduk di samping Jisoo.

"Dia sibuk dikantornya, Bin" Jawabnya jujur. Respon Soobin hanya mengangguk. Jujur saja, saat mendengar jawaban Jisoo, Soobin merasa kesal dengan kakaknya itu. Bagaimana bisa dia membiarkan istrinya datang kesini sendiri, setidaknya antarkan sampai rumah kan bisa. Bagaimana jika Jisoo terjadi sesuatu dijalan. Kan tidak ada yang tahu.

"Nak Jisoo, nanti abis ini kamu ke kamar mama ya" ucap Nyonya Kim. Jisoo mengerutkan keningnya, memangnya ada apa?

"Kenapa Mah?"

"Mama mau ngomong sebentar sama kamu" Jisoo hanya mengangguk sebagai jawabannya. Sebenarnya dia juga bingung dengan perintah Ibu Mertuanya. Apa Jisoo melakukan kesalahan? Ah sepertinya tidak. Lalu apa?

__________________

Kini Jisoo sudah berada di tempat yang disuruh oleh Nyonya Kim. Ia duduk di pinggir kasur bersama dengan Ibu Mertuanya.

Sepertinya ini masalah serius.

"Gimana keadaan rumah tangga kamu?" pertanyaan pertama yang Nyonya Kim berikan.

Jisoo sempat terdiam, karna ia tidak tau ingin menjawab apa. Jika ia bilang keadaannya tidak baik, pasti Nyonya Kim akan bertanya lebih banyak lagi. "Baik-baik aja kok, Mah"

Nyonya Kim mengangguk. "Gini, Mana mau tanya sama kamu. Tapi kamu jangan tersinggung ya" Jisoo mengangguk dan bersiap mendengar pertanyaan Nyonya Kim. "Kan sekarang pernikahan kalian sudah tiga bulan bahkan mau empat bulan.. kalian gak ada rencana buat kasih mama Cucu?" Sumpah demi apapun Jisoo terkejut dengan pertanyaan itu. Ia sama sekali tidak memikirkan jika ibu mertuanya akan menanyakan hal itu.

Sekarang harus jawab seperti apa?

"Ah itu, Jisoo juga lagi berusaha kok, Mah." Bohong, bagaimana mau berusaha, membuat nya saja tidak pernah. Dasar Jisoo.

Nyonya Kim tersenyum mendengar balasan Jisoo. Ia pikir Seokjin dan Jisoo sudah mau berusaha membuat keturunannya. Tapi nyatanya, tidur seranjang saja Seokjin tidak akan mau. "Kalau begitu, Mama tinggal menunggu kabarnya saja" Jisoo tersenyum kecil melihat ke-antusias-an Nyonya Kim. Didalam hatinya, ia merasa sangat bersalah karna membohongi ibu mertuanya. Apakah ia harus membicarakan ini pada Seokjin?

___________________

Kini Minhyuk tengah berjalan menuju ruang adiknya, Seokjin. Ia kesana karna ada masalah bisnis kantor ini.

Bad Husband || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang