09

1.6K 220 32
                                    


Saat jam istirahat makan siang Jaehyun memutuskan menjemput Ten ke sekolah untuk mengajak istrinya makan bersama. Karena Jaehyun tahu Ten sedang dalam masa try out, dan pulang lebih cepat dari biasanya.

Disinilah Jaehyun, diparkiran sekolah Ten dengan duduk ditepi mobilnya.
Sedari tadi seluruh murid silih berganti keluar gerbang, namun mata Jaehyun belum menemukan sang istri.

Akan tetapi tidak berlangsung lama, pria berusia 28 tahun tersebut akhirnya melihat Ten keluar dari kelasnya.
Tapi Ten tidak sendiri, melainkan ia berjalan bersama Mark sambil berangkulan dan bersenda gurau.

Sangat menyebalkan. Jaehyun tidak menyukai pemandangan itu, seperti ada yang panas bagaikan kulit tersentuh balsam.

Namun Jaehyun harus bersikap biasa saja. Ingat Jae, Ten sudah menjadi milikmu. Kau tidak perlu khawatir, tak perlu cemburu dengan bocah ingusan bernama Mark. (Seperti itulah kira-kira batin seorang Jung Jaehyun si bujang kasep kesayangan aku❤️)

Jaehyun menarik napas dan menghembuskannya pelan, kemudian ia menyunggingkan senyum diwajahnya.

"Hai Tennie" Sapa Jaehyun saat Ten sudah berada di dekatnya.

Suara berat Jaehyun tentu saja membuat Ten terlonjak kaget dengan kehadiran suaminya di sekolah.

"H-hyung ngapain kesini?" tanya Ten tergagap.

"Mau jemput kamu" jawab Jaehyun menyunggingkan senyum, lalu menghampiri Ten dan Mark.

"K-kok nggak ngabarin aku dulu?"
Ten semakin gugup ketika Jaehyun semakin dekat.

"Surprise"

"Dia siapa Ten?" tanya Mark memandangi Ten dan Jaehyun secara bergantian.

"Dia----"

"Halo, aku Jaehyun s---"

"Dia Jaehyun hyung, saudara aku. Hehehe" Ten menyela ucapan Jaehyun.

"Oh saudara kamu toh."
Mark mengangguk paham, lalu mengulurkan tangannya kepada Jaehyun.

"Aku Mark, calon pacarnya Ten"

Mendengar ucapan Mark, Ten memejamkan matanya. Shit!!

Sementara Jaehyun terkejut, tentu saja.
Namun dia harus bersikap biasa saja.

"Ohhhh... Baru calon kan ya?" Jaehyun membalas uluran tangan Mark, namun matanya menatap Ten yang sedang tertunduk sembari menggigit bibir bawahnya.

Mark tersenyum seraya menarik tangannya. "Coming soon  bakalan jadi pacar kok," ucapnya kemudian.

Jaehyun berangguk-angguk, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Semoga berhasil ya"

"Eh Mark, kayaknya aku nggak bisa pulang bareng kamu deh. Soalnya aku udah dijemput sama Jaehyun hyung" Ucap Ten, merasa suasana semakin panas--bagi Jaehyun.

"Iya gapapa, kan besok-besok bisa"

"Yaudah aku pulang duluan ya,"
Ten menyeret lengan Jaehyun membawa pergi dari sana.

"Iya, hati-hati ya kalian"

Setelahnya Ten dan Jaehyun masuk ke dalam mobil, dan melaju pergi dari sekolah.










Lima menit dalam perjalanan, tidak ada suara baik dari Jaehyun maupun Ten.
Keduanya saling diam, menyebabkan suasana menjadi hening.
Jaehyun yang fokus menyetir, sedangkan Ten memilih memandangi jalanan dari kaca pintu mobil.

"Kamu lagi pedekate sama Mark?"
tanya Jaehyun memecah keheningan diantara keduanya.

Ten menelan ludahnya kasar, dan menjawab...

"Enggak, kita cuma temen"

Jaehyun melirik sekilas ke arah Ten yang masih setia memandangi luar.
"Tapi kayaknya dia suka sama kamu"

"I-iya itu kan Mark, aku mah nggak"

"Kamu nggak suka sama Mark? Beneran?"

