02

3.2K 314 12
                                    


Matahari pagi masuk melalui celah jendela, membuat Ten terbangun dari tidurnya.
Lelaki manis itu perlahan membuka mata dan mengubah posisi menjadi duduk bersandar di headboard.

Tangan mungilnya mengusap kedua matanya agar ia terbuka lebar, dan seketika ia dikejutkan dengan pemandangan dimana Jaehyun sedang membuka tirai.
Laki-laki yang telah sah menjadi suaminya tersebut hanya mengenakan celana pendek, bagian atas tubuhnya ter-ekspose bebas hingga memperlihatkan perut kotak-kotak yang berjumlah enam.

Ten menelan ludahnya kasar, sungguh ini masih teramat pagi tetapi ia sudah disuguhkan pemandangan seperti ini.

"Eh udah bangun." Suara berat Jaehyun menyadarkan Ten dari lamunannya.

Senyum manis mengembang di wajah tampan Jaehyun, pria itu berjalan mendekat ke arah Ten.
Duduk disisi ranjang, mendekatkan wajahnya dan.....

"Eh, hyung mau ngapain?" Ten spontan memundurkan wajahnya menghindari Jaehyun.

"Mau cium kening kamu," jawab Jaehyun santai.

Ten menyengir awkward. "Hehehehehe, aku mau mandi dulu ya hyung."

Dengan gerakan cepat Ten bangkit dari ranjang dan bersiap berlari menuju kamar mandi, akan tetapi Jaehyun mencekal  pergelangan tangannya.

Kemudian pria itu berdiri dan mengecup tangan Ten.

"Good morning wife."

Ten terdiam kaku, tak tahu harus berbuat apa.

"Mandi gih, terus siap-siap hari ini kita pindah ke rumahku. Eh maksud aku kerumah kita."

"O-oke," jawah Ten tergagap.

Jaehyun gemas melihat wajah Ten yang memerah, dicubitnya pipi tembam nan menggemaskan itu.

"Yaudah kamu mandi sana, aku ke bawah dulu ya mau pesan makanan." ucapnya lalu mengusak rambut Ten, kemudian keluar dari kamar.

Ten menghembuskan napasnya lega.

"Baru sehari jantung gue udah nggak sehat aja."

......

Seusai sarapan Jaehyun dan Ten langsung check out dari hotel, kemudian pergi menuju rumah Jaehyun.

Kurang lebih 45 menit perjalanan keduanya telaj sampai di sebuah rumah mewah bertingkat dua, gerbang yang teramata besar dan juga deretan mobil terpampang nyata di dalam garasi yang berukuran tak kalah besar.

Jaehyun menghentikan mesin mobil lalu turun, berjalan memutar membukakan pintu untuk Ten.

"Welcome home...."  ucapnya kemudian, di raihnya tangan Ten untuk segera keluar dari mobil.

Kedua bola mata Ten beredar memandangi rumah mewah itu, sungguh takjub.

"Ayo masuk," ujar Jaehyun sambil membawa koper miliknya dan juga milik Ten.

Ten hanya bisa menurut dan berjalan dibelakang sang suami.

"Oiya kamar kita diatas, kamu mau lihat?" tanya Jaehyun setelah keduanya masuk ke dalam rumah.

"Emmm, hyung?" Ten memandang Jaehyun ragu.

"Iya? Kenapa? Kamu perlu sesuatu?" Tampak jelas rasa khawatir di wajah Jaehyun, ia pun menghampiri Ten yang masih setia berdiri di depan pintu.

"Apa aku boleh meminta sesuatu?" Jaehyun mengangguk. "Boleh, emangnya mau minta apa hm?"

Ten mengedarkan pandangannya tak ingin bersitatap dengan Jaehyun.

"Emm a-aku ingin beda kamar, sampai aku benar-benar siap jadi istri seutuhnya buat kamu. Boleh?"

[Jaeten] The Perfect Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang