Tiba dikamar, Raga mengatur koper diujung ruangan. Kemudian langsung menarikku, mengunciku dalam dekapannya.
"Aku tinggal dulu yah sayang, kamu istirahat. Jam 4 aku jemput lagi". Kemudian mengecup ubun-ubunku, lalu kedua pipiku.
Kutatap mata Raga dalam-dalam.
"Kamu pasti dateng kan Ga?" Kutanya Raga dengan nada khawatir."Iya sayang, aku pasti dateng" Raga menyatukan ujung hidung kami.
"Yaudah sana sayang, kamu udah telat" kataku sambil mengurai pelukan kami.
Raga lalu berjalan mundur ke arah pintu, sambil terus menatapku.
"Gaa...jangan gitu..." Ucapku merajuk sendu.
Raga tiba-tiba berhenti mematung. Kemudian mendatangiku dengan cepat. Lalu menangkup wajahku dengan kedua tangannya.
"Kamu yang jangan gitu sayang, kamu bikin aku lemah. Apa meetingnya aku batalin aja?? Biar aku temenin kamu terus sayang"
Raga lalu memagut bibirku terburu-buru.
"Hmmph.. gak gitu sayang. Aku tadi...tadi cuma ngerasa kamu kayak gak bakal balik lagi."
Aku lalu menatap Raga tersenyum.
"Kamu udah telat banget sayang, sana pergi." Kutarik lengan Raga menuju pintu.
"Yaudah, aku pergi dulu yah sayang. Janji gak bakal lama."
"Iyaiyaaa..." dadaaahh... kulambaikan tanganku ke arah Raga yang sudah berjalan menuju lift.
***
Raga POV:
Kami tiba di Alila sekitar pkl 13.20 wita. Dan meeting dimulai sekitar 10 menit lagi. Semoga Pak Hendry punya alesan bagus buat molorin dikit. Sambil menunggu didepan meja resepsionis, kukirimkan pesan kepadanya.
Raga: "Pak Hendry, ijin telat 10 menit. check in dulu. Baru nyampe Alila"
Pak Hendry: "siap Pak Boss, take you're time... bahan meeting masih sementara disiapkan juga"
Raga: "Thanks, but..don't call me 'pak boss', just Raga. "
Pak Hendry: "hahahaa.... okay boss Raga"Selanjutnya mengirimkan pesan ke asistennya,
Raga: "Nana, aku mungkin telat 10 menit. Kamu standby yah diruangan meeting, infoin ke yang lainnya.
Nana: "baik Pak""Meeting kamu jam berapa Ga?" Tanya Maya sambil menyentuh lenganku.
Kulirik jam dipergelanganku "Seharusnya udah dimulai sih"
"Lah kok kamu santai banget?? Yaudah kesana sekarang. Nanti aku minta dianterin sama masnya."
"No way ! Enak aja masnya ngambil kesempatan berduaan sama kamu. Enggak ahh, aku yang anterin".
Maya lalu menatapku.
"Gak enak kamu telat sayang, gimana sih.""Gakpapa sayang, gak dimulai kok kalo belum ada aku. Telat dikit mereka pasti ngerti. Yuk sayang.."
Kemudian kugerek kedua koper milik kami menuju kamar.
Setibanya dikamar, kemudian mengatur koper disudut kamar, aku sebenarnya harus pergi ke ruang meeting. Namun sejak tadi wanitaku ini terus menatapku. Aku harus tau apa yang dipikirkannya.
"Aku tinggal dulu yah sayang, kamu istirahat. Jam 4 aku jemput lagi"
"Kamu pasti dateng kan Ga?" Tanya Maya yang terlihat ragu.
"Iya sayang, aku pasti dateng"
"Yaudah sana sayang, kamu udah telat" ucap Maya sambil melepaskan diri dari pelukanku.
Aku lalu berjalan mundur ke arah pintu dengan perlahan, memastikan tak ada lagi yang ingin disampaikannya. Namun wanitaku ini menatapku dengan sorot sedih.
"Gaa...jangan gitu..." Ucapnya dengan merajuk sendu.
Aku lalu diam terpaku menatapnya. Sepertinya ada yang salah.
"Kamu yang jangan gitu sayang, kamu bikin aku lemah. Apa meetingnya aku batalin aja?? Biar aku temenin kamu terus sayang.." kini aku tau wanitaku ini tak ingin ditinggalkan.
Kugigiti bibirnya beberapa kali. Yang sejak tadi sudah membuatku gemas. Aku tak keberatan membatalkan meeting siang ini jika saja wanitaku ini meminta.
"Hmmph.. gak gitu sayang. Aku tadi...tadi cuma ngerasa kamu kayak gak bakal balik lagi." Maya menatapku dan mencoba tersenyum.
"Kamu udah telat banget sayang, sana pergi."
"Yaudah, aku pergi dulu yah sayang. Janji gak bakal lama." Ucapku dengan berat hati.
Dengan langkah cepat aku menuju ruang meeting, aku tiba tepat waktu pkl 13.30 wita.
Saat tiba diruangan meeting, masih ada beberapa kursi yang belum ditempati. Menandakan masih ada yang belum datang. Kuhembuskan nafasku pelan.
"Gimana persiapan lamarannya Pak Raga?" Nana tiba-tiba menanyaiku hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragaku
RomanceAku tiba-tiba menerima panggilan telpon dari nomor private. Karena merasa penasaran, aku sedikit menjauh dari kebisingan teman-temanku. Sore itu, aku, Raga dan teman-teman kami sedang bersantai disebuah private villa didaerah Uluwatu. Kuberikan kod...