RAGA POV:
"Nih pake hape aku aja sayang.."
Maya mulai merekam video perjanjian hal-hal yang harus aku penuhi.
"Hahahahaa....sebenarnya aku ingin tertawa keras. Ada-ada saja wanitaku ini. Tanpa disuruh berjanjipun, dengan senang hati, aku akan melakukannya"
"Yaudah nih. SAYA RAGA MAHENDRA. MALAM INI, BALI, 5 MEI 2019 BERJANJI AKAN SELALU: SATU, AKAN SELALU MEMELUK ISTRIKU SAAT AKAN TIDUR, HINGGA TERTIDUR.
DUA, tadi apa sayang??" Tanyaku kepada Maya"Ihh..gitu aja udah lupa. Kalo jalan sama-sama, kita harus gandengan tangan!"
"Hahahaa..." mmuuaacchh.. kukecup dahinya karena gemas.
"BAIK, DUA: AKAN SELALU JALAN DENGAN BERGANDENGAN TANGAN.
"Tiga, tetep mau aku ajak foto selfi" ucapnya menahan senyum.
"Hahaa..ini apaan sayang??"
"Ihh.. mau nggak?" Protesnya cemberut.
"Iya deh, TIGA, TETEP MAU DIAJAK SELFIE"
"Hahahahaa..." Maya tertawa puas
"Empat, selalu mau ngabisin makanan aku kalau aku udah kenyang"
"EMPAT, BAKAL NGABISIN MAKANAN YANG ISTRIKU INI UDAH GAK SANGGUP ABISIN"
"Udah sayaaang?? Masih ada? Ucapku memeluk kepalanya"
"Yaudah segitu dulu, sisanya aku whatsappin."
"Hahahaha... iya sayang. Ingetin aku aja yah, tegur aku kalo ada sesuatu yang kamu gak suka" ucapku memandang wajahnya.
"Sekarang, boleh minta pijet gak sayang, pukul-pukulin aja nih punggung aku, tiba-tiba pegel gini."***
"Kamu kecapean yah Ga..gara-gara tadi kelamaan muter dimall" kataku sambil memukul-mukul punggung Raga.
"Hehee..gakpapa sayang. Asal sama kamu aja. Udah sayang. Sinih.." kata Raga menyelaku.
Aku lalu kembali memeluk tubuhnya. Raga meraih ujung daguku. Menyesap bibirku pelan. Bibir kami saling bertautan. Saling menuntut. Menimbulkan suara kecap yang membuat kami semakin bergairah. Tangan Raga kini menelusuri perutku. Memasukkan jarinya kedalam bajuku. Menyapu kulitku dengan tangannya. Kini menangkup dadaku sebelah. Kemudian dengan cepat berpindah ke sebelahnya. Tubuhku bergetar. Kucengkram erat tubuh Raga.
"Nghhh...."
Bunyi erangan dan kecupan terus terdengar di tengah kesunyian. Raga terus menyesap bibirku. Perlahan menuruni leherku. Setelah puas, Raga menatap mataku sesaat seolah meminta persetujuan, tangannya masih bermain dikedua dadaku. Kemudian Raga menaikkan selimut menutupi kepalanya hingga kedadaku. Raga menatap dadaku bergantian. Kemudian memilih menangkup yang sebelah kanan, dan mengulum ujung dadaku yang sebelah kiri.
Kuremas rambut Raga. "Nghhh.....Gaaa". Raga semakin semangat menyesap dadaku bergantian. Kakiku terasa lemas. Tubuhku bergetar. Dengan kasar kutarik wajah Raga, kugigit bibirku menahan hasrat. Raga dengan penuh pengertian, kembali menyesap bibirku. Kupeluk lehernya erat.
Raga berguling mengangkat tubuhku ke atas tubuhnya. Tak ada jeda. Bibir kami terus beradu menimbulkan suara kecapan. Kedua tangan Raga menangkup penuh kedua dadaku.
"Nghh..."suara erangannya terdengar menuntut. Pagutan bibir kami mulai pelan. Hanya saling mengecup berulang. Raga membaringkanku pelan disampingnya. Memeluk tubuhku. Mengecup kepalaku.
"Makasih sayang.." suaranya berat menahan hasrat dan kantuk yang mulai menyerang. Raga menurunkan kembali bajuku.
Jantungku berdegup kencang. Namun perasaanku nyaman. Kupeluk erat tubuh Raga. Mencari posisi nyaman dalam dekapannya. Kami lalu tertidur.
***
Pagi hari saat membuka mata yang kulihat adalah wajah Raga yang begitu dekat dari wajahku. Sedikit kaget karena posisi terakhir sebelum terlelap semalam, juga seperti ini.
Berarti semalaman Raga tak bergerak.
"Duhh..kasian sayang aku" ucapku hampir berbisik sambil mengecup ujung hidungnya yang indah. Kugeser kepalaku agar tidak lagi menindih lengan Raga. Kuyakin lengannya sudah kebas.Aku bergerak sepelan mungkin, agar tak membangunkannya. Namun tiba-tiba Raga sudah memeluk erat pinggangku, membawaku kembali ke sisinya.
"Mau kemana, hm...?" Ucap Raga dengan suara berat khas baru bangun.
"Gak kemana-mana sayang" ucapku dibalik pelukannya yang posesif.
"Stay with me!.this is what i need.. please!" Ucapnya lagi. Kemudian mendekapku semakin erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragaku
RomanceAku tiba-tiba menerima panggilan telpon dari nomor private. Karena merasa penasaran, aku sedikit menjauh dari kebisingan teman-temanku. Sore itu, aku, Raga dan teman-teman kami sedang bersantai disebuah private villa didaerah Uluwatu. Kuberikan kod...