Ragaku 61

598 33 0
                                    

"ehm..eheem.. mon maap nih Pak Boss..ibu Boss, maaaaaaaaf banget, ganggu bentar".

Aku tersenyum menatap Nana, "ada apa Na?sini duduk."

"Iya Mbak Maya".

"Jadi gini Pak, aku baru aja ngirimin email proposal pengadaan barang. Mohon bapak cek segera. Kalau bisa secepatnya ada konfirmasi yah Pak..".

"Aku besok balik Makassar dulu Na.. soal kerjaan aku udah ijin seminggu mulai hari ini."

"Oh gitu ya Pak..baik Pak. Ditunggu aja kalau gitu".

"Tapi nanti malem aku akan baca, secepatnya aku konfirmasi balik yah."

"Terimakasih Pak Boss, maaf menganggu, harusnya tadi bisa via telfon, tapi takut gak sopan Pak. Saya pamit permisi dulu Pak Boss, Mbak Maya.."

"Ok, Thankyou Na.."

***

Setelah makan malam aku ijin pamit sama mama, "malem ini tidur sama mama Raga dulu ya Ma.. boleh gak?"

"Ya boleh dong sayang, yaudah kamu kesana sekarang."

"Tapi Ma, kalau gak nyaman sendirian mending aku temenin mama aja."

"Hahaa...enggak kok sayang, cuma semalem kan? Lagian mama kayaknya langsung tidur, capek banget diluar seharian."

"Ya udah Ma.. Maya pergi sekarang ya, dah.." kataku sambil berjalan menuju pintu.

Sembari berjalan menuju kamar Mama Raga, aku membaca pesan Raga yang baru masuk.

"Ke Kamar mama jam brp sayang? Mau aku jemput?"

"Gak usah sayang, ini udah otw"

"😘 "

"Kamu dimana? Istirahat dikamar aja, gak usah kemana-mana lagi"

"iya sayang. Emang gak mau kemana lagi kok."

Aku sudah hampir tiba depan kamar Mama Raga. Aku tiba-tiba merasa canggung. Sebelum menekan bel, aku menarik nafas dan memasang senyum diwajahku.

Wajah Raga yang muncul ketika pintu terbuka, membuatku kaget.

"Lhooo?? Ngapain??"

"Jadi gini mbak, kebetulan yang nginep dikamar ini adalah mama saya. Jadi gak masalah dong saya disini" jawabnya dengan wajah yang dibuat-buat.

Mama Raga yang berdiri dibelakangnya hanya terkekeh melihatku dibodohi anaknya. Kzl ! Tapi senyum manis tetep terpasang diwajahku.

"Aku udah sampe selamat, udah pulang sana. Balik ke kamar sendiri ! " Ucapku pura-pura merajuk.

Raga terkekeh. "Mam..Raga ikutan tiduran disini aja malem ini. Boleh yaa?" Ucapnya dengan tampang memelas.

"Enggak! Kamu boleh disini karena harus mijetin mama. Tapi kamu tidur dikamar kamu ! Lagian ranjangnya gak muat bertiga."

Kini giliranku menertawakan Raga dengan puas. "Hahahahahaaa.... rasain kamu !"

Kali ini Raga diam tak berani membantah mamanya.

"Ma..aku bikinin teh anget yaa..biar tidurnya enak."

"Boleh sayang, bikin buat kamu juga ya"

"Iya ma.." aku lalu beranjak ke meja buffet dekat tv.

"Aku?? Gak ditawarin nih?" Protes Raga.

"Ini udah mau aku buatin juga kok."

Raga bersiul menggodaku. "Calon istri Raga nih Mam.."

Aku hanya meliriknya kesal.

"Makanya kamu harus banyak bersyukur, punya istri baik harus dijaga, disayang, dihormatin hak-haknya" mata mama Raga terpejam namun sambil menasihati anaknya.

Aku tersenyum mendengarnya. Dengan pelan, kubawakan teh hangat mama Raga. "Diminum Ma..tehnya anget kok, gak terlalu panas"

Mama Raga lalu membangunkan tubuhnya. Menerima cangkir yang kubawakan. " makasih sayang"

Lalu setelah menyesap pelan tehnya, mama Raga meletakkan perlahan gelasnya.