Ten menghela napas kesal, kemudian ia berdalih menatap Jaehyun yang juga meliriknya sekilas.

"Hyung, aku nggak mau berantem ya"

Mendengar ucapan istrinya, Jaehyun menyunggingkan senyum.
"Siapa yang ngajakin berantem? Aku kan cuma nanya sayang"

"Tapi kamu kayak nuduh aku, hyung!!"
Ten bersedekap dada sembari mengerucutkan bibirnya karena kesal.

Namun dimata Jaehyun justru sangat menggemaskan. Andai saja, andai saja boleh, ia ingin sekali mencium bibir ranum milik Ten.

"Aku nggak nuduh, aku cuma nanya"
Ujar Jaehyun membelai rambut Ten sayang.

"Nada kamu nuduh, hyung!!"
Ten semakin mengerucutkan bibirnya membuat Jaehyun terkekeh.

"Yaudah yaudah," Jaehyun mencubit pipi Ten gemas. "Maafin aku ya kalau kamu ngiranya aku nuduh"

Kini Jaehyun meraih tangan Ten dan menggenggamnya erat.
"Aku tahu kok, istri aku pasti sadar status kalau dia udah jadi istri orang dan bakalan jaga hati untuk suaminya"
Ucap Jaehyun kemudian mengecup tangan Ten mesra.

Ten menoleh cepat ke arah sang suami, tak bisa menahan senyumnya tatkala Jaehyun menyetir dengan satu tangan, sementara satu tangan lainnya mengenggam tangan Ten.









........

"Pelan-pelan makannya sayang~~"
Peringat Jaehyun seraya membersihkan sisa makanan yang tertinggal di sudut bibir sang istri. Yang tentu saja membuat Ten membeku mendapatkan perlakuan seperti itu.

"Lucu banget sih, kayak bayi makannya belepotan" ujar Jaehyun lagi sembari mencubit pipi Ten gemas.

"Aku bukan bayi hyung~~"

Jaehyun terkekeh kemudian kembali menyantap makanannya.
"Tapi dimata aku, kamu tuh seperti bayi selalu bikin aku gemes"

Ten mengulum bibirnya menahan senyum.
"Ih apaan sih, gombal"

"Aku nggak gombal Ten"

Ten mengherdikan bahunya, kembali menikmati makanannya.

"Oh iya, kok kamu bilang aku saudara kamu sih ke Mark?" tanya Jaehyun.

Lagi-lagi Ten menelan ludahnya kasar.

"I-iya masa aku bilang hyung suamiku, kan nggak ada yang tahu kalau aku udah nikah selain Dery"

"Ohh..." Jaehyun berangguk-angguk.
"Kirain kamu malu punya suami om-om seperti aku"

"Uhuk-uhuk..."
Ten terbatuk mendengar perkataan Jaehyun, lantas ia mengambil segelas air dihadapannya dan menenggaknya.

"Hyung ngomong apasih? Ya enggak lah," ucap Ten.

"Ya siapa tahu gitu---- oh iya, habis ini kita ke mall yuk?"

Ten mendongakkan kepalanya menatap Jaehyun.
"Mau ngapain?"

Sebelum menjawab pertanyaan Ten, Jaehyun meminum segelas air.
"Aku pengen beli baju, pengen bergaya kek anak muda gitu biar kamu nggak malu punya suami kayak aku"

Mendengar perkataan Jaehyun, Ten mengernyitkan sebelah alisnya.
"Nggak perlu, aku lebih suka hyung seperti ini."

Jaehyun tersenyum jahil.
"Jadi kamu suka sama aku?"

Sadar atas ucapannya, Ten menjadi gugup. "B-bukan, maksud aku tuh---"

"Jadi kamu suka sama aku?" tanya Jaehyun lagi, seraya mendekatkan wajahnya.









Baru kemaren ngomong sama staticten kalau mau libur dulu nulisnya.
Tapi tapi...
Aku nggak bisa, kalau udah ngehalu tentang Jaeten gak bisa kalau nggak nulis. Karena wattpad adalah tempat paling tepat untuk berhalu tentang Jaetenku 😭😭😭😭

[Jaeten] The Perfect Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang