CHAPTER 21

4.7K 420 39
                                    

Ceklek..

Bugh!

Seokjin merintih kesakitan kala Minhyuk datang dan langsung memukuli wajah tampannya. Seokjin menatap si pelaku pemukul dirinya. Ia pun bangun lagi dan mendekati kakaknya itu.

"Ngapain lu mukul gw tiba-tiba?!"

"Karna itu yang harus lu terima!" Seokjin mengerutkan keningnya, omongan kakaknya benar-benar sangat tidak ia mengerti.

"Apaan sih maksud lu?!"

Minhyuk pun menarik baju Seokjin "LU APAIN ADIK IPAR GW?! KENAPA LU MAIN BELAKANG SAMA DIA?! DIA KURANG APA, SEOKJIN?!! LU TUH BAJINGAN BANGET TAU GAK?!!" Seokjin pun geram, ia langsung meninju wajah Minhyuk dan Minhyuk pun melepaskan tangannya dari baju Seokjin. Minhyuk pun tak mau kalah, ia juga membalas pukulan Seokjin.

Sowon yang mendenger keributan pun langsung mendekati suara itu. Ia terkejut mendapati calon suaminya sedang di pukuli oleh Minhyuk. Dengan cepat ia mencoba melerai pertikaian itu.

Sowon menarik-narik tangan Minhyuk berharap Minhyuk mau menghentikan itu. Tapi ternyata itu cukup berhasil, buktinya Minhyuk menghentikan itu dan malah menatap dirinya dengan tajam.

Minhyuk membenarkan pakaiannya yang berantakan. Ia pun beralih menatap Sowon yang tadi menghentikan kegiatannya. Padahal ia sama sekali belum puas memukuli Seokjin, tapi wanita itu dengan seenaknya menarik-narik tangannya dan terpaksa ia harus berhenti dulu.

"Oh jadi ini cewek yang lebih di sukain sama adek gw, bahkan adek gw bisa sampe ngehamilin" sinis Minhyuk. Seokjin juga menatap sinis Sowon.

"Ngapain kesini?!" Tegas Seokjin.

"A-aku mau misahin kamu" cicit Sowon.

"Woow Ternyata ada pahlawan kesiangan ya." Ucap Minhyuk yang memojokkan Sowon. "Udah berapa bulan?"

Sowon menggigit bibir dalamnya. Ia agak takut dengan nada suara Minhyuk. Tapi ia tetap menjawab pertanyaan Minhyuk dengan nada seperti biasa. "Udah satu bulan. Kenapa?" Ucapnya sambil melipat tangannya di dada.

Minhyuk tertawa hambar. "Gw heran deh sama adek gw. Padahal dia udah punya istri yang baik dan perhatian banget sama dia, tapi kenapa suaminya ini malah lebih milih cewek kayak elo yang notabennya cuma sekretaris nya doang. Dan yang lebih parahnya, Jisoo minta cerai sana suaminya disaat dia lagi hamil"

Seokjin tertegun dengan ucapan Minhyuk. Jadi Jisoo meminta cerai padanya? Bukankah itu yang ia inginkan sejak dulu. Tapi sekarang kenapa ia merasa tidak ingin Jisoo melakukan itu.

"Kalo gw tau elu akan buat Jisoo kayak gini. Mending waktu dulu gw yang harus nikahin dia. Sumpah, gw gak habis pikir sama lu. Lu tega nyakitin Jisoo disaat dia lagi hamil anak elu. DIMANA HATI LO, SEOKJIN?!!" Tegas Minhyuk.

"Gw akan ngasih tau papa biar papa bisa cepetin pembuatan surat cerai kalian" setelah itu Minhyuk pun pergi dari sana.

Seokjin membatu. Ia tidak mau cerai dari jisoo. Ia tidak mau pisah dari Jisoo.

Sowon menatap Seokjin yang hanya diam selepas Minhyuk mengucapkan kata-kata itu. "S-seokjin––"

"DIEM!!"

________________

"Appa gimana keadaan nya?" Ucap Jisoo sambil mengelus kepala sang ayah.

"Appa baik-baik aja kok, nak. Makasih ya udah mau jenguk Appa kesini" Jisoo tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Appa cepet sembuh ya. Kasihan cucu Appa ngeliat Appa nya sakit kayak gini.." Appa Jisoo tersenyum senang kala Jisoo berkata seperti itu. Ia masih belum tahu tentang masalah yang tengah Jisoo hadapi saat ini.

Bad Husband || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang