CHAPTER 12

4.9K 391 26
                                    

Sudah dua Minggu lebih sifat Seokjin berubah total. Hampir seratus delapan puluh derajat Seokjin mengubah nya. Yang tadinya sangat dingin kini menjadi hangat, yang tadi sangat cuek kini menjadi sangat perhatian, jujur Jisoo sangat bahagia akan hal itu. Seokjin bahkan mengajak nya untuk tidur sekamar bahkan seranjang. Jisoo tak bisa pungkiri, ia sangat bahagia semenjak Seokjin berubah menjadi yang lebih baik.

Kini Jisoo tengah berusaha membuat sarapan spesial untuk suami tercinta nya. Dari matahari belum muncul ia sudah mengotak-atik dapurnya. Jisoo berencana membuat omelet yang ia padukan dengan kubis dan beberapa bahan lainnya. Tak hanya itu, ia juga buat Baechu kimchi sebagai hidangan tambahan.

Dan sekarang, hidangan itu sudah ia sajikan di meja makan, lengkap dengan minuman hangat. Jisoo pun mulai memanggil  Seokjin agar segera turun dan sarapan sebelum berangkat ke kantornya.

"Seokjin, sarapannya sudah siap!" Teriaknya sambil menata piring. Tak lama terdengar suara ketukan langkah seseorang, siapa lagi kalau bukan Seokjin.

Jisoo langsung memberhentikan kegiatannya kala merasakan badannya di peluk oleh seseorang dari belakang. Tak hanya itu, ia juga merasakan jika pipi kanannya di dicium oleh orang itu. Ia pun membalikkan badannya menghadap ke si pelaku. Dan benar saja, pelakunya adalah Seokjin. Jisoo menatap mata Seokjin. Ternyata suaminya itu sangat tampan hari ini. Bagaimana tidak, saat ini Seokjin memakai setelan kantornya dan membuatnya semakin tampan.

 Bagaimana tidak, saat ini Seokjin memakai setelan kantornya dan membuatnya semakin tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangat tampan bukan? Tentu saja.

Jisoo menyuruh Seokjin untuk duduk. Seokjin tidak membantah, ia justru menurutinya. Jisoo mulai mengambil lauk yang ia buat tadi, lalu ia letakkan di piring Seokjin. Tak lupa juga ia meletakkan lauk itu di piringnya.

Jisoo tersenyum kala melihat Seokjin yang sedang memakan sarapannya yang ia buat. Biasanya Seokjin menolak sarapan dirumah dan memilih sarapan di kantin kantornya. Tapi sekarang, Jisoo senang karna Seokjin sudah mau sarapan bersama dirumah. Tapi ada satu yang membuat Jisoo tidak nyaman. Ia melihat Seokjin yang terus saja memainkan ponselnya saat sarapan. Jika soal pekerjaan, Jisoo maklumi, tapi apakah harus tersenyum-senyum seperti itu. Jisoo tidak ingin memikirkan yang aneh-aneh, mungkin Seokjin sedang chatting-an dengan temannya.

Baru saja Jisoo menyuapkan makananya ke dalam mulut, ia sudah merasakan jika perutnya mual lagi. Dengan cepat ia pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan nya. Seokjin yang melihat Jisoo lari pun langsung mengikuti nya.

"Kamu kenapa, Jisoo?" Tanya Seokjin khawatir. Ia juga memijat leher Jisoo agar Jisoo bisa memuntahkan sesuatu. Tapi nihil, Jisoo tidak memuntahkan apapun.

"Aku gak papa kok, palingan cuman masuk angin doang" balasnya sesudah membersihkan mulutnya.

"Mau aku anterin kedokter?" Jisoo menggeleng.

"Nanti aku aja yang kedokter sendiri, kamu kekantor aja gih nanti telat lho" Seokjin melihat jam tangannya, ternyata sebentar lagi adalah jam kerja.

Bad Husband || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang