CHAPTER 36

5.2K 398 19
                                    

"AKH.. astaga"

Jisoo langsung meletakkan pisaunya. Ia berjalan ke arah laci untuk mengambil kotak p3k. Setelah itu, jari telunjuknya pun ia baluti dengan perban.

Dengan tiba-tiba, pikirannya tertuju pada Seokjin. Entah kenapa ia mengkhawatirkan Seokjin. Jisoo takut jika Seokjin mengalami hal buruk disana.

Drrttt..

Drrttt..

Jisoo lantas membereskan kotaknya lagi. Ia lalu berjalan menuju ponselnya yang ia letakkan di meja dapur.

Tapi, saat ia melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia malah merasa sangat takut. Takut jika perkiraan nya adalah benar.

"Halo, Minhyuk Oppa.."

"Halo, Jis. Kamu bisa ke sini gak, ini penting"

"Ada apa, Oppa?"

"Seokjin, Jis. Dia.. kecelakaan"

Jisoo diam memikirkan ucapan Minhyuk. Jadi, firasatnya benar. Seokjin sedang tidak baik-baik saja.

"Ke-kenapa bisa.." tanya Jisoo sambil menahan tangisannya.

"Mobil Seokjin ditabrak sama mobil yang rem blong."

Sekarang tangisan Jisoo sudah tidak bisa ditahan lagi. Ia mengeluarkan air matanya yang sedari tadi ia tahan. "Terus... Keadaan Seokjin.. gimana, Oppa?"

"Dia kritis, Jis, karna benturan nya keras. Terus kata Dokter juga tadi Seokjin sempet kekurangan darah, tapi akhirnya itu bisa ditangani"

"Hiks.. Oppa, tolong jaga Seokjin. Aku akan kesana"

"Iya, Jis. Hati-hati"

Tuutt..

Jisoo segera mengemasi barang-barangnya. Tak lupa, ia juga mengemasi baju-baju Younghoon untuk menginap dirumah kakak iparnya. Tidak mungkinkan jika ia membawa Younghoon ke rumah sakit dan melihat keadaan Paman tampannya. Bisa-bisa Younghoon menangis dan menyalahkan Jisoo.

__________________

Suara ketukan langkah kaki terdengar nyaring di lorong rumah sakit. Jisoo berlari kecil menghampiri letak ruangan Seokjin berada.

Ia sangat khawatir dengan keadaan Seokjin. Ia tidak mau Seokjin kenapa-napa, apalagi sampai terjadi kecelakaan seperti ini.

"Oppa!!" Teriak Jisoo saat sudah melihat Minhyuk yang sedang duduk di bangku ruang tunggu. Ia lantas mendekatinya. "Gimana keadaan Seokjin sekarang?" Tanya Jisoo dengan nafas yang tersengal-sengal.

Minhyuk mengarahkan Jisoo untuk duduk dan mengatur nafasnya terlebih dahulu. "Keadaannya udah membaik. Sekarang lagi mau di pindahin ke keruangan"

Jisoo menghembuskan nafasnya lega. Tapi, tidak dengan hatinya. Ia merasa sangat bersalah dengan kejadian ini. Ini pasti kesalahannya karna tidak mau menerima Seokjin. Seokjin pasti stress memikirkan hal ini dan membuat dirinya menjadi celaka.

"Oppa.. ini pasti salah aku.. hiks.. Seokjin kayak gini karna aku, Oppa.. hiks.."

Minhyuk menatap Jisoo sendu. Tangannya bergerak mengelus rambut Jisoo. "Bukan salah kamu. Ini pasti udah takdir. Jangan nangis lagi ya, kasihan Seokjin nanti."

Jisoo mengangguk lemas.

"Kamu makan gih, pasti belum makan kan?" Jisoo menggeleng. "Nah kan. Sekarang kita makan yuk sambil nunggu Seokjin di pindahin"

_____________

"Seokjin-ie, kenapa kamu bisa sampai kayak gini? Mama tau kalo kamu pengen banget rujuk sama Jisoo lagi. Tapi kalo kamu kayak gini, itu sama aja ngebuat hati Jisoo sakit. Dia pasti sedih banget ngeliat keadaan kamu kalo kayak gini. Emang kamu gak kasihan sama Jisoo?" Ujar Nyonya Kim sembari mengelus tangan sang putra. Ia menatap sendu Seokjin yang tengah berbaring di depannya. Ia juga tidak menyangka jika hal buruk ini akan terjadi pada Seokjin. "Tolong buka mata kamu, nak. Hiks.."

Bad Husband || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang