"Boleh gak kami berduaan dulu?" Ijin Mas Andi kepadaku dan Raga.
"Ihh..boleh dong. Boleh banget. Temen aku dibahagiain ya Mas..jangan lupa dikasih makan. Cacing diperutnya banyak." Ucapku sambil meledek Sonya.
Sonya lagi-lagi hanya terkekeh.
"Pamit dulu sana..sama mama,sama tante." Ucapku kepada Sonya.
"Iya."
"Tante pamit dulu, sampai ketemu dihotel yaa..""Lho..gak bareng Raga sama Maya??" Tanya mama Raga.
"Enggak tante, mereka ngeselin. Mesra-mesraan mulu depan mata. Buruan nikahin mereka tante. Raga udah kebelet tuh !" Ucapnya lalu tertawa.
"Hahaa... iya. Nih Raga emang bar-bar depan mamanya aja anak orang ditempelin mulu. Digandeng mulu. Udah kayak truk sama baknya."
"Yaudah kalian hati-hati yaa.."
"Iya tante, pergi dulu yaa.."
***
"Sayang kita makan aja dulu yuk.." ucap Raga saat tinggal kami berdua saja. Mama kami pun sudah dijemput temannya.
"Yuk..makan dimana?"
"Makan diluar aja, di Nook.. btw, masih mau belanja gak kamu sayang? Habis makan aku mau ngajak ke suatu tempat soalnya. Biar gak bolak balik".
"Emm..gak ada sih. Tadi cuma mau beli isian seserahan. Tapi ntar aja ahh.. males bawanya."
"Yaudah langsung makan aja"
Aku mengikuti langkah Raga. Dengan posisi lengan Raga yang posesif ditubuhku.
"Kok gak nanya lagi?"
"Nanya apa?"
"Habis Nook, Aku mau ngajak ke suatu tempat."
"Ohh..udah tau. Mau ke Ubud kan? Liat rumah kamu yang satu lagi"
Raga tersenyum. "Oh iya, udah tau yaa. Makan siang dulu, habis itu makan kamu" lalu mengetatkan tangannya dipinggangku.
Kucubiti perutnya dengan gemas.
"Awww...kok dicubit sih sayang??" Sambil mengusap perutnya.
"Nyadarin kamu yang mesum banget! "
"Hahahaa... siap-siap aja kamu sayang.. calon suami kamu emang mesum banget."
"Kayak gak pernah dapet jatah dari istri aja" sindirku pelan.
Raga menatapku tanpa ekspresi yang tidak bisa kumaknai. Kami lalu tiba diparkiran. Raga membukakan pintu mobil untukku.
Sebelum masuk kedalam mobil, Raga tiba-tiba berkata "emang gak pernah, kecuali yang pertama kali pas 'kecelakaan'.." ucapnya dengan tenang namun tetap dengan senyuman. Lalu mendorongku masuk ke dalam mobil.
Aku menatapnya yang mengitari mobil. Saat Raga baru mendudukkan pantatnya kekursi. Aku kembali menyindirnya, "cuma sekali tapi mantep banget kayaknya, langsung jadi gitu ya.."
Raga terkekeh. "Kenapa dibahas sih sayang?" Kemudian menggelengkan kepalanya. Terlihat frustasi. Raga menjalankan mobil dengan pelan.
"Gak tau" jawabku dengan menggeleng tiba-tiba terasa hampa.
Raga menarik jemariku, menautkan jarinya sendiri. Kemudian menguncinya, diatas pahanya.
Aku lalu menyandarkan kepalaku. Kemudian menghadap Raga. Kutatap wajahnya dari samping.
Raga kemudian sadar aku menatapnya lamat-lamat. "Kenapa sayang?" Tanya Raga tanpa menatapku. Aku tak menjawabnya. Pikiranku tiba-tiba berkecamuk. Merasa cemburu luar biasa. Memikirkan saat wanita lain pernah mencumbu kekasihku ini, memeluk tubuhnya, dan berbagai aksi liar lainnya.
Kutarik tanganku dengan kasar dari genggamannya. Raga menatapku heran. Mataku tiba-tiba terasa panas. Detik berikutnya aku menutup wajahku yang sudah basah. Raga menepikan mobilnya. Memundurkan kursinya kebelakang. Lalu berpindah ke posisi kursi dibelakang, kemudian merengkuh tubuhku dengan mudahnya..membawaku ke pangkuannya.
Raga mengusap wajahku. Kemudian menghelas nafas yang terdengar berat. Aku masih tak ingin menatapnya. Aku tiba-tiba merasa marah. Tapi tak punya tenaga untuk memaki.
Aku teringat kejadian itu lagi. Dan aku merasa ditinggalkan Raga saat itu. Walau aku yang memilih seperti itu tetap saja aku ternyata merasa marah.
Aku menghembuskan nafasku, kesal.
"Udahan nangisnya? Udah keselnya? Mau nanya sesuatu? Tanya aja. Tapi kalau jawaban aku bikin kamu nangis atau marah, kamu aku cium !"
Aku mendelik menatapnya. Yang ditatap malah mengedipkan sebelah matanya, sambil menggigit bibirnya. Menggodaku.
"Kok diem?"
"..."
"Sayang.." Raga mengetatkan pelukannya pada tubuhku.
"Aku cemburu."
...
Tbc
Happy Reading ! ❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragaku
RomanceAku tiba-tiba menerima panggilan telpon dari nomor private. Karena merasa penasaran, aku sedikit menjauh dari kebisingan teman-temanku. Sore itu, aku, Raga dan teman-teman kami sedang bersantai disebuah private villa didaerah Uluwatu. Kuberikan kod...