"Maya nanti kalau udah jadi istri, harus sabar tapi harus tetep tegas ya. Sabar kalau ada sesuatu yg gak kamu sukain, tetap tenang bicarakan perlahan. Tegasnya kalau Maya emang ngerasa benar, ngomong aja. Mama pikir, Raga pasti gak keberatan kok. Raga anaknya tipe pendengar.

Kami duduk terdiam sambil mengangguk-angguk pertanda mengerti.

"Buat Raga, jagain Maya. Kamu udah janji sama orangtua Maya. Sayangin anak orang. Jangan pernah sakitin. Buat Maya, jagain Raga. Sayangi dan hormati selayaknya istri kepada suami. Intinya, jangan pernah berubah. Saling sayang maka kalian akan saling menjaga."

"Iya Ma..Mam."ucapku dan Raga hampir berbarengan.

Mama Raga mengambil posisi tidur, meminta Raga kembali memijit betisnya. Aku lalu mengambilkan teh milik Raga yang kini sudah tak hangat. "Yah..udah gak anget lagi. Aku buatin lagi. Tunggu bentar". Aku langsung beranjak, namun Raga menahanku.

"Gak usah sayang, aku minum yang itu aja" ucap Raga sambil menghabiskan tehnya.

Raga kembali memijit kaki Mamanya. Aku menatapnya haru. Dan seperti biasa, Raga selalu mendapatiku tengah menatapnya. Dan Raga menatapku kembali dengan pandangan seolah bertanya, namun aku hanya menggeleng sambil tersenyum.

Samar-samar terdengar suara dengkuran yang berarti mama sudah terlelap. Kudekati Raga sambil lalu mengusap kepalanya. "Kamu harus pulang istirahat sayang"

Raga menatapku dengan pandangan protes. Baru saja mulutnya terbuka yang kupastikan ingin protes, aku mengecup bibirnya sekilas. Kemudian sambil menatap matanya aku tersenyum. "Kita gangguin Mama sayang.. gak enak. Kasian mama juga. Kita lanjut ngobrol lewat chat aja yah. Sambil kamu bales email Nana". Aku lalu mengedipkan mata.

Raga menghela nafas dengan berat. "Iyayah..aku hampir lupa email Nana". Ucapnya sambil menggaruk kepalanya. "Ya udah, aku balik ke kamar. Anterin kedepan yuk". Matanya berkilat nakal.

Raga lalu pamit sambil menyelimuti Mamanya. "Mam..aku balik ke kamar yah."

"Ma..aku anterin Raga ke depan"

Mama Raga hanya bergumam tak jelas "... hmm.."

Raga menarik jemariku. Kami lalu berjalan pelan kedepan. Ketika tanganku hampir membuka pintu. Raga tiba-tiba memelukku dari belakang. "Hmm..aku beneran diusir nih??" Ucapnya sambil menaruh wajahnya dileherku."

Aku hanya tersenyum lalu menggeleng. Aku lalu membalikkan tubuhku menghadapnya. Memeluknya dengan erat. Memberinya jawaban, bahwa akupun enggan berpisah dengannya. Dan kurasa Raga memahaminya. Raga mengelus punggungku. Mencium puncak kepalaku, dahiku, kedua mataku, ujung hidungku dan bibirku.

"Ya udah aku balik sekarang, aku chat lagi kalau kerjaan dari Nana udah selesai yah sayang?"

Aku hanya mengangguk. Raga lalu menyuruhku masuk.

***

Aku sudah mengambil posisi rebahan disamping mama. Disampingku Mama Raga terdengar sangat lelap tidurnya. Aku kembali mengecek handphone karena Raga belum mengabariku sejak 30 menit yang lalu.

TBC..

Tungguin yaa..
Habis ini ada yang uwu uwu lagi. 😛
Yang bucin, yang gak suka konflik, yang sukanya adem ayem sama pasangan, yuk bisa yuk di vote dikit. Tinggalin jejak dikit. 😄😄😎😉

Banyak Terimakasih yaa udah tetep mau baca, walau updatenya suka2 hati. ❤❤❤❤

RagakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang